Rambut sebahu gadis itu bergoyang ke kanan dan ke kiri seiring dengan langkah ringan sang pemilik rambut indah tanpa perawatan khusus itu.
Kaki nya yang jenjang membawa sang pemilik kaki menuju ke arak kafetaria kampus, dimana dipojok ruangan sahabat nya telah menanti melambaikan tangan kearah nya.
"Woy Cheri! Disini!" Seseorang tadi, Felicia atau yang sering disapa Feli berteriak kencang membuat seisi kantin menoleh dengan tatapan risih kearah nya, membuat Feli meringis kecil dan menggumamkan kata maaf saat itu juga.
Cherika Fayra, atau yang sering disapa Cheri melangkahkan kaki nya menuju sahabat nya sambil menunduk, merasa malu dengan kelakuan sahabat nya itu.
Sesampainya di meja, dengan tak sabar, Cheri meminum minuman Feli yang sejak tadi sudah tersisa setengah botol.
"Lo kenapa lagi Cher?"
Cheri menghela nafas jengah, setelah menghabiskan minuman Feri dengan rakus, Cheri memilih bungkam, namun ekspresi wajah nya tak dapat dibohongi, muram, kusut, kucel seperti uang kertas akhir bulan yang tersimpan di dompet Feli.
"Tauk ah! Kesel nih gue, biasa lah!" Cheri melipat kesepuluh jarinya sehingga menimbulkan bunyi bunyi yang berasal dari jari nya.
"Rafka lagi ya?" Tanya Feli, penasaran.
"Yaiyalah, problem gue dikampus kalau bukan dia siapa lagi,"
Pandangan Cheri kini menjelajah seisi kantin, dan tepat saat pandangan nya mengarah ke tengah kantin, di tengah tengah kantin, duduk tiga orang laki laki tampan, yang salah satunya adalah pria yang tadi pagi menyapa nya di koridor kampus.
Ya, dia adalah Rafka dan kedua sahabatnya yang lebih mirip seperti dayang bagi Rafka, mereka adalah Rio dan Rayyan.
Tepat ketika pandangan mereka bertemu, Rafka lantas melemparkan senyuman khas yang hanya akan diberikan pada Cheri, namun hanya dibalas Cheri dengan buru buru mengalihkan pandangan nya pada Feli.
"Gimana tadi Fel?" Tanya Cheri. Pertanyaan itu sebenarnya hanya sebagai pengalihan saja."Apanya yang gimana? Lo belum ada ngomong kok ke gue," ucap Feli bingung.
Feli menggaruk pelipis nya, sekarang dia merasa bingung.
"Oh iya, Rafka masih ngejar ngejar lo ya Cher?" Tanya Feli tak tahu situasi
"Dia ya kaya biasa lah, lo kaya nggak tau dia aja,"
"Lagian lo aneh deh, seorang Rafka Byantara Lazuardy yang notabene idola kampus lo acuhin gitu aja? Sementara mereka-mereka, jangankan buat dikejar kejar Rafka. Ditengok aja gak pernah," Koar Feli berapi-api, tak lupa dengan jari telunjuk nya yang menunjuk para gadis yang tengah menatap laki laki di tengah tengah kantin seakan seperti planet mengitari matahari.
Pandangan Cheri mengikuti kemana arah jari telunjuk Feli, memang benar, para gadis menatap Rafka, Rio dan Rayyan seperti pemangsa yang siap menerkam.
"Feli, Kalau dia ngerasa dia itu idola kampus, kenapa dia ngejar ngejar gue? Kenapa dia mau sama gue? Kenapa dia nggak tarik aja salah satu penggemar dia buat jadi cewek nya dia? Kenapa harus gue? Intinya sih gitu kenapa harus gue coba?"
Feli mengangguk paham atas pertanyaan yang diajukan Cherika yang entah untuk siapa itu, tapi satu yang dapat Feli simpulkan dari berbagai pertanyaan kenapa yang diberikan Cherika.
"Cher, dengerin gue baik baik. Rafka cuma main main sama lo, dia cuma iseng sama lo,"
Ucapan Feli barusan membuat Cherika berpikir bahwa selama ini memang benar, Rafka hanya main main dengan nya.
"Ya, lo bener Fel mungkin dia cuma mau main main sama gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
General FictionSepenggal kisah bagaimana sakit nya berjuang namun terabaikan