Title: Wish Upon a Kiss
Author: RicePlum
Genre: Romance, drabble
Fandom: Hey! Say! Jump
Character(s): Yabu Kota, Inoo Kei
Disclaimer: cerita ini fiktif dan hanya imajinasi pengarang
Summary: Selamat ulang tahun Inoo-chan! Blows the candles and make a wish!
-----
"Yabu-chan, ini agak seram deh," kata Inoo."Hmm. Tenang aja, aku ngga akan ngapa-ngapain kok," sahut Yabu di sebelahnya.
"Please deh, perlu ya, menutupi mataku dengan kain?"
"Kan aku pengin kasih surprise. Kalau kamu lihat duluan, ngga akan surprise dong."
Mobil yang dikendarai Yabu masih melaju. Inoo hanya bisa mengepalkan tangannya di atas pahanya dengan gugup selama perjalanan.
------
Ketika dia baru pulang bekerja malam ini, Yabu sudah ada di apartemennya, menunggu. Yabu mengucapkan selamat ulang tahun.
"Selamat ulang tahun, Inoo-chan," kata Yabu, mencium bibir Inoo singkat. Inoo tersipu-sipu senang.
"Terima kasih, Yabu-chan. Kamu ingat ya?" kata Inoo.
"Loh, kamu pikir aku lupa?" Yabu mencubit hidung Inoo. Inoo menggeleng-geleng sambil tersenyum usil.
"Aku mau memberikanmu kejutan," kata Yabu.
"Wah, senangnya. Apa?" Inoo memasang wajah tertarik. Dan saat itu lah Yabu mengeluarkan sehelai kain hitam.
------
Inoo merasa mobil yang dikendarai Yabu telah berhenti berjalan. Inoo menoleh-noleh saat mendengar Yabu keluar terlebih dahulu dari mobil, kemudian suara Yabu terdengar dari telinga kirinya.
"Inoo-chan, pegang tanganku," kata Yabu. Yabu membantu Inoo keluar dari mobil karena matanya masih tertutup oleh kain hitam. Kemudian Yabu menuntunnya berjalan ke depan.
"Sudah? Gelap tahu, kamu kan tau aku takut gelap, Yabu-chan," kata Inoo. Terdengar kekehan Yabu dan Yabu melonggarkan ikatan kain hitam itu.
"Siap?" kata Yabu, kemudian laki-laki tinggi itu melepaskan kain hitam yang sedari tadi terlilit menutupi mata Inoo.
Inoo mengerjap-ngerjapkan matanya untuk membiasakan dengan cahaya disekelilingnya. Matanya terbelalak melihat hamparan cahaya kota Tokyo di bawahnya. Sepertinya, Yabu membawanya ke sebuah bukit.
"Wah..." Inoo terus memperhatikan cahaya-cahaya yang berasal dari gedung-gedung, rumah-rumah dan jalanan-jalanan kota Tokyo itu. Belakangan ini kesibukannya membuat Inoo tidak sempat menikmati keindahan di sekitarnya. Inoo membalikkan tubuhnya untuk mencari-cari Yabu.
"Yabu-chan?"
Yabu muncul membawa sebuah kotak. "Inoo-chan, bisa bantu aku?" kata Yabu sambil tersenyum kecil. Inoo tertawa melihat Yabu kerepotan dan mendekati Yabu.
"Kau bisa ambil lilin di kantongku?" pinta Yabu, sementara dia membuka kotak yang berisi sebuah cake ulang tahun. Inoo berhasil mendapatkan dua buah lilin kecil berwarna biru tua. Inoo membantu Yabu untuk meletakkan lilin itu di atas kue.
"Maaf ya, harusnya aku mempersiapkan ini sendiri. Ternyata susah juga menyiapkan kue ulang tahun sendiri," kata Yabu. Inoo menggeleng-geleng.
"Tempat ini bagus," kata Inoo. "Ini kejutannya?"
"Ya, ini salah satunya. Aku juga baru sadar, melihat Tokyo dari sini bagus juga."
Mereka memandangi hamparan cahaya itu bersama-sama. Yabu bergumam pelan.
"Aku punya kejutan lain untukmu," kata Yabu, kini mereka berdiri berhadapan. Inoo memandang Yabu dengan tatapan ingin tahu. Yabu mengambil korek dari kantongnya dan menyalakan lilin di atas kue ulang tahun Inoo. Ternyata lilin itu menyala seperti kembang api.
"Waahh...!" Inoo berteriak kagum. "Ini kejutannya?" tanya Inoo.
Yabu menggeleng. "Kamu make a wish saja dulu. Siapa tahu keinginanmu sama seperti kejutanku," kata Yabu sambil mengerlingkan matanya. Inoo tersenyum senang. Dia menutup matanya dan bersiap-siap meniup lilin itu sambil memikirkan harapannya.
Kira-kira apa ya kejutan dari Yabu-chan? Sepertinya ini hanya mauku saja sih... tapi kalau kejutan itu berupa ciuman, sepertinya aku akan senang...
Inoo tersenyum kecil memikirkan harapannya. Terkadang Inoo sendiri kagum kalau mengingat dirinya yang simple sekali.
Diberi hadiah ciuman... tidak jelek kok...
Inoo menggembungkan pipinya dan meniup lilin itu. Sebelum mengangkat kepalanya, Inoo terbelalak ketika merasa bibirnya menyentuh bibir seseorang.
Yabu mencium bibirnya. Bukan hanya menempelkan bibirnya. Yabu memagut bibir Inoo dalam, tangannya meraih dagu Inoo agar kepala Inoo terdongak. Inoo memejamkan matanya, menikmati ciuman yang diberikan oleh laki-laki yang dicintainya itu. Cukup lama hingga Inoo menyadari sesuatu.
"...Mmhh... Yabu-chan... hati-hati kuenya jatuh..."
Yabu langsung melepaskan ciumannya dan memperhatikan agar kue yang dipegangnya di tangan kanan tidak terjatuh. Inoo tertawa kecil.
"Ini kejutanku," kata Yabu, tersenyum melihat Inoo tertawa.
"Ah, benarkah? kalau begitu cepat sekali harapanku terkabul," kata Inoo.
"Memangnya tadi kamu mengharapkan apa?"
Inoo menempelkan bibirnya sekilas di bibir Yabu. "Aku ingin ciuman darimu."
"Sederhana ya," Yabu tertawa. Yabu menarik pinggang Inoo dan menciumnya lagi.
"Sekali lagi, selamat ulang tahun ya, Inoo-chan. Terima kasih telah lahir di dunia, dan yang lebih penting, bertemu denganku 15 tahun yang lalu."
"Yabu-chan, manis sekali," kata Inoo. "Kita makan kuenya yuk, sebelum dimakan oleh nyamuk disini." Yabu merangkul Inoo dan berjalan bersama ke dalam mobil.
--END--
--OMAKE---
"Inoo-chan, coba check ponselmu," kata Yabu. Inoo yang sedang memakan kuenya menoleh.
"Ada apa?" tanya Inoo, lalu mengambil ponselnya yang ada di atas dashboard. Ternyata ada sebuah undangan grup obrolan yang dikirim Yabu. Saat membaca nama grup itu, Inoo mematung.
"Aku dan Yuya menyambutmu di grup 'Kelompok Umur 27 Tahun'. Hanya ada kita bertiga di grup itu sebelum Hikaru bergabung bulan Desember nanti," kata Yabu dengan cengengesan di wajahnya. Inoo tertawa kaku dan terpaksa mengetuk 'bergabung'. Dua detik kemudian, muncul pesan baru dari Yuya.
'Selamat datang di Kelompok Umur 27 Tahun, Inoo!! Yeaayyy!!'
Inoo baru sadar grup 'Kelompok Umur 26 Tahun' yang diundang oleh Yabu tahun lalu tinggal berisikan dia dan Hikaru, sementara Yabu dan Yuya sudah meninggalkan grup di bulan Januari dan Maret. Inoo baru sadar sekarang, dia tidak ingin meninggalkan grup 'Kelompok Umur 26 Tahun'. Inoo tidak ingin di undang Yabu ke grup lain tahun depan.
----ENDING BENERAN----
A.N: Hohoho, maafkan fanfik ultahnya Inoo telat. lupa kemaren pengen nulis beneran. Lagian ini fanfik cuma pengen nge-fuel fanfik otepe sih. wahahaha.
YOU ARE READING
Wish Upon a Kiss
FanfictionHappy birthday Inoo-chan! Blow the candle and make a wish!