TIRAI

24 2 1
                                    

Tirai malam disingkap seketika sementara tabir waktu melabuhkan saat saat kemanisan siang di jendelanya. Terkadang tika renyai merintih di sebalik hembusan bayu tidak mungkin bisa lagi kita melampias segala derita dan sengketa pada sinar cahaya harapan di tika waktu itu kita mungkin barangkali sudah menutup sekeping pintu hati sebuah kamar nan usang lagi gersang pada sebuah istana kasih nan merintih. Adanya dian mu hanya sekadar menerangi tika malam yang kontang tak bersinar bak Langit kekelaman tiada Bintang bergemerlapan sebagai mitos atau lambang kesetiaan yang tidak bisa rela mengkhianati detik detik malam hanya karena didambakan igauan sang siang dengan cerah Mentari di Ufuk saja bisa menelanjang segala kehidupan di Alam Fana ciptaan insan tersendiri. Mahu saja sehayat hidup diiringi irama duka lara lagi tandus dan gersang bagi melitupi kepapaan fiel sikap dan tingkah laku pada secoret catatan amalan yang mungkin bisa menyelamatkan kita insan kerdil di sisi Tuhan. Segala ramalan tidak bisa menjadi kenyataan tatkala anak anak di gelandangan berlarian kembali pulang ke Desa Kepalawanan merenyeh dedaunan sebagai hayat kehidupan dan bila saja dijemput maka tiada siapa siapa berteman dan dagang seorangan di tika siang atau malam. Kedinginan hidup di tika sepi tiada teman mahu saja dilontarkan musibah teladan jauh dari pandangan penglihatan yang memungkinkan barangkali kita tidak bisa ketemu si dia yang dipuja. Apa mungkin bakal Aku bisa ketinggalan tika kalian berlari berkejaran mencela segala amalan sedang Aku masih kebuntuan tanpa teman. Aku di tika saat ini bisa MENATANG BINTANG bertaburan berkerdip tanpa melelapkan hati malam meski sekadar hanya bisa berlagu di kaki langit untuk sang teman bila Aku kesepian. Penantian bukan sembarangan detik kenalan dan di tika kehausan bisa saja menjemput sejuta rasa nun jauh dari sekeping hati keras membatu tanpa mempedulikan citrarasa insani sesama sendiri. Kalian punyai teman rakan serta taulan namun kebaikan tetap menjuru demi suatu kebenaran hakiki lagi kekal abadi sedari azali dan itu janji terpatri semahunya terkabul di sebuah makam terpuji jauh di sudut kalbu sekeping hati suci.
*****

SEKIAN. TERIMA KASIH.

SELAMAT MEMBACA.
Daripada saya;

@Qalby.com
@HasanatulQalby.com
prevent.com
@prevention2008.com
mokhtarabdullah@69gmail.com
@idsideal.com
@metoo.com
@same2U.com
SAME2U.COM
*****

"MEMBACA ITU ADALAH SATU JAMBATAN ILMU"

MENATANG BINTANGWhere stories live. Discover now