Ketika Masih Ingin Bermain
[Ananda Shakira ~ Kennard Saphio]
----
Remaja itu tersenyum sumringah begitu melihat laki-laki yang ia tunggu sejak tadi. Gadis itu berdiri lalu melambaikan tangannya. Pria yang akrab disapa Ken itu membalas senyum dan lambaian Shakira sebelum menghampirinya.
"Sorry, Shak. Tadi motor gue habis dipinjem sama adek jadinya nunggu dulu," katanya begitu sampai di depan Shakira.
Gadis itu mengangguk penuh pengertian. "Nggak apa-apa kali. Sans aja."
Ken tersenyum simpul. "Nah, gitu dong. Dewasa dikit nanggapinnya, jangan marah mulu."
Shakira tersenyum tipis. Hari ini, rencananya Shakira dan Ken akan pergi mencari foto tumbuhan lumut serta paku. Sebenarnya sih, itu tugasnya Shakira. Hanya saja kelas Ken kebetulan sudah diberi tugas dan Shakira memintanya untuk menunjukkan letak tumbuhan-tumbuhan itu.
"Jauh, nggak?" tanya Shakira.
"Enggak, kok. Di depan ada pohon paku kalo nggak salah," jawab Ken.
Shakira memutar bola matanya malas. "Kalau nggak salah," ucapnya dengan nada yang berbeda.
Ken hanya terkekeh pelan, selanjutnya tak ada obrolan lagi di antara keduanya. Tak jauh dari sana, mereka akhirnya menemukan sebuah pohon paku yang menempel di dinding selokan. Shakira langsung meluncur untuk mencari angle yang tepat sehingga objek fotonya terlihat pas. Selagi Shakira sibuk memotret, Ken memainkan ponselnya.
Lagi chatting-an sama pacarnya kali, pikir Shakira.
Ken merupakan laki-laki ter-playboy yang pernah Shakira ketahui sejauh ini. Omong-omong, Ken merupakan sahabat karib kakak sulung Shakira sehingga mereka dapat kenal dengan baik. Ken memang memiliki perawakan yang baik. Wajah tampan, tubuh tinggi dan tegap, serta gaya rambut yang oke. Hanya saja, Mac--kakak sulung Shakira--tidak membolehkan adiknya berpacaran dengan Ken. Kata Mac, Ken itu bukan laki-laki yang tepat untuk Shakira.
Gadis berkuncir kuda itu tersenyum puas begitu gambar hasil bidikannya sesuai dengan keinginannya. Shakira segera berdiri dan menghampiri Ken yang duduk di bawah pohon.
"Serius amat? Mobile legend?" tanya Shakira begitu duduk di samping Ken.
Ken melirik Shakira sekilas. "Bukanlah, emang gue kayak Haidar, apa."
"Kirain."
Seraya melihat-lihat lagi foto yang ia bidik tadi, Shakira mulai mengajak laku-laki itu berbicara. "Cewek lo udah nggak ngamuk-ngamuk lagi, Bang?"
Satu lagi yang harus kalian tahu, kalau Shakira kadang-kadang suka memanggil Ken dengan sebutan 'abang'. Bukan berarti Ken lebih tua darinya, hanya saja laki-laki itu teman kakaknya yang kerap ia panggil abang.
"Cewek ... yang mana, deh?" tanya Ken amnesia.
Shakira melirik laki-laki di sampingnya dengan tatapan bingung. "Lah, cewek lu yang minggu kemarin ngambek gara-gara liat kita ke CFD bareng."
"Oh, yang itu. Udah putus," katanya dengan wajah tak bersalah.
"Gila, gila, gila." Shakira menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nikmat bener idup lo."
Ken tertawa lepas lantas menepuk pelan pipi Shakira yang masih memasang ekspresi gila-lo-ya padanya.
"Makannya cari cowok tuh yang bener, jangan kayak gue. Jangan mau juga sama gue. Tapi kalo udah telanjur suka ya nggak apa-apa deh, hehehehe," katanya dengan tampang tak berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece Of My Heart
Short Story[Kumpulan One Shoot dari Cerita Brittle] Beberapa hal manis kadang terasa pahit di saat yang bersamaan. Beberapa hal indah kadang terasa sakit di saat yang bersamaan. Beberapa kenyataan kadang terasa seperti mimpi di saat yang bersamaan. Dan semuany...