Satu- Hadir kembali

24 2 1
                                    

28 Mei 2014
Raden terus menatap wajah sahabat kecilnya, suasana kantin kampus mendukung perasaan nya, nyaman, itulah yang ia rasakan saat bersama gadis berambut hitam di depannya, Raisa. Raisa masih terus memainkan sendok nya kepiring, sesekali mata coklatnya menyapu seluruh ruangan kantin kampus bersejarah mereka. Sudah hampir 13 tahun mereka bersahabat, suka duka, mereka lalui bersama.

"Kamu ga bosen natap saya terus selama 13 tahun,den? Bangun ketemu saya, mau tidur ketemu saya." Raisa membuka obrolan yang diiringi senyum manisnya itu. Raden yang sedari tadi asik menatap wajah anggun Raisa berpura pura menatap layar ponselnya, meskipun mereka tinggal 1 atap bersama, namun Raden tetap saja enggan menatap Raisa sebegitu frontalnya. Ya benar saja, Raisa tinggal di rumah Raden semenjak ayahnya meninggal, rumah sepeninggalan orang tuanya itu dijual, akhirnya sedari dulu hingga sekarang, Radenlah yang merawat Raisa.
Raden hanya menggeleng lalu tersenyum.
"Kamu ga mau kaya cowo lain? " Kali ini membuat Raden tertegun, ia menggeleng sendu. Raden menarik napas panjang.
Bel masuk telah berbunyi, jam istirahat telah usai.
"Udah yuk, masuk, katanya sekarang Pak Hussein di ganti sama dosen baru, Rai." Raden menarik pelan lengan Raisa.
          💋❤💋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raden dan RaisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang