Apakah serupa untuk kedua kalinya? Saya rasa saya tak sebodoh itu-mengulang kesalahan di masa lalu. Jika memang sudah tidak lagi ya sudah akhiri saja ini,kamu fikir ini semua benar? Membiarkan sebelah hati saya menganga akibat luka lagi? Saya fikir saya cukup tau diri siapa saya dan siapa kamu. Benar bila takdir menyalahkan saya,karna mungkin saya tanpa sengaja kembali berharap. Hati saya tetap membandel meski saya sudah peringatkan dengan masalalu yg paling baik dari pelajaran apapun. Tapi mengapa? Mengapa seolah2 semua ini saya yang menanggung? Saya tidak suka diginikan. Awalnya memang saya yang tidak tega.an , saya sudah punya niat yg sudah saya tata rapi awalnya-namun berantakan secara tiba2. Namun ternyata orang2 tidak mengindahkan ketidak tegaan saya. Mereka kembali menjajah luka lama. Its okey jika kalian suka nya yg seperti ini , mungkin kalian belum pernah merasa tak dihargai? Okey selamat mencoba.
Apakah bertahan ini harus benar2 saya lakukan? Bukankah tidak ada jaminan atas semua ini? Namun hati tetap membiarkan "panah" itu menusuk lagi—panah baru yang serupa. Hati saya menolak untuk berhenti sampai disini. Siapa yang harus saya ikuti,apakah fikiran saya atau hati saya yg masih mau disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Of The Day
Teen FictionTerkadang takdir bermain dengan sangat asyik hingga separuh hati saya ikut dipermainkan.Entah dengan takdir atau bagian dari takdir! . Happy reading-silahkan mampir😊