° L I M A °

1.1K 210 11
                                    

💀💀💀

Yein mengikuti Mark ke rumahnya. Dia melihat sekelilingnya memastikan kalau tidak ada seorang pun yang mengikuti mereka sekarang. Yein tidak mau Red Warriors mengetahui keberadaan Mark.

"Ahh, kau menyewa rumah di atas atap. Keren..." Kata Yein sambil melihat-lihat bagian luar rumah Mark itu. Mark membuka pintu dan memanggil Yein untuk masuk.

Rumah Mark kecil tapi sangat rapi dan bersih. Mark menata rumahnya dengan sangat baik hingga terlihat nyaman.

"Silahkan duduk. Maaf, aku tidak punya kursi..." Kata Mark. Yein duduk di lantai.

"Kau tinggal sendiri?" Mark mengangguk. "Aku tidak akan bertanya mengenai keluargamu atau apapun." Mark tersenyum.

Yein mengambil buku PRnya dan menyerahkannya pada Mark untuk dicek. Mark mulai memeriksa PR Yein. Suasana jadi sangat hening.

'Jika aku bertanya soal Chip itu sekarang, Mark pasti akan sangat terkejut atau bahkan ketakutan. Red Warriors juga pasti sedang mencari Chip itu sekarang. Aku tidak bisa membawa Chip itu keluar dari tempat ini. Chipnya aman di sini. Okeh, setidaknya aku sudah tahu dimana keberadaan Chipnya.' Batin Yein.

Mark selesai memeriksa PR Yein. Sedikit kesalahan namun sudah mereka perbaiki bersama.

"Sebaiknya aku pulang sekarang. Ini sudah larut. Kita harus ke sekolah besok." Kata Yein.

"Ahh iya, benar. Datanglah lagi lain kali... Kita bisa makan ramen bersama."

Mark mengantar Yein sampai ke bawah. Setelah pamit, Yein berjalan meninggalkan Mark. Mark pun naik kembali ke rumahnya.

💀💀💀

Yein berjalan menuruni gang lalu melihat seorang pria yang dihajar oleh sekelompok orang yang menggunakan hoodie berwarna hitam.

"Mereka lagi..." Gumam Yein. Dia mengambil topi dan masker dari dalam tas lalu memakainya.

"Ohoo! 6 lawan 1. Keterlaluan sekal!" Yein berteriak membuat orang-orang itu mengalihkan pandangan mereka padanya.

"Siapa kau?" Salah satu dari orang-orang itu bertanya. Yein beranggapan bahwa dia adalah pemimpin kelompok itu karena dia berdiri lebih di depan dari yang lain.

"Berhentilah membuang waktu untuk mencari tahu siapa aku. Bertarunglah denganku!" Kata Yein sambil menyiapkan tinjunya. Pemimpin mereka menyuruh anak buahnya untuk menyerang Yein.

Pria pertama mencoba menyerang Yein dengan flying kicknya tapi Yein berhasil menghindar. Yein menarik baju belakang pria itu dan memutar badannya, kepalanya ditahan lalu Yein menyerang wajah pria itu dengan lututnya. Pria itu jatuh ke tanah.

Yein bergerak dengan sangat cepat. Meninju, menendang, mematahkan hidung mereka, mematahkan kaki dan tangan mereka, membuat mereka kehilangan kesadaran.

"Wah, kau sangat lihai dalam berkelahi walau kau perempuan. Hebat!" Pemimpin mereka tidak peduli dia perempuan. Yein malah membuat dia bersemangat. Dia melakukan pemanasan singkat sebelum berjalan mendekati Yein.

Yein melemparkan tinju namun dia dapat menghindar dengan mudahnya. Dia membalas dengan menendang perut Yein membuat gadis itu oleng ke belakang.

Private Bodyguard ° jyi x jjk °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang