Sebulan kemudian, sadira dan alya berniat membaca puisi yang mereka buat sebulan sebelum hari ulang tahun ibu mereka. Mereka duduk dikursi sambil menunggu kehadiran ibu mereka. Tiba tiba ibu mereka membuka pintu. "Ibu sebutanmu". "meskipun hanya 3 huruf, namamu begitu bermakna". "bagiku kunci kebahagiaanku, adalah kasih sayang ibu". "ibu,kau membagi rata kasih sayangmu meskipun kami bukan saudara kandung". "ibu, aku mohon maafkan kami yang selalu buatmu menangis". "Tangisanmu bagaikan luka yang menggores dihati". "dan senyumanmu bagaikan hadih terindah dari tuhan". "Ku mohon bahagialah ibu, beri kami kesempatan untuk membuat ibu selalu bahagia". Ucap sadira dan alya bergantian. Ibu mereka langsung memeluk kedua anaknya sambil meneteskan air mata kebahagiaan"ibu terharu". "Sekecil ini kalian sudah mengerti kondisi ibu". "Ibu sayang kalian". "Ibu, ayo mandi dulu, habis itu kita sholat magrib berjamaah di masjid". Ucap alya. "Iya, nak". Dinapun mandi, setelah itu dina dan kedua putrinya pergi ke masjid dekat rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
puisi untuk ibu
Romancesebuah cerita tentang pasangan pengantin baru yang menemukan bayi perempuan didepan rumahnya. bayi itu diberi nama sadira, dia dirawat oleh pasangan pengantin baru itu. setelah usianya genap 2 tahun. ibu angkatnya(dina) melahirkan seorang putri yang...