Pedoman Menulis Dialog

882 103 18
                                    

Halo! Mimin balik lagi, nih. Kali ini, Mimin mau sharing tentang Pedoman Menulis Dialog yang Mimin dapat dari blog Lovrinz salah satu penerbit indi gituh kalau nggak salah. Hehe, kalau salah beritahu saja Mimin.

Terus semalam, IWF adain sharing materi bersama member. Sharing-nya lumayan seru, lho. Soalnya para anggota yang mengikuti kelas materi IWF ini sangat antusias sekali.

Pengin tahu materinya seperti apa? Yuk! Kengkawan. Simak di sini, ya!

Jadi, waktu itu Mimin cari materi tentang dialog tag di Google, nah Mimin dapat materi ini dari blognya Lovrinz;

Dalam menulis dialog sebuah cerita, kadang masih banyak yang keliru menentukan, bagaimana cara menuliskannya, tanda baca yang tepat apa dan masih banyak lagi pertanyaan.

Nah, di sini ada beberapa contoh cara penulisan dialog yang benar;

1. Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan.
2. Dialog tag di antara dua dialog.
3. Kalimat berjeda.
4. Kalimat terputus.
5. Kutipan dalam dialog.
6. Dialog panjang.
7. Kata sapa dalam dialog.

Nah, tuh. Ternyata banyak, ya. Macam-macam penulisan dialog, itu. Sekarang kita simak penjelasannya di bawah sini, yuk!

1. Dialog tag dalam kalimat berita/pernyataan.

Perhatikan contoh di bawah ini, ingatlah bahwa ini adalah dialog yang sifatnya deklaratif/pernyataan.

(a) "Pakaianmu sudah disetrika," kata Rina.

(b) Rina berkata, "Pakaianmu sudah disetrika."

Frase sejenis kata Rina dan Rina berkata inilah yang namanya dialog tag, frase yang mengikuti dialog, dan berfungsi untuk menginformasikan identitas si pengucap dialog kepada pembaca. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata-kata seperti "ujar", "kata", "pekik", "tukas", "sambung", dll.

Nah, kalau dialog tag ini letaknya di akhir dialog, akhiri dialog dengan tanda koma seperti di contoh (a). Sementara kalau dialog tag-nya berada di awal kalimat, gunakan tanda koma setelah dialog tag, dan akhiri dialog dengan tanda titik seperti di contoh (b). Selain itu, ingat bahwa tanda baca yang mengakhiri dialog harus diletakkan sebelum tanda petik penutup.

Kadang ada beberapa frase yang disalah artikan sebagai dialog tag. Coba bandingkan dialog (a) dan (b) dengan dialog (c) dan (d).

(c) "Pakaianmu sudah disetrika." Rina  menunjuk tumpukan baju di meja.

(d) Rina menunjuk tumpukan baju di meja. "Pakaianmu sudah disetrika.

Kalimat sejenis "Rina menunjuk tumpukan baju di meja" di (c) dan (d) ini BUKAN dialog tag. Kalimat tersebut hanya kalimat yang dipakai untuk mendeskripsikan aktivitas Rina yang lain sambil mengatakan dialog tsb.

Kalau kalimat yang mengikuti dialog BUKAN dialog tag, akhiri dialogmu dengan tanda titik seperti di contoh (c). Kalau kalimat tersebut ada di awal (sebelum dialog, seperti di contoh (d)), gunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat tersebut, baru berlanjut ke dialog.

2. Dialog tag di antara dua dialog.

Nah, sekarang perhatikan kalimat ini.

(e) "Pakaianmu sudah disetrika," kata Rina. "Kau tahu kenapa?"

Ada saatnya, dialog tag diletakkan di antara dua dialog yang masih diucapkan oleh orang yang sama. Kalo kasusnya begini, akhiri dialog tag-mu dengan tanda titik, baru setelah itu tuliskan dialog keduamu, seperti di dialog (e). Jangan lupa, dialog kedua tetap diawali dengan huruf besar.

Beda ceritanya kalo kedua dialog itu sebenarnya tersambung, tapi terpisah oleh dialog tag. Biasanya ini menandakan bahwa ada jeda/pemotongan dalam pengucapan kalimat tersebut. Contohnya kaya dialog (f) di bawah ini.

Sharing Materi with IWFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang