B.4

588 49 2
                                    

(Ya..ya..ya author muncul lagi nih di sekmen kali ini 😊)

"Eh author! Selamat pagi, siang, sore, malam" sapa eren.

(Kok salam nya banyak banget sih 😅)

"Habisnya kan kita tidak tahu author mau publish cerita kami kapan, jadi aku salam panjang lebar gini" ucap eren tersenyum.

(Oh.....😌😳 author jadi malu nih, kalau gitu kita mulai ceritanya ok!)

"OK 👌" ucap semua karakter kecuali tanya yang tidak mau lakukan kaya gituan.

--------------------------------

Hanji POV

"SEKARANG KITA AKAN MENUJU KESEBELAH TIMUR, INI PERINTAH SEPIHAK OK!"

"BAIK"

Aku menyuruh pasukanku pergi kesebelah Timur untuk mencari tempat peristirahatan yang disuruh oleh erwin, dengan tindakan kami mulai berbelok arah sambil memastikan pergerakan titan dan keberadaan mereka tidak ada diwilayah Timur, saat berada di posisi Timur tidak ada satu pun yang muncul yang membuat sebuah kelegaan pada diriku akan tetapi.

"Komandan hanji, sepertinya ada yang mengikuti kita" ucap salah satu pasukanku.

"SIAPA?" teriakku.

"Kami tidak tahu yang pasti itu bukan tintan"

"WUJUDNYA KAYA GIMANA?" teriakku lagi.

"Seorang gadis kecil, tapi dengan penampilan yang berlumuran darah"

"APA!"

Aku kaget mendengar pernyataan dari pasukanku sambil berpikir aku memutuskan untuk mencari tempat peristirahatan sebelum bertemu gadis kecil yang berlumuran darah tersebut, beberapa jam kemudian kami pun menemukan tempat peristirahatannya dengan keadaan aman.

"Sudah sampai, ayo kita turun sambil beristirahat" perintahku dan mereka pun menurutinya, saat kami duduk di kursi dengan suasana rumah kosong tambah pandang rumput yang Indah membuat suasana tenangku jadi sedikit rusak "komandan hanji zoe, gadis kecil itu mengikuti kita" prajurit itu pun merasa panik, "apa!" dengan tindakan konyolku aku mulai berjalan menghentikan hentakan kuda tersebut selepas itu, kuda yang ditunggangi gadis kecil itu mulai teriak membuat aku dan prajurit sedikit panik, dan mereka bersiap-siap untuk menghajar gadis berlumur darah itu.

"Woi...woi tenang...tenang... ya...easy...easy coklat" ucap gadis kecil itu.

Setelah kudanya diam gadis kecil itu mulai turun lalu "maaf membuat kalian kaget!" Ucapnya.

Aku mulai berpikir-pikir apa aku mengenal dirinya lalu, saat aku melihat wajahnya dari dekat "TANYA!!" lalu aku langsung memeluk dia "oh..tanya maafkan aku, aku tidak tahu itu kamu..." setelah memeluk dia, aku mulai menyilangkan kedua tanganku "tapi kenapa kamu bisa kesini tanya!, terus kenapa kamu berlumuran darah?".

"Tadi aku tidak sengaja mendengar tentang posisi dirimu hanji" tanya mulai melihat dirinya "kalau tentang berpenampilanku sekarang, ini karna bertarung dengan titan, hahahaha!" Ejeknya membuatku dan pasukanku menghela nafas.

"Syukurlah kalau begitu, sepertinya anda harus membersihkan badan anda dulu... mungkin didalam rumah ada kamar mandi kali" aku menunjukan tanya ke rumah kosong jelek tersebut, lalu dia mulai pergi masuk kedalam rumah dan membersihkan badannya.

********** °°°°°°°° ******* °°°°° *******

"Itu ceritanya levi... apa kamu terkejut melihat dia berlumuran darah sampai-sampai mengejutkan pasukan lain, menurutku itu gila"

"Terserahmu, aku ingin mengecek kadet cebol nyebelin itu" dia pun pergi menuju tempat lain, sambil melirik dirinya ada sesuatu yang aneh pada tingkah si kapten pendek ini dia seperti khawatir pada tanya.

Levi POV

Aku berjalan kedalam rumah usang jelek berdebu ini, melihat pemandangan kotor ini membuatku tak suka bertahan disini tapi bagaimana pun aku harus mengecek kadet cebol yang menyusahkan itu, sediki t dalam pergerakanku telingaku mulai mendengar suara air mati lalu pintu itu terbuka dan melihatkan diriku kepada sibocah vilik rese ini.

"Kau! Kadet Tanya Degurechaff!" Teriakku menghentikan pergerakan dia.

"Ka-kapten levi... ti-tidak biasanya kamu bersikap peduli pada kadet, dengan gaya tampanmu ini pasti semua perempuan disini terpesona kepadamu dan kepedulianmu sekarang"

"Jangan mencari subjek lain kadet tanya" teriakku membuat dia berdiri tegap kepadaku.

"Dari tadi, darimana saja kau, APA KAMU TIDAK TAHU POSISI YANG HARUS KAMU DATANG, HAH!" kesalku sudah keluar membuat seisi ruangan terdengar akan suaraku.

"Maaf kapten! Tapi ada sedikit yang membuatku tertarik sebelumnya" jawabnya.

"Apa itu cebol?" Tanyaku heran.

"Perubahan jalur barisan, ya mungkin terdengar konyol tapi.... aku penasaran apa tujuan komandan erwin memutar jalur yang ada dipeta yang sebelumnya dia bicarakan" ucapnya membuatku menatap sinis terhadap perkataannya memang benar apa yang dikatakan pada tanya, tapi aku tidak mau terpengaruh pada pendapat licik si cebol rese ini.

"Apa yang membuatmu tertarik dengan perpindahan jalur kadet tanya Degurechaff, aku tahu di duniamu berperan sebagai komando yang bisa perintah kepada pasukannya tapi disini kamu hanya bagaikan hewan yang harus menuruti majikannya, KAMU MENGERTI ITU!" Ucapanku dengan nada monoton sambil kedua tanganku menempel ketembok biar dia tidak bisa lepas dari pandanganku.

"Aku mengerti kapten! Aku mengerti... dengan sepengetahuanku ditambah.... imajinasiku tentang tiga anak yang kehilangan orang yang dia cintainya dibunuh oleh titan-titan yang lebih besar dari ukuran yang tidak pernah aku lihat" ucapannya membuatku kaget tentang kejadian beberapa tahun yang lalu saat titan kolosal menghancurkan dinding shingashina.

"Kenapa kamu bisa tahu tentang hal ini" bisikku.

"Tentu saja aku tahu... dan itu yang membuat air mataku keluar" balas tanya yang sudah merasakan matanya mulai mengeluarkan air mata, dengan tangannya dia mulai membuat posisi yang dekat ini menjadi renggang setelah itu aku melepaskan kedua tanganku dari tembok "mungkin sampai disini dulu...permisi kapten levi" ucapnya pergi meninggalkanku yang terlihat sedikit sedih.

Erwin POV

"Kita akan pergi ke posisi ini saat tengah malam tiba, sudah terlihat pergerakan titan terlihat longgar saat tengah malam jadi saya pastikan kita sudah siap saat itu juga, kalian mengerti"

"Kami mengerti komandan erwin" ucap pasukan bersamaan.

Setelah diskusi ini berakhir, aku pergi ke luar dan melihat tanya berlari "tanya" Panggilku, dia melihatku dengan tatapan sedihnya lalu dengan sekejap dia mulai memelukku "komandan erwin" ucapnya.

"A-a-ada apa tanya?"

Aku mulai heran tapi dia tidak menjawab, dia masih memelukku dengan membawa kesedihan yang tak jelas apa yang dia bawa.

Saat aku masih memelukkunya aku melihat levi dihadapanku dengan ekspresi yang tidak bisa ku pertanyakan.

(Apa sebenarnya yang terjadi ya! Apa levi menyukai tanya? Dan kenapa tanya sedih saat itu? 😔 sungguh membingungkan )

"Tunggu chapter selanjut nya ya! Teman-teman" ucap eren dengan senyuman polosnya.

Youjo Senki x Shingeki no Kyojin [END](Crossover Anime Fanfaction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang