SELAMAT DATANG

7K 703 39
                                    

Malam yang begitu dingin, terdengar nafas tak beraturan dari salah satu kamar disana, ah ternyata itu nafas pemuda cantik yang nampak terkejut. Mengapa? Hanya satu yang pasti, ia lagi-lagi mengalami mimpi yang sangat aneh. Pemuda berusia 19 tahun itu hanya mampu mengusap kasar wajahnya, ia pun mengambil air yang berada di atas meja nakasnya, dengan cepat ia segera meminum air tersebut.

"Astaga, tempat apa itu?" Gumamnya pelan. Ini sudah yang kali ketiga Jaejoong bermimpi di datangi seseorang yang mengaku peri, tubuhnya memang begitu mungil dan kecil, bahkan ada sayap transparan di punggungnya. Peri itu mengajak Jaejoong ke suatu tempat yang sangat Indah, ya awalnya ia menyukai tempat itu, tetapi semakin lama tempat itu banyak sekali menyimpan keanehan. Ya apa mungkin saja Jaejoong kebanyakan minum soju beberapa hari ini?

Jaejoong memukul pelan kepalanya, ia berharap kesadarannya kembali pulih, ia terlalu banyak menonton sampai-sampai memimpikan sesuatu hal yang tak masuk akal.

Jaejoong mengusap kasar wajahnya kembali.
"Kim Jaejoong!" Ini pasti mimpi batin Jaejoong ketika suara itu kembali memanggilnya. Jaejoong menggelengkan kepalanya dengan tangan yang masih Setia menutupi wajah cantiknya.

"Yak! Cepat buka wajahmu! Seseorang meminta kau datang ke Dandelthia secepatnya! Cepat-cepat buka matamu agar tugasku cepat selesai." Ujar suara itu, akhirnya Jaejoong membuka wajahnya perlahan. Jaejoong pun berteriak keras sesaat melihat sosok kecil di dalam mimpinya adalah nyata. Sang Peri segera membuat suara Jaejoong tak terdengar, peri kecil itu hanya tersenyum, sementara Jaejoong hanya di buat diam dan bingung akan suaranya yang hilang.

"Dengarkan aku Kim Jaejoong. Aku bukan makhluk jahat. Aku Hana, peri pengantar. Kau mendapat undangan dari salah seorang petinggi Dandelthia." Jaejoong terlihat kebingungan, kota dimana dan macam apa itu? Jaejoong mencoba bertanya, tetapi suaranya pun tak keluar dari mulutnya. Hana pun tertawa, ia lupa telah mengunci pita suara Jaejoong. Hana segera menjentikan jari untuk mengembalikan suara Jaejoong. Jaejoong pun tersenyum saat suaranya kembali.

"Yak! Apa yang kau lakukan baru saja! Kau membuatku terlihat aneh saat suaraku hilang!" Kesal Jaejoong. Hana hanya memutarkan kedua bola matanya.

"Mencari aman, daripada kau menjerit dan membangunkan semua orang dalam panti ini? Sudah-sudah kita tidak banyak waktu. Ayo kita pergi ke Dandelthia sekarang." Ujar Hana.

"Tunggu! Itu tempat apa?"

"Penjelasannya panjang, sekarang ayo pergi!" Hana membuat sebuah lubang bercahaya, Jaejoong hanya menatap takjub dengan apa yang ia lihat. Ia pasti sedang bermimpi, batinnya.

"Ayo." Ujar Hana terbang perlahan memasuki lubang berdaya tersebut. Awalnya Jaejoong ragu, tetapi sesaat kemudian ia melangkahkan kakinya memasuki lubang bercahaya itu, toh apa yang perlu Jaejoong takutkan, ini pasti mimpinya lagi, saat sadar nanti, Jaejoong pasti tengah berada di kamarnya.

Jaejoong terus berjalan mengikuti Hana, sepanjang perjalanan yang telah ia tempuh tak lebih dari cahaya putih, sampai mana akhir dari lorong cahaya ini?

"Sebentar lagi kita sampai. Dandelthia adalah tempat yang begitu Indah, Dandelthia memiliki tiga daerah kekuasaan, ya walau pada dasarnya kami semua patuh kepada sang Raja." Jelas Hana, Jaejoong mengerutkan keningnya tak mengerti maksud Hana.

"Tempat para manusia, tempat manusia campuran darah murni Dandelthia, tempat para warga berdarah murni Dandelthia, dan itu tempat dimana orang-orang kuat berada apapun mereka bisa lakukan. Istana pun berada di sana." Jaejoong pun menengangguk, walau jujur saja ia masih bingung.

"Itu dia gerbang menuju Dandelthia." Hana semakin cepat terbang, sedangkan Jaejoong berlari mengikuti makhluk kecil tersebut.

Jaejoong berjalan memasuki gerbang tersebut, ini pasti mimpi, batin Jaejoong berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaejoong berjalan memasuki gerbang tersebut, ini pasti mimpi, batin Jaejoong berkali-kali. Ia akan tersadar di pagi hari nanti.

"Selamat datang di Dandelthia Jae." Ujar peri tersebut ketika Jaejoong sampai. Jaejoong masih menatap sekitar. Kapan ia akan terjaga dari mimpi anehnya ini?

"Apakah aku akan tinggal di tempat ini?"
.
.
.
.
.
.
.

Lanjut?

Dandelthia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang