2

15 2 0
                                    

AFRAID
A fanfiction by chunniest & apelijo©

^

Kematian tidak bisa dijadwal layaknya pelajaran,
Karena itu hargailah dan syukuri hidup yang masih diberikan Tuhan.

^

Jungkook-ah, bisakah kau datang ke rumahku untuk membahas tugas kita?

Pesan itulah yang diterima Jungkook 30 menit yang lalu. Dan sekarang lelaki yang mengenakan jaket hitam dan celana hitam itu sudah berdiri di depan pintu rumah Saehyun. Tangannya yang terkepal mengetuk pintu itu 3 kali.

Terdengar suara langkah kaki samar dari dalam rumah. Jungkook memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana menunggu pintu itu terbuka. Benar saja terdengar suara kunci bergeser sebelum pintu itu terbuka.

"Hai Sae--" Ucapan Jungkook terputus saat melihat gadis yang tengah tersenyum di hadapannya.

Lidah lelaki itu terasa kelu saat mendapati penampilan teman satu jurusannya itu sungguh berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lidah lelaki itu terasa kelu saat mendapati penampilan teman satu jurusannya itu sungguh berbeda. Kaos longgar dan celana jeans yang biasanya dikenakan Saehyun tergantikan rok mini jeans biru dan jaket pendek yg menutupi kaos putih sebatas dadanya menampilkan perut rata Saehyun. Jungkook mengalihkan perhatiannya untuk alasan kesopanan.

"Masuklah Jungkook-ah. Aku sudah menunggumu sedari tadi." Nada bicara Saehyun terdengar ceria.

Jungkook melangkahkan kakinya masuk dan nafasnya tercekat saat merasakan sikunya tanpa sengaja menyenggol benjolan di dada Saehyun. Stop! Jangan berpikir Jungkook sengaja melakukannya. Jungkook memang lelaki normal yang bisa berkeringat dingin melihat gadis yang berpakaian irit bahan, namun dia masih memegang teguh sopan santun.

Saehyun sengaja bergerak maju dan melakukannya. Namun gadis itu hanya memasang wajah polos dan memerahnya. "Ayo kita ke kamar."

Jungkook melotot mendengar kata 'kamar' dan tanpa lelaki itu ketahui Saehyun tersenyum geli. "Ke-ke kamar?"

Saehyun berjalan terlebih dulu dan berhenti di tangga pertama. Kaki kanan Saehyun menaiki anak tangga sedangkan kaki satunya tetap berada di lantai. Dengan posisi seperti itu Jungkook bisa melihat paha Saehyun yang terkspos. Keringat dingin mulai mengucur di kulit Jungkook. Dia kembali mengalihkan perhatiannya.

"Keyboardku ada di kamar, jadi kita bisa membuat instrument di sana." Jelas Saehyun mulai menaiki anak tangga satu persatu.

Di belakangnya Jungkook masih ragu namun tetap mengikuti Saehyun. Mendengar langkah kaki lelaki bermarga Jeon itu sukses mengukir senyuman di bibir Saehyun. Lebih tepatnya adalah Minhee.

"Dasar bocah bego, lelaki setampan dan se-sexy ini hanya didiamkan. Kalau aku jadi dia, sudah aku serang dari kemarin-kemarin." Gumam Minhee.

Sampai di kamar Jungkook duduk gelisah di depan keyboard. Pasalnya dia merasakan jelas kehadiran Saehyun yang begitu nengintimidasinya. Berkali-kali Jungkook melepaskan tangan dan jemari-jemari Saehyun yang menggoda bahu dan rambutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFRAIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang