"Eh" seorang perempuan tiba tiba mendekat dengan zilan.
"who are you?" tanya Zilan.
"Langsung aja keintinya,tadi kanya pergi kemana ya?kamu siapanya?"
Kanyakan gak punya pacar,lanjut Yuna alexa dalam hati."Kanya?siapa?saya gak tau Kanya siapa"wajah Zilan tampak kebingungan.
"Yang tadi,perempuan yang ngobrol sama kamu"
"Kesana,gak tau kemana" Zilan menunjuk kearah dimana kanya pergi darinya sepuluh menit lalu.
"Oh thanks"
"Ettt..tunggu..kamu siapa nya?"
Yuna menghela nafas "maaf,saya buru buru"Yuna bergegas lari mengikuti arah yang ditunjuk Zilan tadi.
"Tapi..."
"Yah___"
"Bukannya bilang makasih atau apa,anak mana sih?"batin Zilan kesal seraya kakinya menendang botol kaleng minuman bekas yang ada dibawahnya."Kanya!tunggu!" teriak Yuna saat bertemu dengan Kanya yang ingin menaiki sebuah taksi itu.
"Yuna,kamu ngapain disini?"tanya Kanya heran.
"Oke,ikut aku mau kasih tau ke kamu kalau sebenernya aku udah tinggal di Paris satu minggu lalu. langsung intinya aja ya,dua hari yang lalu ibu kamu ngehubungi aku lewat telepon,dia bilang kalau ayahmu Kanya ayahmu sudah tidak ada,kemarin kamu dihubungin ibumu gak bisa,nomor mu nggak aktif"Yuna menjelaskan dengan nafas yang memburu sebab ia kelelahan mengejar Kanya.
"Ayahh..."
"Hai..hallooo"seru Zilan yang dari tadi berusaha mendekat kearah Yuna juga Kanya.
"Please,jangan ganggu Kanya dulu,siapa pun kamu"ucap Yuna.
"Bukan,saya bukan mau ganggu Kanya,tapi saya cuma mau ikut ke Indonesia. Sekalian mau bertemu dengan keluarga disana.boleh?"
"What ever!"
***
Kanya,Yuna,dan Zilan menapaki kakinya diteras rumah sederhana itu.
Dengan segala perih yang menyelinap ke dalam dada. Kanya berusaha menyembunyikan tangis dan sedihnya. namun melihat kondisi ibunya yang benar benar lemah seperti kehilangan sesuatu yang ia cari selama hidup ini Kanya benar tak punya kuasa apapun.
Ia menangis terisak isak sambil menangkap tubuh gandis yang kian menua dan aroma tubuh juga tak sesedap 1 tahun lalu."Secepat itukah ibuku menua?"batin Kanya dipelukan Gandis.
"Akhirnya kamu pulang juga nak,apa yang sudah kamu dapatkan di kota rantaumu?" tanya Gandis seraya bangkit dari persinggahannya.
"Ibu istirahat saja,tidak usah bahas itu dulu.aku mau menemui kakak kakak ku"Kanya tersenyum lalu menaikkan selimut tebal ketubuh Gandis.
Kanya berjalan disepanjang rumah,sampai akhirnya tujuan terakhir adalah di pelataran belakang rumahnya.
Disebuah kursi tepat dimana pras dan keluarganya termasuk Kanya suka bercanda tawa disana.
Kanya menemukan dua orang kakaknya yang tampak sedang murung."Assalamualaikum kak nadya,kak kemal"
"Apa Kanya boleh duduk di kursi itu?" tanya Kanya seraya menunjuk kursi usang yang kian menua."Ini masih rumah mu adikku,duduklah.dan rasakan kehadiran ayahmu disetiap panjang kursi ini.Ayah selalu ada disini.menemani kita"ucap kak nadya.
"Maafin Kanya kak,Kanya gak ada dimana seharusnya Kanya berada.maafin Kanya"
"Kejadian beberapa hari lalu memang gak bisa ditolak dan itu sudah kubro.gak bisa di elakkan.Kun fayakun Kanya.Kakak akui kesedihan itu sepertinya akan berlarut larut kalau kita yang membuatnya seperti itu"terang kak kemal.
"Benar,Ayah mu juga pasti senang atas keberhasilan anaknya yang sangat ia harapkan ini"gandis datang dari belakang tubuh raline.ia berjalan dengan kursi roda dan dibantu oleh pembantu dirumah itu.namanya bi karti.
"Ibu"ucap ketiga orang di pelataran itu.
"Ibu rindu kalian yang seperti ini,sudah 2 tahun ibu tidak melihat kebersamaan kita di sini,ditaman ini.banyak kenangan yang harus kita jadikan pelajaran"ucap gandis sambil tersedu sedu.
"Apa Kanya harus menetap disini bu?"
"Ayahmu pernah menitip satu pesan terakhir.dia bilang kalau kanya pulang jangan biarkan dia menetap di indonesia karena dia sedang sibuk di paris.Biarkan dia mengejar cita citanya,jangan larang dia pergi keparis karena saya tau paris itu akan menjadi kota terindah buat anakku"
"Harapan ayah gak akan pernah salah,kejarlah cita cita mu setinggi langit.jangan biarkan kesempatan emas itu hilang karena masa lalumu yang tidak baik..kakak dan ibu selalu mendukung pesan dari ayah dan semangatmu" itu semangat kak nadya.
"Tapi bagaimana jika kesalahan itu terulang kembali?"
"Jangan takut memulai!Kalau niatmu baik,allah pasti menolongmu dalam setiap kesulitan.janji allah itu pasti dan jelas" semangat gandis membuat hati dan jiwa raline berkibar lagi,berkembang dan seperti menemukan sesuatu yang harus dicapai lagi.
"Terimakasih kalian semua.." mereka memeluk Gandis dengan kasih sayang yang tiada hentinya.
Jangan lupa vote & comment❤
Aku cinta kalian votters😘
#Zilanlovers
#KanyaViciGw updatenya kalo lagi baik 4 kali seminggu,tapi kalo lagi jahat bisa gak update juga hahaha.
Tau kenapa gw jahat?karena gak ada paket.(napa jadi curhat)Gw jga updatenya pendek pendek aja sama kaya tinggi badan😑
Aku cinta kalian semua🙆
KAMU SEDANG MEMBACA
30 hari bersama zilan [2016]
Teen Fictionterimakasih sudah membuat 30 hari terakhirku ditanah itu sangat indah. pengalaman disana banyak yang harus aku tulis di buku ini.