SPRING DAY

66 3 5
                                    

Pertengkaran adalah bumbu dari adanya suatu ikatan. Tanpa adanya pertengkaran, semua itu tak layak disebut ikatan. Ibaratnya, pertengkaran seperti benang merah yang siap menyatukan dua sejoli yang menjalin kisah hati.

Mengapa? Karena pertengkaran dapat mendewasakan mereka yang cenderung mementingkan ego masing-masing.

Sebut saja Yoongi dan Kyla. Pasangan kekasih itu setiap harinya tak lepas dari pertengkaran. Jangan salahkan ikatan mereka!

Kenyataannya, keadaan yang belum bisa mendewasakan mereka atau memang mereka yang tak benar-benar berjodoh. Mungkin.

"Oppa! Kubilang ayo kita mampir ke restoran, aku lapar"

"Makan saja dirumah"

"Heol! Apa kau tega membiarkan pacarmu ini mati kelaparan? Lebih baik aku tadi ikut dengan anak-anak daripada bersamamu!"

"Kau ingin aku putar balik dan mengantarkanmu ke teman-temanmu itu, huh?"

"Mwo? Jikalau aku ingin, pasti kau akan tetap mengantarkanku ke rumah. Iya kan?"

"Hm"

Kyla mendengus sebal. Melihat kelakuan kekasihnya yang kelewat tak peduli berakibat pada naiknya kadar emosi gadis itu. Ia heran, bisa-bisa nya ia jatuh hati pada lelaki dingin tak berperasaan itu.

Kyla masih saja cemberut bahkan setelah mereka sampai didepan rumahnya. Keduanya masih diam, tak ada yang mau membuka suara. Hingga pada akhirnya tangan Kyla berhasil memegang handle pintu, berniat membukanya.

Namun sebelum niatnya terealisasi, sebuah tangan lain menggenggam erat tangan satunya. Kyla tahu, siapa lagi kalau bukan Yoongi?

"Apa?!" kata Kyla dengan nada kesal dan wajah dibuat menakutkan. Ia masih dalam mode marah sekarang.

Kyla sedikit terkejut, ini tak seperti yang dipikirkan olehnya. Yoongi tersenyum singkat, dan yang lebih mengejutkan lagi ia berkata,

"Selamat malam, sayang"

※※※

Kyla menghempaskan tubuhnya di ranjang. Perutnya serasa di hinggapi jutaan kupu-kupu menjalar hingga kedada. Dan berakibat pada kedua pipinya yang memanas.

Walau dari luar Yoongi terkesan dingin, ia tahu jika hati lelaki itu sangat hangat. Ia sadar, Yoongi tentu tak mengizinkan dirinya mengikuti pesta yang diadakan teman-temannya.

Pesta perayaan kemenangan lomba yang tak hanya sekadar makan dan minum langsung pulang, tentu kalian mengerti apa yang Yoongi maksud karena teman-teman Kyla merayakannya di sebuah club.

Pagi menyapa, senyum indah tak pernah lepas dari bibir Kyla. Ia menanti kekasihnya menjemput. Tak lama kemudian, senyuman indah itu hilang seketika mendapat pesan jika ia harus berangkat sendiri.

Kyla heran, apakah begini nasib seseorang yang mempunyai pacar agen rahasia? Selalu datang seenaknya juga selalu menghilang entah berapa lama.

Seminggu berlalu, tak ada kabar dari Yoongi. Membuat Kyla sedikit khawatir, namun rasa kesal didirinya lebih mendominasi. Dua minggu berlalu, tetap tak ada kabar dari Yoongi. Ia mulai berpikir, apakah sesulit itu menulis sebuah pesan untuknya? Atau mungkin Yoongi telah melupakannya?

Hampir satu bulan Kyla tak mendapat kabar dari Yoongi. Dan selama itu pula ia tak menyadari bahwa sosok yang ada dihadapannya kini berhasil mengambil tempat dihatinya.

Park Jimin. Sosok yang berhasil membuat Kyla nyaman dan mengerti dirinya. Juga selalu ada setiap kali Kyla membutuhkannya. Kehadiran lelaki itu semakin lama semakin menggeser tempat yang seharusnya dimiliki Yoongi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Ficlet] Suga BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang