××prolog××

3.7K 349 37
                                    

Desc: naruto © masashi kishimoto

Pair: sasunaru and other

Rated: T

========happy reading=======

Sasuke membanting meja di hadapannya, giginya bergemeretak menahan amarah. Seumur hidupnya, sasuke tidak pernah menatap ayahnya sebegini dinginnya, ia menyayangi keluarganya, dia menghormati ayahnya. Tapi ia tidak bisa menerima keputusan ayahnya itu. "Maksud ayah, aku harus meninggalkan naruto dan menikah dengan orang pilihan ayah? Jangan bercanda! Aku sangat mencintai naruto, kenapa aku harus meninggalkannya?" seru sasuke marah. "Karena keluarganya musuh keluarga kita!" fugaku balas berseru.

Sasuke dengan sengaja menjatuhkan guci besar di sampingnya, hingga hancur tak berbentuk. "Persetan dengan permusuhan kalian! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkan kekasihku!" itachi dan mikoto menatap pertengkaran di hadapan mereka dengan sedih. Mereka tidak ingin pertengkaran ini terus berlanjut, tapi mereka tidak bisa apa - apa. "Kalau kau masih bersihkeras mempertahankan hubunganmu dengan pemuda itu, kau akan ku usir dari rumah ini. Dan akan ku coret namamu dari daftar pewaris keluarga uchiha ini" ancam fugaku, sasuke mendecih. "Silahkan! Coret saja namaku dari keluarga ini! Aku akan pergi dari rumah ini dan meraih kebahagiaanku bersama naruto" sasuke pergi ke kamarnya dan membereskan semua barang - barang miliknya. Lalu ia berjalan keluar rumah mewah milik keluarga uchiha itu. Meninggalkan fugaku yang tetap di tempatnya dengan ekspresi mengeras dan itachi serta mikoto yang menatap tidak percaya pada kepergian sasuke.

------------------

Di tempat lain pada waktu yang sama. Naruto tersungkur saat rahangnya menerima pukulan dari ayahnya yang menatap sengit dirinya. "Berapa kalipun kau memukulku, keputusanku untuk tetap bersama sasuke takkan berubah, ayah" gumam naruto. Minato menggeram, "kenapa kau harus menjalin hubungan dengan bocah uchiha itu hah? Kau sendiri tahu, kalau keluarga kita tidak mungkin bisa bersatu! Mereka musuh kita!" naruto terkekeh, "cinta itu susah di tebak ayah, ia datang kapan saja, dimana saja, pada siapa saja. Dan aku, mendapatkan cintaku dari sasuke. Cuma dia" naruto berdiri. "Aku sudah menentukan pasanganmu, naru. Tidak seharusnya kau malah menjalin hubungan dengan seseorang dari musuh kita." naruto menatap minato penuh tekad "Hyuuga hinata memang gadis yang baik, tapi aku tidak mencintainya. Yang ku cintai saat ini dan seterusnya, cuma sasuke" ujar naruto datar.

"KAU—" Minato kembali mengangkat tangannya, hendak memukul naruto lagi. Naruto menatap ayahnya dengan tatapan tanpa keraguan. Ayunan tangan minato terhenti di udara, ia menatap naruto penuh amarah. "Kenapa berhenti, ayah? Kalau kau ingin memukulku, pukul saja. Ayo, pukul aku. Itu akan membuatmu puas kan? Ayo!" tantang naruto. Minato menurunkan kembali tangannya dan berbalik membelakangi naruto. "Kenapa? Ayah membenciku kan? Ayah ingin memukulku lagi kan? Kenapa kau malah berbalik, ayah? Apa ayah sudah sadar, bahwa berapa kalipun kau memukulku, bahkan sampai aku mati sekalipun, keputusanku untuk tetap bersama sasuke tidak akan pernah berubah?" amarah minato kembali memuncak, ia meraih sebuah vas bunga dan melemparnya tepat di samping wajah naruto. Tapi naruto tetap pada tempatnya, tanpa mengalihkan tatapannya dari sang ayah.

"Pergi kau dari sini... Mulai sekarang, anggap saja ayahmu ini sudah mati. Jangan pernah kembali lagi kemari. Selamanya. Kau bukan lagi anggota keluarga namikaze.." minato berkata dingin tanpa menatap naruto. Naruto tersenyum lirih, tanpa bicara apapun ia pergi ke kamarnya, mengemasi pakaian dan barang - barang lainnya yang hanya ia beli dengan uangnya sendiri, tanpa membawa barang - barang yang di beli dengan uang orang tuanya. Kushina masuk ke kamar naruto, "naru,, kau yakin ingin pergi? Kau ingin meninggalkan ibumu?" tanya kushina sedih. "Ayah sudah mengusirku, ibu" jawab naruto sembari menutup tas besar miliknya. "Kalau kau mau menuruti keinginan ayahmu, kau tidak perlu pergi dari rumah ini. naru.. Ibu mohon, tetaplah disini" bujuk kushina. Naruto menghampiri kushina dan meraih kedua tangan ibunya itu. "Aku menyayangi ibu juga ayah. Aku tidak ingin bertengkar dengan ayah dan berpisah dengan ibu. Tapi keputusanku sudah bulat bu. Aku mencintai sasuke, hidupku tidak ada artinya tanpa sasuke. Karena itu, aku harus pergi.. Maafkan aku, ibu" lirih naruto. Naruto mengecup tangan dan dahi kushina sebelum akhirnya ia meraih tas besarnya dan meninggalkan rumah.

Naruto berjalan menyusuri jalanan kompleks mewah itu menuju ujung jalan yang terhubung dengan jalan utama yang memisahkan antara kompleks tempat keluarga besar uchiha tinggal dengan keluarga besar namikaze. Keluarga uchiha adalah keluarga terpandang yang terkenal memiliki perusahaan besar di seluruh jepang, bahkan saat ini mereka tengah membuka cabang di luar jepang. Keluarga besar uchiha memiliki perkomplekkan sendiri yang ditinggali khusus oleh seluruh keluarga uchiha. Dan tepat di sebrang jalan, adalah perkomplekan milik keluarga besar namikaze yang merupakan saingan sekaligus musuh besar keluarga uchiha, selain karena keluarga namikaze memiliki perusahaan yang sama terkenal dan besarnya dengan milik uchiha, permusuhan antar dua keluarga ini memang sudah berlangsung secara turun - temurun.

Naruto menatap lurus kedepan, tepat pada seorang pemuda yang tengah terduduk di atas motor besarnya. "Sasuke" panggilnya. Pemuda yang tadinya menunduk kini mengangkat kepalanya dan menoleh pada naruto. Pemuda yang ternyata sasuke itu menatap tas besar yang di bawa naruto. "Di usir juga, eh?" tanya nya. Naruto terkekeh. "Berarti kau juga?" tanya naruto balik. Sasuke mendengus, "aku rela begini itu untukmu dobe. Hanya untukmu. Harusnya kau bersyukur sudah jatuh cinta pada orang setia sepertiku." kali ini, giliran naruto yang mendengus, "aku akan sangat bersyukur kalau kau berhenti bersikap narsis, teme" kekehnya. "Ck, kau yang paling tahu aku ini seperti apa dobe. Apa yang bisa dan tidak bisa ku lakukan." sasuke mengangkat bahu cuek. Naruto melangkah lebih dekat pada sasuke, "ngomong - ngomong suke, sejak kapan kau jadi tukang becak?" tanya naruto polos sembari menunjuk sebuah kereta menyerupai becak yang terhubung dengan motor sasuke.

Sasuke menjitak kepala naruto gemas, "siapa yang jadi tukang becak dobe? Itu akan jadi tempat kita tinggal selama dalam perjalanan." balas sasuke. Naruto menatap sasuke penuh tanya. "Memangnya kita mau kemana?" tanya naruto. "Kemana saja, keliling kota, atau keliling dunia. Kemanapun kau ingin pergi. Yang jelas, kita tidak akan menetap di satu tempat." naruto menatap sasuke terkejut, "maksudmu, kita akan perkelana?" tanya naruto. "Hn, semacam itu" naruto menatap sasuke berbinar. "Benarkah?" tanya nya antusias. "Itu impianmu kan? Sekarang, ku kabulkan impianmu itu." naruto melompat memeluk sasuke. "Terima kasih suke, aku benar - benar senang! Aku tidak tahu harus bagaimana untuk membalas semua yang sudah kau berikan ini!" seru naruto girang. Sasuke tersenyum tipis, "yang perlu kau lakukan adalah terus tersenyum disampingku dan terus dampingi aku sampai maut memisahkan kita, itu sudah cukup naruto" naruto tersenyum bahagia mendengar jawaban sasuke. "Aku menyayangimu" bisik naruto.

"Aku juga menyayangimu, naruto." naruto melepaskan pelukannya dari sasuke dan mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipi sasuke. Membuat senyuman merekah di wajah yang biasanya datar itu. "Ayo naik, kita akan mulai berkelana" sasuke meraih tas besar naruto dan menyimpannya di dalam kereta. "Kemana kita akan pergi untuk memulai petualangan kita ini?" tanya naruto setelah ia duduk manis di belakang sasuke dan memeluk pinggang sasuke erat. "Pertama, kita akan ke suna" jawab sasuke, ia mulai menyalakan motornya. "Yosh! Suna! Kami dataaaannnnngggg~" seru naruto.

Dengan ini, petualangan sasuke dan naruto di mulai. Petualangan yang akan membawa mereka pada pertemuan - pertemuan indah dengan teman baru. Melewati susah senang bersama dan memecahkan setiap masalah yang akan mereka temui dalam perjalanan mereka. Sampai mereka menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tbc

Aku tahu, tidak seharusnya aku mempublish ff baru begini di saat aku masih punya banyak ff yang belom kelar, tapi apalah daya, ff ini udah lama mengendap di otakku.. Kalau di biarkan, takutnya nanti malah mengkristal(?)

Oh iya, untuk ff berjudul 'random' itu gak akan ku publish sesering ff lain, karena itu hanya selingan di saat aku kekurangan ide untuk fanfic utama(?)

See you later~ 😂

way of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang