13; Syarat

93 16 11
                                    

"Harusnya tadi lo kasih tau gue kalo lo takut horror re" Kata Youngmin sambil sibuk dorongin ayunan yang gue naikkin.

Sekarang gue dan Youngmin lagi ada di taman kota, main ayunan. Ini gue yang minta karena tadi pas lagi jalan pulang gue ngeliat ayunan di taman kota dan langsung ngidam pengen main.

"Tadi tuh gue gatau kalo lo beli tiket film horror, gue juga lupa nanya"

"Yaudah, lain kali kita nonton film lain aja"

"Lain kali?"

"Iya. Lain kali kita nonton lagi"



Dia mau ngajak gue nonton lagi?

Ya ampun mau pingsan ditempat rasanya



"Eh iya gue belom ngasih tau syaratnya ke elo re"

"Syarat apaan?" Gue nengok ke Youngmin yang udah duduk di ayunan sebelah gue.

"Tadi pas ngambilin boneka, kan ada syaratnya" Kata Youngmin sambil senyum dan gue pun mulai inget.

"Ooh iya. Yaudah cepet bilang syaratnya apa?"

"Karena gue berhasil jadi lo harus setuju sama syarat ini, ga boleh nolak"

"Iya oke lah, ada berapa syaratnya?"

"Tadinya syaratnya cuma satu, tapi karena lo nanya jadi gue bikin tiga"

"Dih gabisa gitu dong! Satu aja!" Protes gue.

"Siapa suruh lo nanya" Kata Youngmin sambil ketawa.

"Akh, nyesel gue nanya" Kata gue sambil manyunin bibir, "Yaudah buruan kasih tau syaratnya"

"Pertama, lo harus terima semua ajakan gue. Kalo gue ajak pergi-pergi lo harus mau. Ga boleh nolak, gaboleh pake acara mikir"

"Kedua, lo harus terima semua perlakuan gue—"

"Loh ko gitu? Kalo lo tiba-tiba mukul gue masa gue harus terima?!"

"Ya re lo pikir aja coba sih gue mana mungkin mukul elo"

"Ya mungkin aja kali"

"Gabakal lah, rena sayang" Kata Youngmin sambil ngacak-ngacak rambut gue.

"Heh!" Gue refleks teriak.

"Tuhkan marah. Kan gue udah bilang lo harus terima semua perlakuan gue. Kalo gue megang tangan lo, lo gaboleh narik tangan lo. Kalo gue nyium tangan lo kaya tadi lo juga gaboleh narik tangan lo. Terus yang kaya di bioskop tadi juga gaboleh, kalo gue narik lo keluar lo harus ikut, gue gamau liat lo ketakutan kaya tadi lagi. Ya re?"

Gatau kenapa gue ngangguk perlahan secara tiba-tiba.


Ini gue wajar ga sih deg-degan karena kata-kata dia?


"Yang terakhir—"

"Apa?"

"Lo ga boleh nolak gue"

"Loh? Maksudnya?"

Youngmin ketawa pelan, "Udah ah yuk pulang" dan Youngmin ninggalin gue yang masih berusaha nyerna kata-kata dia.

"Sayang ayo" Panggil Youngmin.




Alpaca; Im YoungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang