Dear my first love,
Maafin aku karena sudah mengganggu waktu luangmu.
Maafin aku karena sudah menjadi orang ter-ribet kalau kamu kenapa-kenapa.
Maafin aku karena sudah menatapmu tanpa henti.
Maafin aku karena sudah mencintai mu selama dua tahun belakang.
Tapi, aku ga bisa merubah kebiasaan ku itu, yang selalu membuat mu risih. Karena jika aku tak melakukan hal itu, aku akan merasa em--beda.
Aku cinta kamu, Zeron.
Maafin aku karena hal itu.
Zeron meremas kertas putih yang penuh tulisan itu dengan perasaan campur aduk, ia begitu penasaran siapa yang mengirimi surat cinta itu untuk nya.
Karena ini adalah yang pertama kali untuk nya.
“Sumpah gue kepo!” Ungkap Zeron pada Sean --Sahabat karib nya.
“Masa lo ga tau sih? Kan dia bilang, dia sering ngeliatin lo. Masa lo ga sadar ada yang ngeliatin lo?” Tanya Sean seraya mengunyah ciki kentang yang ada ditangannya.
Zeron menghela nafas, ia benar-benar tak sadar jika memiliki secret admirer?
“Tapi lo jangan bilang-bilang sama Rena ya?”
“Bilang-bilang apaan?”
“Kalo gue dapet surat, astagaaaa!!”
“Iye!”
“Yaudeh, gue kekelas Rena dulu, tuh pegang!” Zeron bangkit dan melempar kertas yang sudah menjadi bola itu ke arah Sean.
“Sialan lo!” Cibir Sean.
Dan Zeron hanya terkekeh, lalu ia mulai melangkahkan kaki nya keluar dari kelas untuk menuju kelas Rena, kekasih nya.
🔥🔥🔥
Arina melangkahkan kakinya sambil tersenyum senang, hari ini mood nya bisa dibilang sangat bagus karena suatu hal, sambil bersenandung kecil ia terus melangkah menuju kantin.
Bibirnya kembali tersenyum lebar ketika objek yang ia cari dikantin langsung ditemukan.
“Ranti, Fanya!” Teriaknya kencang.
Bahkan orang-orang yang berada dikantin pun sampai menoleh ke arah nya, Arina memang tak tau malu.
Arina nyengir, tanpa rasa bersalah cewek itu mendekat ke arah pojok kantin untuk bergabung bersama teman-teman nya.
“Gimana?” Tanya Arina ketika bokong nya sukses mendarat di kursi.
Fanya menghela nafas, ia menatap Ranti sekilas sebelum akhirnya menyuarakan suaranya.
“Dibuang,”
Satu kata yang diungkap kan Fanya, sukses membuat senyum Arina luntur. Tapi, hanya sedetik selanjutnya Arina kembali tersenyum lebar menatap dua sahabatnya dengan wajah bahagia.
“Iya, udah tau pasti kaya gitu.”
“Lo kenapa sih?”
“Kenapa apanya Ran?”
“Kenapa lo ga langsung aja kasih tau?”
“Gabisa gitu lah Nya,”
“Terserah lo deh, yang penting kita udah ngasih tau.” ujar Ranti.
Fanya mengangguk, lalu tatapan tiba-tiba tertuju kearah belakang Arina.
“Kenapa?” Tanya Arina.
Fanya hanya diam, juga Ranti yang tiba-tiba mengikuti ekspresi Fanya. Sendu.
Arina yang penasaran akhirnya berbalik, ia tersenyum getir melihat pemandangan yang begitu menusuk hatinya.
Zeron bersama Rena tengah berangkul mesra ditengah kantin.
****
Selamat datang di cerita kedua ku! Semoga tulisannya ga banyak typo kaya cerita sebelah ya, heheh.
Selamat membaca! Kalau banyak yang minat, aku akan cepet-cepet up next chapter lho. Makanya Jangan lupa vote & comment ya💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Cinta
Teen FictionIni adalah kisah tentang 4 anak manusia yang terjebak dalam permainan yang mereka buat sendiri, dengan berbagai misi yang harus dipecahkan, diberhentikan dan dikerjasamakan oleh semua pemain. Bisa disebut ini adalah Permainan Cinta, sebab semua pema...