Different 1

181 13 1
                                    

(Namakamu) membuka perlahan mata hazelnya. Cahaya lampu berlomba lomba untuk memasuki Mata gadis ini(?)

(Namakamu) meringis menyentuh Dahinya yang terasa sakit
Ada apa denganya?

Tiba tiba Pintu terbuka. Menampakan Iqbaal yang sedang membawa 1 Buket bunga Mawar merah kesukaanya . iqbaal tersenyum menyadari (Namakamu) yang sudah Siuman.

"Hai" sapa Iqbaal sembari menaruh Sebuket bunga itu dimeja dekat Kasur yang (Namakam) tiduri.

"Hai juga baal" Iqbaal menggengam tangan (Namakamu) erat.

"Ada yang sakit? " (Namakamu) menggeleng lalu tersenyum ketika Iqbaal mengelus pelan Rambutnya.

"Aku seneng kamu baik baik aja..." Lirih Iqbaal. Oh Ayolah kenapa Harus Lirihan.

"Ikut Aku yuk "(Namakamu) mengernyit. Tak lama kemudian ia tersenyum dan tunggu ' Tak ada selang infus ataupun benda medis lainnya yang melekat pada dirinya?

"Kok--"

Iqbaal tersenyum lembut lalu mengelus kening (Namakamu) yang sedikit berkerut.

"Ayo, Sini aku bantu " Iqbaal menggenggam erat tangan (Namakamu) tangan kirinya merangkul pundak (Namakam) agar tak terjatuh.

Dan (Namakamu) tersadar bahwa aku memakai pakaian rumah sakit melainkan Dress selutut dan lengan sebatas siku berwarna putih. Pakaiannya seperti pakaian 'setan yang ada di film film'.

"Iqbaal kenapa aku pake baju ini" Ujar (Namakamu) membuka pembicaraan.

"Kamu lebih Cantik kalo pake pakaian tertutup kayak gini " (Namakamu) teringat. Ia selalu pakai Dress yang 'agak' Terbuka.

"Aku mau kamu pake pakaian tertutup kayak gini terus. Kami keliatan lebih Cantik... "

"Kamu yang pakein baal? " Iqbaal mengangguk. Sedangkan (Namakamu) melebarkan matanya.

"Ih Iqbaal. Kamu! " Iqbaal Hanya Terkekeh.

"Yuk kita duduk disana" Tak sadar Jika mereka telah sampai ke sebuah Bukit yang diselimuti okeh rumput rumput Hijau yang sangat Rapi.

"Bagus ya baal. Aku ngerasa tenang disini"

"Iya Bagus banget. Aku punya impian disini... "

"Impian apa? "

"Aku mau kita menikah disini. Dan aku mau bangun rumah di deket sini. Kalau aku meninggal aku mau kamu bilang ke bunda. Suruh kuburin aku dibawah pohon itu. Nanti kalau kamu nyusul aku. Aku mau kamu dikuburin di samping aku... " Ujar Iqbaal sambil menatap langit langit yang berwarna 'Oranye' matanya menerawang kemasa depan dengan penuh Harap.

'Semoga Tuhan dengar'

"Kita gausah balik kerumah sakit yuk. Kamu tinggal dirumah aku aja " (Namakamu) mengangguk. Lalu memeluk Iqbaal dari samping.

(Namakamu) Pov on

Aku memeluk dari samping karena mamang iqbaal berada disampingku. Aku tak tau kenapa aku akan merasa Iqbaal akan pergi Jauh dariku. Saat iqbaal melamarku aku juga merasakan perasaan tak enak itu

Iqbaal mengaitkan jari jarinya pada jari jariku lalu mencium tanganku berkali kali. Aku tersenyum sangat ingin menangis tapi aku tak bisa. Batinku perih rasanya ingin menangis tapi kenapa aku tidak bisa

"Pulang yuk udah mau sore" wajah kami sangat dekat. Aku menganggukan kepalaku

Iqbaal membantuku berjalan karena kakiku terasa sakit sama seperti keningku yang terasa sakit namun diwajahku tak terdapat luka .bersih seperti biasanya.

(Namakamu) Pov off

Author pov on

Ari menatap Adik dan kekasih adiknya yang terbaring di ICU. Wajah Adiknya yang sepenuhnya diperban membuat ia merasa Iba. Disebelah ranjang rumah sakit adiknya terdapat kekasih adik nya yang kondisinya lebih parah dari adiknya. Luka tusuk dimana. Bekas tonjokan Hampir mendominasi wajahnya.

Ari mengambil ponselnya disaku celana levi's nya ketika ia rasa Ponsel itu bergetar.

Karel Call's

"Ada Informasi ?"

"Ada ri. Kalo diliat dari cctv. Mobil dia oleng dan nabrak Salah satu anak geng motor gitu"

"Nabrak? "

"Iya dia .kayak berusaha banting setir gitu tapi kayak nya dia ga sengaja nabrak abis itu mobilnya bentur sama Pohon. Terus Salah satu temen dari orang Yang dia Tabrak nyamperin. Mereka kayak debat gitu. Gue liat dia di kroyok "

"Terus mereka gak ngapa ngapain adik gue? "

"Kayak nya enggak deh. Tapi gue sempet liat mobil dia di kantor Polisi. kaca nya pecah. Lagi pula abis mereka ngeroyok. Mereka langsung pergi"

"Gue rasa Adik lo kebentur atau ga kena kaca pecah dari mobil itu. Atau... Dua duanya"

"Em.. Makasi rel info nya "

"Iya santai aja lo kan sahabat gue "

Pip

"Semoga aja lo berdua diberi keselamatan sama tuhan..."Gumam Ari lalu meninggalkan Ruang ICU.

Bersambung

-Calon Pacar si Do(i) -

Different X IDR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang