Tepukan para penonton terjadi di sebuah kafe dekat perempatan jalan besar. Seorang gadis tersenyum sambil membereskan gitar yang digunakannya untuk menghibur para pelanggan.
"San makasih ya udah mau gantiin gilirannya Arya. Dia bener-bener ga bisa dateng katanya. " Kata Reno a.k.a temennya Arya.
"Santai elah Ren, gue juga tadi sama ngecek kerjaannya temen-temen." gadis yang disapa San tadi menjawab.
"Kafe lo rame juga ya. " Memang, kafe tempatnya live music tadi adalah kafenya sendiri, tidak besar tapi cukul ramai di kalangan anak muda.
"Yah, mayan lah. Gue duluan ya ada yang harus gue bantu di belakang. " Setelah mendapat anggukan dari Reno, ia pergi menuju dapur kafe.
"San, gantiin gue bentar di kasir. Kebelet nih ga tahan." Sania yang sedang membuat minuman pun hanya menganggukkan kepala.
"Mbak, meja no. 7"
Deg
"Gara? "
"Maaf? Mbaknya manggil saya? " kata laki-laki tersebut.
---
TbcVote and comment jangan lupa.
![](https://img.wattpad.com/cover/111885776-288-k106238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All The Things We Lost
JugendliteraturBenarkah laki-laki dan perempuan tidak akan bisa menjadi sahabat? Cerita antara Rega dan Sania sedikit berbeda. Kadang seseorang harus terjatuh dulu sebelum merasakan terbang karena cinta. Kadang seseorang harus melakukan sesuatu untuk menyadari pe...