4'o Clock

78 9 0
                                    


Cast:
Kim Taehyung
Park Jimin

Song:
[BTS Festa] RM & V- 4'o Clock

::::

Eoneu nal dalege

Gilgogin pyeonjireul sseosseo

Neoboda hwanhajin anhjiman

Jageun cheotbureul kyeosseo

Aku melirik layar ponselku yang menyala. Jam digital didalamnya menunjukkan waktu saat ini, pukul 4 pagi. Mengapa ia lama sekali?

Aku menatap sang dewi malam yang masih bertengger diatas sana, tentu saja karena sang mentari belum siap menampakkan dirinya. Ia bersinar ditemani ribuan bintang diantara gelapnya malam menjelang fajar.

Oh, aku pernah dengar bahwa saat malam menjelang fajar adalah waktu tergelap dibandingkan waktu lainnya dalam satu hari. Dan aku harus bersyukur karena bulan malam ini-maksudku pagi ini-cukup terang untuk menemani aku yang mulai kesepian ini. Samar, suara kicauan burung terdengar dari kejauhan. Mereka mungkin tengah bersiap menyambut pagi.


Duduk dibukit belakang sekolah-aku lebih suka menyebutnya taman-jam 4 pagi ditemani dinginnya angin malam dan suara serangga yang entah dimana, orang gila mana yang akan melakukannya? Aku orangnya. Ya, sebutlah aku gila, terserah kalian saja. Dia juga menyebutku begitu saat aku memintanya kemari lewat telepon.


“Bisa kau kemari? Ditempat biasa”

“Tempat biasa?”

“Bukit belakang sekolah, biar kuperjelas”

“Kau gila? Sekarang? Aku tidak mau”


Tidak mau,huh? Aku sangat mengenalnya. Dia bilang begitupun, aku yakin beberapa menit lagi dia kemari sambil mengomel dan terengah-engah karena berlari. Kalian bisa pegang ucapanku.


Aku merebahkan tubuhku diatas rerumputan, kembali menatap bulan dan bintang yang entah mengapa tampak lebih cantik dari biasanya. Aku mulai menebak yang mana kira-kira planet Venus, atau menghubungkan titik-titik bercahaya itu menjadi sebuah rasi bintang. Ah, aku akan merindukan tempat ini.

Cukup lama, ketika terdengar suara langkah yang lebih mirip suara berlari dari sebelah kiriku. Nah kan, benar apa kataku. Dia datang.


“Ya! Kau gila!? Untuk apa kesini malam-malam,bodoh!”

Dia sudah berdiri disisi kiriku, menatapku sebal. Mungkin karena aku membangunkannya yang tengah nikmat-nikmatnya bermimpi menjadi dancer. Aku bangkit dari posisiku, beranjak duduk dengan posisi bersila. Dia duduk disebelahku, kulihat ia masih terengah-engah karena berlari.

“Selamat ulang tahun, Jim”

Huh?”, ia menatapku penuh tanya. Berpikir sejenak sebelum akhirnya melanjutkan, “Kau menyuruhku kemari karena ulang tahunku? Sungguh, kalau kau menjawab 'iya', aku akan mendorongmu agar jatuh kesana sekarang juga. Dasar sinting!”, ia menunjuk daerah yang lebih rendah dihadapan kami.

BTS Songfic CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang