Perkenalkan namaku Laili Dwiyana Artemus. Panggil saja aku Lay. Putri kedua dari keluarga kecil sederhana nan bahagia. Memiliki ayah ibu yang seorang petani desa. Namun kedua orang tuaku merupakan pahlawan dalam hidupku. Seorang kakak perempuan dan seorang adik laki-laki membuatku menjadi sosok penyeimbang keluarga.
Aku berasal dan tinggal di sebuah desa yang kecil. Bukan sebuah desa pelosok koq. Desaku masih bisa di akses dengan mudah, maklummasih berada di pulau penuh sesak negeri ini. Desaku berada di kabupaten yang dijuluki "Makam Proklamator". Dengan nama desa yang sesuai dengan peninggalan sejarah salah satu kerajaan Hindu terkuat di jamannya. Peninggalan sejarah yang berupa komplek candi yang megah, bernama "Candi Penataran"
Di usiaku yang belum genap 23 tahun, aku menjadi seorang guru honorer di sebuah SMP Negeri. Guru termuda yang masih fresh graduate. Di SMP ini aku mengemban mata pelajaran yang sangat penting bagi negara ini. Ya aku guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah ini.
Hidupku biasa saja, bahkan sangat biasa. Jauh dari hingar bingar kota. Jauh dari kesesatan dunia. Hidup damai bahagia dan lurus sesuai norma dan agama. Hingga datang dalam hidupku seorang dari kota. Yang sangat gila dan tak tau norma. Orang yang buat risih dan mengganggu hidupku.
Ya seorang dokter gila yang punya penyakit otak. Penyakit yang gak bisa di sembuhin sendiri. Penyakit "OMES" Otak Mesum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor
General Fiction"Jangan bayangkan dia seorang dokter spesialis yang masih muda keren, kece, cool, berhati baik, plus sempurna. Ya memang sih dia masih muda plus tampan dan juga suka "ML". Tapi kalo "Omes" langsung aja deh aku mundur. Rasanya risih sama orang kayak...
