Tema Anti-mainstream

570 49 0
                                    

Materi: Tema Anti-mainstream
Tanggal: 22/08/2017 hari Jumat
Pemateri: Rani
Notulen: Anaya

📖📖📖

Hari ini kita akan membahas tentang Tema Anti-mainstream.

Ada banyak cara untuk menentukan tema anti-mainstream. Salah satunya cari ide berdasarkan hal unik yang ada di dunia ini. Kalo tidak mainstream, berarti itu sesuatu yang lain daripada yang lain kan? Cara ini mungkin bisa dipakai.

Pertama-tama, ya itu tadi, cari hal unikyang mungkin menarik untuk diangkat menjadi sebuah cerita dan bisa menjadi pondasi dasar cerita. Itu bisa hal yang berat, misalnya tentang konspirasi, kiamat, perang, alien, dunia paralel, dll. Tapi menurut saya yang seperti itu terlalu berat dan butuh banyak sekali referensi.

Selain itu, untuk penulis pemula, tidak mudah untuk dapat mengangkat hal-hal tersebut menjadi sebuah cerita. Jadi kita coba dari yang gampang aja dulu. Kita mulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya kembar, fobia, mimpi, reinkarnasi, kelainan, dll. Intinya, cari hal yang unik, yang nggak biasa, yang nggak mainstream, lalu jadikan sebagai titik awal pengembangan cerita.

Sekadar tips, kita bahkan bisa mencari hal-hal seperti itu di media-media seperti buku-buku anak-anak yang membahas hal-hal unik (banyak di toko buku, seperti di Gramedia). Kita juga bisa cari di internet dengan googling “aneh” atau “unik” atau semacamnya. Bahkan kita bisa dapat hal-hal tersebut dari tayangan TV, misalnya dari acara semacam On The Spot. Dari hal-hal tersebut, kita bisa mengembangkannya menjadi cerita yang panjang.

Saya beri contoh untuk hal-hal yang di atas telah saya contohkan.

Kembar

Dari 1 kata ini saja kita bisa membuat banyak sekali pengembangan cerita. Bahkan kata kembar sendiri masih tergolong umum. Kita bisa mengembangkannya ke arah-arah yang tidak mainstream, misalnya kembar beda ras. Ini adalah hal yang tidak mainstream, tetapi tidak mustahil untuk terjadi di dunia nyata. Sejujurnya saya bahkan mendapat ide untuk menulis ini dari On The Spot (jadi, seperti yang sudah saya tulis di atas, media-media seperti ini bisa sangat membantu).

Kalau memang mau membuat cerita yang tidak mainstream, kita kembangkan saja ide dasar ini seaneh mungkin. Misalnya, kembar beda jenis kelamin dan beda ras. Sekalian, bikin keanehan yang nggak tanggung-tanggung. Misalnya, orang tua dari si kembar tersebut, yang satu imigran negro dari Afrika, yang satu lagi orang Tionghoa. Hasilnya, anak mereka, yang cowok negro asli, hitam pekat, bibir tebal, rambut reggae, badan tinggi besar, tampang penjahat, dan, maaf, jelek bukan main.

Yang cewek, cina asli, putih bening, super cantik, rambut indah, body sempurna, pokoknya gambaran cewek-cewek Korea lah. Dan, ya, mereka kembar. Kita seperti lagi melihat Bacary Sagna kembaran sama Yoona SNSD. Nggak masalah toh? Namanya juga cerita fiksi. Kita bisa buat sebebas-bebasnya, selama masih masuk akal (bahkan kalau misalnya nggak masuk akal pun nggak masalah). Pengembangan ceritanya bisa sangat variatif.

Misalnya cowok brengsek preman jalanan yang kembaran sama cewek idola, cowok culun menyedihkan yang kembaran sama cewek idola, atau bisa juga cowok jelek tapi baik hati yang selama ini selalu dikasihani dan akhirnya ia membuka mata semua orang yang memberi belas kasihan kepadanya dengan membeberkan bahwa cewek idola semua orang ternyata kembarannya. Masih banyak lagi kemungkinan-kemungkinan pengembangan cerita lainnya.

Itu baru berangkat dari 1 ide, kembar beda ras. Dari kata kembar kita masih bisa mengembangkan banyak ide non mainstream lainnya (yang keanehannya nggak tanggung-tanggung). Misalnya, kembar lima atau lebih, kembar beda usia bertahun-tahun, kembar siam, kembar sama persis tapi sifat beda jauh, dll.

Sharing Materi with IWFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang