FATED

206 30 0
                                    

-Taehyung-

Prangg!!

Entah sudah berapa puluh kali dalam seminggu aku mendengar suara pecahan beling itu. Diikuti suara teriakan adik perempuanku, lalu suara bentakan ayah, lalu

PLAK!!

Ya, aku sudah hafal dengan apa yang akan terjadi.

Tapi aku hanya seorang pecundang.

Aku tidak pernah bisa melindungi adik perempuanku dari amukan ayah.

Setiap harinya, aku hanya bisa melihat ia dipukuli dan dibentak.

Setiap ia menatapku dengan tatapan minta tolong, aku hanya bisa terpaku melihatnya tanpa melakukan apapun.

Aku benar-benar kakak yang tidak berguna.

Semua ini terjadi sejak setahun yang lalu, ketika ibuku meninggalkan rumah karena ayah yang suka mabuk-mabukan dan main judi. Tidak hanya itu, setiap ibuku mengingatkan ayah untuk berhenti, ia akan memukuli ibuku habis-habisan. Aku dan adikku, Seulmi, hanya bisa menyaksikan kejadian demi kejadian yang menyakitkan itu tanpa bisa melakukan apapun. Sampai suatu hari, ibuku pergi dari rumah tanpa sepengetahuan kami. Ia hanya meninggalkan surat untukku dan Seulmi, yang berisi

Tolong jaga diri kalian baik-baik. Ibu mencintai kalian.

Kenapa ibu tidak membawa kami jika ibu mencintai kami?

Aku benar-benar tidak mengerti.

Sekarang, setelah ibu pergi, Seulmi adikku lah yang jadi target amukan ayah.

Aku tidak tahu apa alasannya, tetapi ayahku tidak pernah sekalipun memarahiku. Ia selalu melampiaskan kemarahannya pada ibu dan Seulmi.

Tapi tetap saja, aku benci ayahku.

--

Hari senin yang membosankan, aku memilih untuk menghabiskan waktu di rooftop sekolah daripada di kelas Matematika. Lagipula Kim sonsaengnim pasti akan senang jika aku tidak ada di kelas. Tidak akan ada yang membuat keributan di kelasnya.

Aku merogoh saku celanaku dan mengambil sekotak rokok dan korek api, lalu menyalakannya sebatang.

Aku memang perokok.

Aku tahu itu dilarang di sekolah, tapi memangnya siapa yang mau menghentikanku? Semua guru disini sudah hafal kalau berapa kali pun mereka merampas benda ini dariku, aku tidak akan jera.

Aku menghisap batang rokokku sambil memejamkan mata, lalu membuang asapnya ke udara.

"Uhuk! Uhuk! Siapa yang merokok disini, sih?!"

Suara yang mengganggu itu datang dari pintu rooftop. Aku mengalihkan perhatianku pada seseorang yang telah mengganggu waktu bersantaiku.

Seorang gadis berambut hitam yang panjangnya melebihi bahu sedikit, sedang terbatuk-batuk di dekat pintu rooftop. Apa yang ia lakukan disini?

"Hei kau!" ia memanggil, menunjuk diriku dengan telunjuknya. Aku hanya mengangkat alis tanpa menjawab. "Mau aku laporkan ke guru kalau kau sedang merokok disini?!"

Aku hampir tertawa mendengar ancamannya. Apa ia tinggal di gua selama ini? Bagaimana bisa ia tidak mengenaliku?

"Hei, kau dengar aku tidak?" kali ini ia berjalan mendekatiku, berdiri tepat didepanku, menghalau sinar matahari.

"Laporkan saja. Aku tidak peduli."

Ia berjongkok, menyamakan level dengan aku yang sedang duduk. Mata bulatnya menatapku tajam, alisnya bertautan.

FATED [KTH-ONESHOT]Where stories live. Discover now