Tepat pukul setengah 10 malam, Sungyoung sampai di kantor kepolisian setempat diantar oleh sang ayah. Tahun ini, gadis berusia 19 tahun itu akan mencoba mendaftar sebagai anggota kepolisian. Dan malam ini jadwalnya ia beserta peserta lainnya akan pergi ke Busan untuk menjalani tes awal.
"Sungyoung-ie, mana temanmu?" tanya ayahnya seraya menurunkan tas punggung dan jinjingan Sungyoung dari bagasi mobil.
Sungyoung masih berkutat dengan ponselnya. "Minyoung sudah datang tapi aku tidak tahu dia dimana."
"Coba kau telepon. Appa tidak bisa lama-lama disini. Eommamu sendirian dirumah karena adikmu pergi kemah."
"Arraseo! Appa pulang saja. Aku bisa sendirian disini."
"Kau yakin?"
Sungyoung mengangguk cepat dengan senyum lebar. "Yakin! Sudahlah appa pulang saja! Sudah malam dan pasti appa lelah."
Tuan Han tersenyum dan mengecup kening putrinya sejenak. "Jaga dirimu baik-baik! Jajan yang benar ya. Semoga lulus!"
"Ne!"
Hingga saat ayahnya pergi, Sungyoung baru menggendong tasnya dan memasuki aula. Sudah banyak peserta disini, baik pria maupun wanita. Tapi sayang tidak ada yang Sungyoung kenal selaim Minyoung, teman smpnya.
"Youngie!!"
Dalam hati ia bersyukur bisa bertemu Minyoung secepat ini. Sungguh, Sungyoung cukup pemalu untuk berkenalan lagi dengan orang baru. Jadi bisa dibilang jika tak ada Minyoung disini ia akan seperti anak hilang.
"Hey! Kau sudah datang dari tadi?" tanya Sungyoung.
"Iya. Aku tadi makan sebentar di minimarket."
"Sendiri?"
"Dengan temanku. Jaerim, Hani dan Haena."
"Yak! Kau duduk denganku kan nanti di bus?"
"Iya nona. Kau sudah mengatakan itu ratusan kali!"
Sungyoung tersenyum polos menanggapinya. Ia terlalu manja memang!
"Ayo semuanya berkumpul terlebih dulu di depan bus sekarang!" tiba-tiba saja pembina berteriak agar peserta berkumpul di depan bus. Buru-buru Sungyoung menarik tangan Minyoung agar berbaris di depan.
"Baik! Kita akan berangkat 5 menit lagi. Selama disana kami harap kalian bisa menjaga diri baik-baik dan mengingat wajah teman agar tidak berpisah atau berpencar. Karena disana ada ribuan peserta lagi dari daerah lain. Mengerti?"
"Siap mengerti!" jawab semuanya.
"Bagus! Untuk Akpol, Bintara Teknologi Informasi (TI) dan Tamtama .. Kalian berada di bus dua. Sementara Bintara Tugas Umum (TU), di bus satu."
Secepat mungkin Sungyoung menoleh ke arah Minyoung dengan wajah lemas. Temannya ini mengambil BTU sementara dirinya BTI. Oh God! Itu tandanya mereka harus berpisah.
"Minyouuuuuung.. " rengek Sungyoung manja. Ia benar-benar merasa sedih. Pasalnya, ia memang tak punya teman atau orang yang dikenal di BTI.
"Sudahlah tak apa. Kau harus berkenalan dengan salah satu anak BTI. Toh nanti disana juga kita akan berpencar sesuai grup."
"Tapikaaan.. ..."
"Kau bisa sendiri, Youngie!"
Mau tak mau Sungyoung memang harus mandiri kali ini. Sial sekali rasanya harus berpisah dengan satu satunya orang yang ia kenal.
Dan setelah semua peserta di absen, satu persatu dari mereka memasuki bis. Sungyoung terdiam dengan langkah pelan. Matanya menelisik setiap sudut bus. God! Semuanya memiliki teman duduk, hanya dia yang sendirian. Ya, sendirian!
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Say Goodbye /oneshoot : (Mingyu Seventeen)
FanfictionOneshoot Project (2/?) "Pantang untukku mengucapkan selamat tinggal."