***
"Ini buruk. . ."
"Kegelapan ini. . ."
"Dia telah kembali.."
"Kita harus segera berkumpul...."
"Serangan kemarin dan juga monster-monster itu... Pasti menghabiskan semua tenaga dan kekuatannya, masih ada waktu sampai dia pulih kembali."
...
...
"Ughh.." Seorang pemuda mengerang terbaring dan mencoba bediri.
Pandangannya kabur, dia melihat sekeliling. Sebuah desa yang telah hancur porak poranda, dan orang-orang yang tergeletak tak bergerak dengan berlumuran darah, dan terdapat sebatang pohon besar yang menyala redup tanpa daun. Lalu pemuda itu tersentak teringat sesuatu...
***
...
Pagi yang cerah memperindah suasana di sebuah desa yang terletak di tengah hutan, embun berkilau terpantul cahaya matahari yang menembus dedaunan, burung dan serangga beradu suara dengan penduduk yang riuh dengan kegiatan pagi mereka. Dan terdapat sebuah pohon besar yang rindang dipenuhi dedaunan segar yang menjulang tinggi tampak seperti atap bagi seluruh rumah di desa itu.
Tepat dibawah pohon besar di tengah desa, keluarga kecil itu berhenti dan bergabung bersama penduduk desa lain yang sudah banyak berkumpul.
Tanpa komando, bersamaan semua penduduk desa yang berada disitu menunduk. Sekejab suasana kembali ramai oleh orang-orang yang akan berpisah untuk berburu.
Begitupun dengan keluarga pemuda tersebut.
Setiap tahunnya... Desa itu melakukan perburuan untuk mencari makanan dan hal-hal lain, dan pria yang sudah 17 tahun diwajibkan ikut dalam perburuan
"Selamat ulang tahun, Kakak! " ucap Adhik pemuda itu yang membuatnya kaget.
Gadis itu mengeluarkan sebuah kalung dengan ukiran hati dari kayu sebagai gantungan.
"Ini indah sekali, apa ini hatimu?"
tanya pemuda itu.
Gadis itu hanya senyum-senyum karena kakaknya menyukai hadiahnya.
"Omi, ini perburuan pertamamu, segeralah bergabung dengan yang lainnya." seru wanita yang bersama gadis itu.
"Baiklah... hei kau jangan menyusahkan Ibu ya!" seru pemuda itu sambil mengacak-acak rambut gadis itu.
"Hei.. bukannya kau yang selalu membuat masalah?.." sahut gadis itu.
"Sudahlah kalian... Omi.. cepatlah pergi, mereka menunggumu." ucap wanita itu.
Dan pemuda itu langsung berlari karena tau sekelompok pria memandangnya.
"Aku berangkat, Bu!" kata pemuda itu sambil berlari.
Beberapa saat kemudian pemuda itu tak terlihat lagi di balik kerumunan orang-orang.
Hingga hawa dingin mulai terasa...
seorang kepala desa yang sedang memberi panduan pada pemburu muda itu pun merasakan hal buruk.
Angin kencang tiba-tiba berhembus, langit menjadi gelap dan burung-burung berterbangan tak tau arah.
Sejenak kemudian suara raungan yang begitu keras terdengar.....
Penduduk desa itu pun mulai panik dan berlari kemana-mana, pemuda itu mencari keluarganya, namun tak iya temukan.