"Oh, apa kau yang bernama Luhan?"
"Ah, ne tuan saya Luhan..."
"Kalau begitu ikut saya, tuan Oh sudah menunggu anda di ruangannya!"
Setelah mengangguk mengerti Luhan membiarkan dirinya mengikuti seorang pria dewasa berjalan didepan. Pria yang akan membawanya menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan seseorang petinggi juga terkenal di Seoul.
Tujuannya datang adalah sebagaimana ia mendaftarkan diri sebagai pekerja baru. Pekerja baru yang mungkin mulai sekarang mengabdikan diri untuk seseorang. Bekerja untuk menambah biaya dalam kehidupannya sendiri, dan kebetulan-lah di perusahaan ini. Oh, tidak lebih tepatnya ia hanya akan menjadi pelayan baru yang bekerja di kediaman tuan Oh sang pengusaha terkaya juga terkenal se-Korea.
Jadi, saat ini sebelum dinyatakan benar akan bekerja langsung, Luhan lebih dulu akan bertemu dengan tuannya itu.
Sedikit gugup takut-takut jika dirinya jadi kurang menarik untuk diterima, atau dari penampilannya sendiri mengingat Luhan hanya-lah pria biasa berusia 21 tahun yang hanya tamatan dari SMA saja, tanpa bisa melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.
Ketika sudah memasuki lift ke lantai paling atas-ruang pemimpin perusahaan, dan berakhir sudah berdiri didepan sebuah pintu berwarna hitam pekat. Luhan hanya bisa berdoa dalam hati jika ia tidak akan membuat tuannya merasa kecewa atas apa pun yang ia miliki sebagai calon pelayan pribadi.
Tok
Tok
"Permisi tuan, saya datang membawakan calon pelayan baru anda!" Pria didepannya menyapa sejenak hanya untuk meminta izin pada sang tuan didalam sana.
"Masuk!" Suara berat husky lalu balas terdengar dari dalam.
Cklek
Pintu terbuka pelan Luhan terpaksa ikut masuk kedalam ruangan itu. Setelah pria didepannya ikut mempersilahkan masuk lebih dulu.
Luas, mewah, berkelas dan modern adalah kata yang begitu kentara untuk mendeskripsikan interior ruangan kerja ini. Luhan sampai tak sadar jika saat ini tujuannya datang untuk bertemu si tuan, bukan hanya untuk melihat-lihat isi ruangan dengan segala kata kagum didalam hatinya.
Saat sadar lekas ia berbenah diri sebaik mungkin juga sikapnya. Bagaimana pun ia yakin sosok pria dewasa didepan sana adalah tuannya.
"Seperti perkataan saya kemarin, saya telah membawa seseorang untuk menjadi pelayan pribadi anda tuan Oh..." pria disebelahnya kembali berkata pada pria lainnya.
Walau belum juga mengatakan apa pun lagi, pria dewasa disana masih bergeming ditempat duduknya. Membelakangi mereka dengan kursi hitam-panas kerjanya, entah sedang apa dari balik kursi tersebut.
Suatu refleks begitu tau apa yang harus ia lakukan, Luhan bersiapkan diri untuk bersuara sekedar memperkenalkan dirinya pada sang tuan.
"Annyeonghaseyo Luhan imnida, saya akan menjadi pelayan baik untuk anda tuan Oh jadi, mohon bantuannya..." sempat membungkukan diri untuk menghormati, lalu Luhan kembali berdiri tegak menunggu respon apa pun dari pria disana.
Lama sampai dua menit berlalu tanpa apa pun yang terjadi, barulah tampak kursi hitam depan mulai bergerak perlahan. Menandakan bahwa si pemilik akan membalikan tubuhnya. Pria dewasa tokoh dari situsi ini mulai ingin menunjukan dirinya, terutama terhadap Luhan si calon pelayan pribadi.
Saat kursi benar bergerak berbalik tepat kedepan beberapa pria lainnya di ruangan itu. Berhasil menampilkan sesosok benar pria dewasa berkisar 26 tahun, dengan gaya tampilan khas pria kantoran yang bukan sembarangan. Wajah tampan berkulit pucat, memiliki mata sipit coklat begitu tajam, hidung mancung yang terlihat asli, lalu bibir tipis nan merekah dan tak lupa rahang yang begitu tegas tercetak sempurna. Jika digambarkan lebih sosok pria itu tampak seperti dewa, tampan yang begitu nyata.
Siapa pun pasti akan iri melihat kesempurnaannya.Seperti Luhan saat ini tak bisa mengelak atau menyembunyikan raut wajah penuh kekaguman pada sosok itu. Ia diam membatu menatapnya dan seperti inikah sosok pria yang begitu banyak dibicarakan oleh penduduk negara mereka?
Sangat sempurna.
Apa lagi tepat kedua manik rusa Luhan tak sengaja bertemu pas pada kedua manik coklat tajam itu. Bisa Luhan dapatkan jika dari dua mata itu terdapat pancaran pekat dan penuh akan tuntun didalamnya. Seperti ingin membuat siapa saja melihatnya akan segera takluk dan berlutut meminta ampun. Itu yang Luhan rasakan sampai dirinya tak dapat lagi berkata-kata.
"Jadi, kau pelayan baruku?" Suara berat itu terdengar begitu indah, mengayun lembut tepat pada kedua telinga Luhan.
"Y-yah tuan..." ia gugup lebih dari sebelumnya.
"Baiklah, semoga kau betah bekerja denganku."
Maka kata itu seketika membuat Luhan jadi tak tenang. Dalam hati mempertanyakan dapatkah ia bisa betah bekerja dengan pria bermarga Oh ini?
Bisakah?
.
.
.
.
To be continue...
Halo, saya datang dengan bawa ff baru (lagi) -_-"
Maruk emang authornya yah haha... XD
Ini baru prolog lho yah, belum inti cerita dan rencananya juga saya mau liat dulu adakah yg mau ini diterusin apa tidak?
Kalo banyak soklah saya lanjut tapi, klo gk yah tamat disini! #tawaEvil XD
Trus lanjut saat salah satu ff saya yg sebelumnya ada yg tamat, jadi gitulah saya ganti dgn ff ini. :)
Dan, jangan salfok sma judulnya yeh, tau kok ini kaya cerita novel atau film terkenal 'Fifty shades of grey' krna saya emang ambil cerita dari sana, tapi bukan secara keseluruhan.
Asli cerita saya buat sendiri kok, cuma ambil tema cerita doang... jadi jangan ngbash saya hahaa...
Last, see you next chap-kalo jadi lanjut XD :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Fifty Shades Of OH [ HUNHAN VERS/COMPLETED! ]
FanfictionHubungan dua orang yang selalu dibumbui oleh gairah dan hasrat yang mendalam. Sehingga sulit untuk dipisahkan, berjauhan walau dalam waktu sedetik pun. Luhan yang menjadi tahanan dari pria yang ia cintai, selalu jatuh dan pasrah didalam lingkaran ke...