Bab 1

6 0 0
                                    

Aku duduk termenung menenangkan diri. Disebuah taman kampus yang terbentang luas nan indah. Hamparan danau kecil yang tenang dengan rintik daun yang menjatuhkannya membuat pikiran kalut ini menjadi lebih terarah.

Dengan hembusan angin yang menenangkan jiwa. Raga ini seolah ikut tenang dalam kedamaian. Entah pikiran apa yang ada di otak ini seakan hilang. Tertidur sejenak menikmati damainya jiwa sebelum aktivitas rutinku dimulai kembali.

***
Pagi ini, makul yang seperti biasa sangat membosankan. Ingin sekali keluar dari ruangan ini. Tapi entah, kakiku tidak sama sekali ingin bergerak keluar. Dan hati tidak sama sekali ingin mendorong keluar. Tubuh ini sudah tertancap dalam bangku kecil yang keras ini.
"Semuanya pertemuan kali ini saya akhiri. Dan jangan lupa makalah kali ini dikumpulkan paling lambat 2 minggu ke depan dari hari ini." Akhir perbincangan seorang dosen
"Hufftt, akhirnya kelar juga." Semangatku muncul kembali

Aku pun bergegas keluar dari ruangan yang penat ini. Menuju suatu ruangan yang penuh dengan kebebasan, kebebasan berekspresi mengungkapkan keadaan diri.

Alunan backsong radio kampus menghantarkan aku ke dunia yang penuh dengan kebahagiaan "Oke sobat chocho semua, selamat siang. Kembali lagi dengan chocho fm bersama michelle. Bagaimana keadaan kalian hari ini setelah menikmati hari - hari yang begitu istimewa menakjubkan? Baik yah? Luar biasa kan? Semoga kalian selalu bahagia, sejahtera, dan apapun itu yang baik - baik yah. Karena sesuatu yang baik - baik akan menghasilkan yang baik - baik pula. Seperti gue, yang akan menyihir sobat chocho semua dalam berita baik hari ini." Sejenak mengatur nafas

"Oke, berita apa kali ini yang bisa gue publish hari ini yah? Yang pasti bisa bikin bangga sobat chocho semua dengan kampus tercinta. Now, there is 3 good news and a bad news. What's that?" Sejenak atur tempo bicara
"First, a good news dulu yah biar bikin semangat siang bolong gini. Beritanya datang dari tim basket kampus kita yang ternyata kemarin menang setelah melawan tim basket UND dengan skor 84 - 68, dan lusa tim basket kesayangan kita akan tanding di final nanti melawan antara dari tim basket UBM atau UEM. Tunggu saja beritanya lagi ya, dan jangan lupa support selalu basket UG."

"Second news from one of our prestative figure, Nabila Azzahra. Sobat kita ini telah menjuarai Debate Competetion di Vienna University of Technology. Berikan selamat untuk Nabila Azzahra dari fakultas Desain Seni Kreatif. Yeeeee..." Bicaraku penuh semangat diiringi tepuk tanganku yang riuh sendiri. Pastilah, orang dari tadi aku heboh sendiri dengan mic dan news ditangan.

"Berita ketiga entar dulu ya, gue atur napas dulu karna banyak sekali berita bahagia hari ini. Sebagai gantinya gue kasih lagu buat sobat chocho semua, lagu yang penuh semangat dari Brian Knicght 'Marry Your Daughter' " Kuhentikan sejenak ocehanku di mic radio chocho fm dan kuberi penyegar kerongkongan spesial.

"Oke sobat chocho, next chapter ya. Berita yang ketiga itu datang dari bemf psikologi bekerja sama dengan YLYKI mengadakan seminar yang bertemakan "let's show our heart with difderent perfect" , tiketnya cuma 25k doang, apalagi dengan guest star-nya yang gak bakal ngecewain kalian semua, ada Maudy Ayunda, Isyana Sarasvati dan Hamish Daud loh. So, tunggu apalagi sob. More info add idline @riskasc or  hubungi nomor ini ya sob 081284277688."

Menghela nafas sejenak, aku pun melanjutkan omonganku "Dan berita duka untuk kampus kita. Inalillahi wa inalillahirojiun, telah berpulang ke rahmatullah bapak kita tercinta Drs Hadi Suparno MM, dosen fakultas ekonomi UG. Segenap keluarga besar chocho fm turut berbelasungkawa, semoga beliau diberikan kemuliaan serta jalan terbaik oleh Allah swt dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan. Amin amin ya rabbal alamin."

"Untuk mengenang bapak kita tercinta, michelle akan memainkan lagu " Himne Guru " dan sekaligus michelle harus undur diri hari ini. Selamat menikmati siangmu sobat chocho, salam senyum dari michelle."

Lagu pun mengiringi siaran michelle yang telah usai. " prok prok prok prok prok prok" suara tepuk tangan datang dari luar ruangan siar chocho fm.

"Bagus sha, siaranmu kian hari kian bagus. Suaramu tambah jelas dan jernih juga. Kembangin terus sha" puji sang senior

"Makasih bang, ini juga berkat abang. Abang kan slalu komen apa aja kekurangan gue. Jadi, aku bisa bermuhasabah deh." Balasku ke bang ali sang senior siaran chocho fm

"Siplah dek arisha, gimana kerjamu di kedai coffee?"

"Begitulah bang, melelahkan. Tapi saya suka, biar kaya Bang Ali bisa biaya kuliah sendiri. Nggak minta sama orangtua" sahutku penuh semangat

"Iya gitulah sha, melelahkan. Pasti akan sangat melelahkan lagi jika kamu tidak bisa mengatur waktunya. Jangan sampe lupa istirahat, jangan sampe lupa tugas - tugas harus dikerjain. Jangan ditelantarin!"

"Oke bang, pasti gak akan lupa kok. Gue kan pengatur waktu yang handal. Hahaha" tertawaku pun pecah melihat ekspresi Bang Ali

"Gaya lu, sana lu katanya ada makul lagi. Nanti telat!"

"Oh iya bang, ada satu makul lagi nih. Gue harus cepet kesana nih. Kesana dulu ya bang, udah mepet nih." Undurku tergesa - gesa

"Dasar si risha. Anak yang ceroboh dan penuh semangat. Arisha, arisha. Dasar lucu lu" ucap Bang Ali sendiri

Begitulah Bang Ali, sang kakak di kota rantau yang sangat care denganku. Aku juga sudah menganggapnya seperti kakak sendiri, orangtuaku pun sudah mengenalnya dan menitipkanku secara lisan ke dia. Meskipun kita beda daerah, beda watak tapi kita bisa menyatu. Karena wataknya yang kebapakan, jadi aku merasa dijaga.

***

Satu makul lagi dan aku harus pergi ke kedai.
"Aduh, jam berapa ini. Bakal telat masuk nih. Aaahhh, jangan sampe." Gerutuku sendiri

Kedubrak

Buku - bukuku tercecer dilantai. Aahh, kenapa harus seperti ini sih.

"Maaf, aku lagi buru - buru. Ini bukunya" sela seorang dengan suara beratnya
"Oh iya gak papa, aku juga ..." ucapku terhenti

Orang yang menabrakku tadi, sejenak sudah menghilang dari pandanganku. Tinggal suara sepatunya saja yang masih terdengar dari sini. Dan buku-bukuku saja yang sudah tertata rapi kembali.

"Oh, jam berapa ini?"

Kuambil bukuku yang telah rapi ditatanya. Dan segera mungkin untuk masuk kelas.

"Alhamdulillah, masih belum telat" benakku

WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang