EPILOG

345 29 2
                                    

-Suara yang ku rindukan
Aku memanggil namanya tapi tak ada jawaban

Hanya gema menyedihkan yang terdengar
Dan aku pun tertegun mendengarkan suara itu-

Setiap hari, setiap malam, selalu kufikirkan itu

Brand tas ternama kesukaan ku dan beberapa tangkai bunga daisy dan sweat pea

Siapakah sosoknya

Kenapa tak mau muncul di hadapanku?

Aku butuh penjelasan atas semua barang yang ia berikan ini

2 bulan terlewati dan diri ini masih linglung dengan arah pendidikan ku

Ayah dan ibu pun ikut cemas melihat masa depan ku sekarang

Rabun, dan tak terdeteksi
Sama sekali tak ada tujuan

Ku hempaskan nafas gusar sambil mengacak acak rambut panjang ini

Lee Daehwi sialan,

Sebenarnya dia sudah tahu siapa orang yang memberiku semua ini

Dengan begitu cepat ia mengetahui tulisan yang tertera disecarik kertas dekat kado kado itu

'Teruntuk, Jeon Somi' ya, hanya tulisan itu

Sungguh tak adil,
Memang apa susahnya sih tinggal memberitahu siapa orangnya

Mungkin saja aku bisa berteman baik kan dengannya?

Kali ini

Aku benar benar kesepian

Teman dekat ku satu satunya, Lee Daehwi pergi ke Busan untuk membantu keluarganya berbisnis

Dan aku,
Sendirian disini

Tanpa ada seseorang yang bisa kupinjam bahunya

Aku lelah

Dan entah bagaimana gairah untuk hidupku mulai berkurang

-Meskipun sangat menyakitkan
Aku takkan melupakan ini
Kata-kata yang telah lama ku tunggu

Meskipun sangat dingin, rasanya seperti akan hancur
Aku takkan pernah melepaskannya kali ini-

Aku tersenyum menatap ayah ibu dan adik ku

Berkata 'aku baik baik saja' secara berulang ulang mungkin tetap tak merubah apapun

Ibu telihat panik, dan ayahpun begitu

Memangnya ada yang salah denganku?

Hanya karna aku dirawat inap sekarang bukan berarti aku mati

Yang kudengar sekilas aku hanya kecapekan dan hanya kekurangan darah

Berusaha menghibur mereka semua, tapi apa daya, untuk tertawa pun aku tak sanggup

Apakah aku selemah ini?

Suara pintu terbuka dengan tidak biasa membuat kami semua menoleh

Lelaki banyak omong itu buru buru mendekatiku sambil menahan tangisnya

"Oh tuhan, Jeon Somi kau kenapa??"

Lagi lagi aku bekata tak apa yang malah membuatnya menangis meraung raung

Ia memegang tanganku erat sambil mengusap rambutku

Ya, ia memang satu satunya teman yang kusayang

Keluarga ku pun keluar dan membiarkan diriku meluangkan waktu berdua dengan Lee Daehwi

Keadaan kembali hening

Through The Night ;; Samuel x Somi✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang