bab2:salah paham

5 1 0
                                    

Author pov

Bunyi bola yg berpantulang dengan lapangan basket keringat keringat dari sang pemain sorakan sorakan penyemangat dari masing masing sekolah

Disinilah shifa sekarang berada di lapangan basket untuk meliat pertandingan adam ,ya adam nya anggota nopid mereka telah berteman sejak kecil walaupun adam anggota nopid tapi itu tidak mempengaruhi persahabatan mereka

"kak adam semangat "sorak siswi yg lain
"semangat semangat"
"yeeeeeeee"sorak semua siswi karena adam berhasil memasuki bola kedalam ring dan pertandingan pun selesai

"oooooo,si hebat basket menang lagi ya "
"biasa aja kali "kata adam sambil memberikan susu ke shifa

"eh kok ngak masuk "
"gimana mau masuk kalau kunci nyakan sama lo "kata rizal
"hehehe ya lupa "
"kok ngak di kunci "batin shifa
"inikan gak dikunci "
"eh iya "kata shkila
"kalau gw tau ngapain juga nunguin lo "dan mereka pun masuk kedalam,  tiba-tiba

"nopid"

Di lain sisi

"hahaha, rasain tu mereka "kata stevan
"iya "kata karin
"harusnya mereka bersyukur karena hari ini mereka ngak akan belajar lagi "kata mita
"tunggu tunggu mereka ngak nyari kita "
"biarin aja deh lagi pula saat ini gw ngak mau nyari ribut soalnya gw lapar "
"yaudah yuk kantin " dan mereka pun kekantin untuk mengisi perut mereka yg kosong setelah selesai mereka pun akan berniat melanjutkan latihan mereka yg akhir akhir ini sering tertunda ketika hendak masuk semuanya langsung berubah, alat alat musik bertebaran dimana mana buku musik berserekan mungkin bisa di bilang seperti kapal pecah

"biar gw saja yg pergi "kata stevan

"shifa "kata stevan menahan amarahnya
"hai stev " kata shifa dengan senyum manisnya
"kepada ketua lord yg terhormat bisa kita bicara berdua "
"dengan sengan hati "

"gw ingin bilang kalau gw ingin damai "
"lo ingin damai, gw terima kalau gitu lo harus bukain ini minuman ini untuk gw "
"baiklah, mungkin dengan sedikit guncangan mungkin rasa nya tambah nikmat "tiba tiba kaki stevan tergelincir dan menanbarak shifa akhirnya posisi mereka sekarang shifa dibawah dan stevan diatas

"minggir "tiba tiba seringai jahat terpampang di muka stevan shifa yg meliat ekspresi seperti itu langsung takut
"lo mau ngapain "kata shifa gugup
"menurut lo kita ngapain "kata stevan sambil mendekatkan mukanya ke muka shifa dan shifa spontan menutup matanya
"maaf "stevan dan shifa pun langsung berdiri
"lo jangan salah paham dulu tadi itu murni karena stevan jatuh jadi kayak gitu "
"gw tau kok "kata cewek tersebut tidak kalah gugupnya dengan shifa
"kalau lo berani bilang ini, gw yakinkan hiduplo bakal ngak tenang "kata stevan dan cewek tersebut langsung pergi dari hadapan stevan dan shifa tanpa mereka sadari kalau ketidak sengajaan tadi akan membawa dampak yg besar bagi mereka

"pak ini buktinya kalau mereka berbuat yg tidak tidak disekolah ini "kata cewek tersebut sambil menyerahkan barang bukti tersebut
"kalau begitu kamu boleh pergi sekarang juga "
"mungkin dengan halasan ini bapak bisa membubarkan mereka"
"mmmmm"
"kalau begitu saya pergi dulu pak "

"flo "
"mmm"
"lo bisa bantu gw ngak "
"memang ada apa"
"ini kayaknya buku yg lopinjam di perpus punya jawaban soal ini deh "
"yaudah nih ambil aja lagi pula gw udah selesai kok "

"hai semuanya "kata shifa tak lupa dengan senyumnya
"shifa lo pernah kayak gitu ya sama stevan "kata rizal
"maksudnya apan sih ngak ngerti deh "dan shifa pun langsung menyambar hp nya shakila
"ini ngak seperti yg kalian bayangin, aku berani bersumpah ,asal kalian tau ya waktu itu stev ngak sengaja jatuh jadi yaudah gw yg gak siap ikut terjatuh juga "kata shifa dengan terus terang
"lo tenag aja gw percaya kok sama lo "kata flora
"shifa lo dipanggil keruangan kepala sekolah "kata azka
"gw tau "
"perlu gw antarin "kata flo
"ngak usah "

"stev gw gak nyangka kalau lo kayak gitu sama shifa tapi seenggak nya ngak usah disekolah "kata mita
"apaan sih "
"nih coba lo liat "
"what ,apaan ini kalian semua salah paham "
"kayak nya lo udah tau masalahnya apa, oh ya lo di panggil "
"gw udah tau "

"shifa saya tau kamu pintar dan saya pikir kamu itu orang nya baik baik tapi semua foto saya ngak nyangka kalau kamu mau berbuat murahan seperti itu "
"maaf buk, sebenarnya waktu itu saya ngak sengaja jatuh dan tubuh shifa tertimpa saya dan yg ibu liat ini pas banget kaya kita ngelakuin yg enggak enggak sama shifa asal ibu tau ya ngak semua barang bukti benar"kata stevan terus terang
"jadi akan saya berikalian hukuman hukuman buat shifa poin kedisplinan kamu akan dikurangkan 10 dan untuk steven geng nopid akan saya bubarkan "
"ngak adil lebih baik ibu kurangkan saja poin kedisplinan saya, saya ngak perduli "
"perkataan saya mutlak kalian berdua boleh pergi "
"liat aja siapapun yg telah membuat gw marah gw yakinkan hidupnya gak akan tenang "kata stevan didalam hatinya

TBC

Jangan lupa vote and komenya

Salam kangen

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HousenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang