Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan semata.
Dilarang keras mengcopy cerita tanpa seijin author.Happy reading guys...
««Save My Idol»»
Malam ini terasa lebih dingin karena sudah memasuki bulan desember.Sedari tadi yang dilakukan Vey hanya mondar mandir tidak jelas sambil menggigit jempolnya.
Gadis itu memukul pelan kepalanya, wajahnya terlihat bimbang memikirkan sesuatu. Dan pada akhirnya gadis itu melangkah pergi keluar dari kamarnya, setelah ibunya memangilnya untuk makan malam.
Vey memakan makanannya dengan wajah yang sangat bimbang, melihat wajah putrinya itu, ibu Vey pun bertanya.
“Vey, apa yang sedang kamu pikirkan?” lantas semua orang yang ada diruang makan menoleh ke arah Vey.
Vey yang merasa ditatap langsung balik menatap mereka.
“Em sebenarnya…em…Jadi begini, satu minggu yang lalu aku ikut undian…”“Terus…?” Potong kakak Vey.
“Kemaren itu pengumumannya dan…”
“Lo menang, ya kan?” Sambung kakak Vey. Vey hanya mendengus melihat kakak laki-lakinya itu.
“Iya dan hadiahnya aku dapat paket liburan selama satu minggu di Korea.”
“Baiklah ayah dan ibumu setuju-setuju saja, lagi pula kami percaya kalau kamu bisa jaga diri disana.”
“Loh Ayah kok ngi-jinin? Dia kan masih bocah. Kalo ke sasar nyampe afrika gimana yah? Disuruh beli sayur aja malah nyasar ke toko baju.”
Serius deh kalo kalian punya kakak model kayak gini bunuh aja ato gak tenggelamkan.
“Pleasss deh ka, gue gak bakal nyasar ke afrika juga kali! Lo kira gue bocah umur 2 tahun, yang kalo ingusnya keluar dilapin!”
“Udah-udah gak usah berantem. Sama siapa kamu berangkat?
“Sama Salsa dan yang lainnya Yah.”
“Ohhh terus kapan kamu berangkatnya?”
“Lusa Yah.”
***
Setelah makan malam Vey kembali ke kamarnya. Dia tersenyum-senyum, entah apa yang ia lamunkan sekarang. Tak lama dering handphone menghentikan lamunannya.
“Halo?”
“Gue dibolehin Sa! Lo gimana? Terus yang lain juga gimana?”
“Beneran?! Yeay berarti kita jadi ke korea lusa?! Gue udah gak sabar nih Sa, ya udah ya gue tutup dulu hm… ye by.”
Tut…
Vey tak henti-hentinya tersenyum dan berguling-guling tidak jelas dikasurnya. Vey benar-benar senang bukan main, ini pertama kalinya dia merasa sangat-sangat senang. Karena kelelahan Vey tertidur dikasur empuknya.
***
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Mereka semua sedang berada dibandara, menunggu pemberitahuan sambil mengobrol tentang apa yang akan mereka berenam lakukan setelah tiba di korea nanti.
Mereka segera beranjak menuju pesawat, ketika mendengar pemberitahuan. Ke enam gadis itu memasuki pesawat dan menduduki tempat duduk yang telah disediakan. Vey mengambil ipadnya dan menyalakan sebuah lagu begitu juga dengan teman-temannya.
***
Akhirnya mereka tiba di bandara Incheon, Seoul. Mereka benar-benar bahagia, tak henti-hentinya melompat dan berteriak tanpa perduli banyak orang yang memandang mereka dengan tatapan aneh. Yah... Sebenarnya Bila agak risih dengan hal itu.
***
Ke esokan harinya, ke enam gadis itu berencana ingin pergi ke Namsan Tower. Mereka berpakaian rapi dan tidak lupa menggunakan mantel yang akan tetap membuat mereka hangat. Mereka menaiki bus untuk sampai ke Namsan Tower.
Selama diperjalanan mereka mengambil beberapa foto pemandangan kota, terutama Bila. Yah lumayan sebagai kenang-kenangan ketika mereka kembali nanti.
“Eh Bil liat hasil foto lo dong.” Pinta Kania ketika mereka telah tiba ditempat tujuan. “Wih bagus, fotoin gue ya?” Pintanya lagi sambil menaik turunkan alisnya.
“Heh dasar. Mau gue fotoin dimana?”
“Disini. Background gemboknya masukin jangan dihilangin ya Bil.” Kania mulai mencari pose sesuai dengan yang diinginkannya.
Cekrek...
“Mana foto gue Bil, gue mau liat.” Pinta Kania berlari ke arah Bila.
“Bentar. Nih.” Bila memberikan kameranya kepada Nia.
“Sip. Gue mau kesana dulu. Thanks.” Kania pun pergi meninggalkan Bila menuju Vey dan Nina yang sedang ber-selfie.
Sepeninggal Kania, Bila melanjutkan kegiatannya mengambil beberapa hal yang bagus. Memotret nama yang tertera digembok, Vey, Nina dan Kania yang tengah berselfie, dan sepasang kekasih yang berpelukan. (Bikin ngiri sumpah)
Bila merasa bahwa ada yang sedang memperhatikannya. Dia melihat sekeliling tidak ada satu orang pun yang mencurigakan.
‘Mungkin hanya perasaanku.’
***
Malam ini terasa berbeda, udara dingin diluar sana tak mampu menembus kulit mereka karena pemanas ruangan yang selalu menghangatkan ruangan itu.
Mereka berenam tengah duduk diam sambil menonton sebuah acara televisi. Terkadang keluar tawa yang begitu nyaring dari dalam mulut mereka, terkadang juga tangisan dan air mata, atau ekspresi ketakutan serta tegang.
Setelah lebih dari satu jam memandangi televisi tersebut, mereka akhirnya merilekskan badan yang kaku karena ketegangan tadi.
“Eh gimana kalo besok kita pergi ke sungai Han? Gue denger bakal ada pesta kembang api.” Usul Salsa.
“Eh yuk yuk, gue pengen liat kembang api di korea.”
“Sip deh. Tapi sebelum ke Sungai Han, gimana kalo kita jelajah kuliner korea?”
“Ide bagus tuh Nin. Gimana kalo kita ke mall atau ke taman setelahnya? Yakan kembang apinya dinyalain malem.”
“Ke taman aja deh. Kalo mall males.” Sahut Vey yang tengah menggonta ganti chanel tv.
“Eh kutu kuda, chanelnya jangan digonta-ganti gitu mata gue sakit lihatnya.” Protes Bila yang lalu memukul kepala Vey dengan bantal.
“Eh anak-anak manusia, kalian gak mau pada balik ke kamar masing-masing? Gue pengen tidur, ngantuk nih. Ini udah jam 12 malem.”
“Elah lu Sa. Bentar napa, kalo dikamar gue gak bisa nonton tv kayak gini. Soalnya si Tisa nonton India (Ceritanya dihotel itu pake kayak in*ovision gitu). “
“Ih drama india tuh rame tau Vey.... emak gue aja ketagihan nonton.”
“Serah lah. Bodo gue. Udah lo sana, gue pengen tidur dengan tentram!” Salsa mulai mendorong teman-temannya untuk keluar dari kamarnya.
“Sa Sa gue jangan dikeluarin, gue kan temen sekamar lo.”
Mendengar perkataan Bila, Salsa segera menarik tangan Bila dan menutup pintu dengan cepat. Sisanya kembali ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat.
***
Upnya satu kali seminggu aja ya? Okedeh...
Tetap baca cerita kelanjutannya, sekian terima cogan wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE MY IDOL [With EXO]
FanfictionMendapat kesempatan berlibur ke korea adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu bagi sebagian penggeemar korea. Begitu juga dengan keenam gadis ini. Kemenangan undian yang terduga membuat mereka pergi ke negri gingseng itu. Semua berjalan lancar, hingg...