00

204 6 0
                                    

Pairing : SasuSaku
SemiCanon, pas ktemu dimana gitu lp eps brp, yg Shipudden Sasuke vs Naruto, Sakura, Kakashi, klo ga salah abis Danzo ya(?)
Genre : Angst(?)
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
  Aku ingin © Saparji Djoko Damono

Sebuah poem fic yang terinspirasi sama puisi di buku bahasa :v Silahkan dinikmati~~~

----

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu.

   Berpijak di permukaan air, dengan tubuh yang lelah, terlalu banyak memakai Susano’o berdampak buruk pada tubuhku, sial. Buram, netraku tak sanggup memfokuskan lensanya pada sesosok di depanku, seperti kamera yang rusak. Sesosok yang adalah guruku sendiri, atau mantan guruku. Berdiri siaga, menggenggam kunai di depan dadanya, bersiap untuk menangkis segala serangan yang ku kerahkan. Kupejamkan mataku, berharap aku dapat melihat jelas dirinya, saat aku membukanya, percuma. Seseorang masih tetap menggunakan filter buram dalam fotonya. Netraku berkelana mencari dua orang berisik dan terang, bukankah mereka seharusnya bersama? Tapi, kenapa mereka tidak ada? Apakah karena mataku ini aku tidak bisa melihat mereka? Ataukah karena asap di hatiku ini?   Netraku tetap berkeliling, mencari keberadaan mereka, khususnya bunga yang mekar di musim semi itu. Entahlah, aku tidak tahu perasaan apa ini... Tetapi, tidak ada salahnya kan aku ingin mendengar suara itu lagi? Suara menyebalkan yang dikeluarkan bunga merah muda itu. Sangat berbeda dengan suara mengganggu yang dikeluarkan oleh kepala merah berkacamata. Gelap, ku tutup kembali semua akses pengelihatanku, memutar kenangan saat itu... Disaat aku meninggalkannya sendiri, hanya berkata “Terimakasih..” betapa bodohnya aku, bahkan sekedar mengucapkan “Aku menyukaimu” saja aku tidak mampu. Apanya yang ninja hebat, aku adalah ninja paling pengecut yang pernah ada. Saat memoriku memutar film itu, kurasakan ancaman dari belakangku, sontak saja ku ambil kusanagiku, dan segera ku hunuskan pada penyerang itu. Sialnya, tetap saja aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, kemudian terdengar suara yang ku rindukan, tetapi aku juga tidak ingin mendengarnya, setidaknya jangan saat ini, dan dengan nada menyakitkan itu ...
“Ahkkk----!! S-sasuke-kun ...”
   Suara lemah yang memanggil namaku, tak lupa sebuah erangan menemaninya, merah muda dan merah pekat, semuanya menyatu.. Mataku yang sudah kabur, semakin kabur dengan liquid di pelupuk mataku, panas.. Hati dan mataku. Terpaku hanya itu yang kulakukan, sampai sesosok kuning dan perak menghampiri sang merah muda, si kuning bodoh itu, memancarkan sinar dendam padaku... Kurasa, aku tetap akan hidup sebagai pengecut ...

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.

‘Sasuke-kun... Aku akan membawamu kembali’
   Alasan kenapa aku berada di sini, mengamati sesosok raven yang terlihat kesakitan, kenapa? Apa yang membuatmu sakit? Sasuke-kun, tidakkah kau tahu sekarang aku sudah menjadi seorang ninja medis handal di desa? Aku bisa menyembuhkan lukamu, semuanya.. aku harap bisa begitu. Karena itu, kuteguhkan hatiku, mengamati saat kau lengah, ya... Kau selalu ku amati, Sasuke-kun. Silahkan sebut aku stalker atau penguntit, aku tidak peduli. Kupijakkan kakiku pada bagian bawah jembatan, aku berlari cepat kearahmu, sambil mengarahkan kunai.. Berharap dengan senjata kecil dan kekuatanku ini dapat mengoresmu walaupun sedikit, dan walau aku tahu itu tidak mungkin. Sepersekian detik sebelum aku mencapaimu, memori itu terputar lagi, seperti film klise. Disaat, aku tidak bisa menghentikankanmu pergi dari desa. Aku sangat mengingatnya, ucapan terimakasih yag kau ucapkan tepat dibelakangku. Deru hangat nafasmu membuatku terbebas dari dinginnya malam itu. Saat itu, kau pasti juga merasa dinginkan Sasuke-kun? Tidakkah ka tahu betapa ingin aku memelukmu, membagi kehangatan di malam yang dingin. Kembali pulang, lalu makan Ramen Ichiraku, betapa menyenangkannya jika hal itu terjadi, hanya saja, belum sempat aku memelukmu.. Aku segera saja terjatuh ke dalam kegelapan, Sasuke-kun, tidakkah kau merasakan apa yang aku rasakan?
   Saat film itu selesai terputar, aku sudah berada tepat dibelakangnya, belum sempat ku tusukkan kunaiku, pedang itu terlebih dulu mencapai jantungku, ohh.. Jangan lupakan petir yang menyelimuti pedang itu...
“Ahkkk----! S-sasuke-kun...”
   Suaraku melemah, tubuhku limbung, luka akibat pedang ini sangat dalam.. Pandanganku kabur, yang kulihat hanya kenangan kami berempat sebagai team 7, kenangan saat kau masih bersama kami...
“SAKURAAAA!!” senyum tipis terlukis di bibirku, suara itu, Naruto... Pantas saja tubuhku tidak merasakan dinginnya air sungai ini. Kutatap wajahnya, dia sedang memandang Sasuke-kun penuh dendam. Tidak, tidak Naruto.. Ini bukan salahnya, ini salahku karena menyerangnya tiba-tiba, dia juga sedang sakit...
   Dengan segenap sisa kekuatanku, kutolehkan kepalaku ke arah Sasuke-kun, aku tersenyum, memandangi wajahnya untuk terakhir kalinya. Yaa... Luka sedalam ini, mustahil untukku selamat, dan aku juga sudah tidak kuat menyembuhkan diriku. Ku perhatikan dia, matanya membelalak seerti tak percaya, matanya... Senyumku semakin lebar saat mengetahui ada air mata dipelupuk matanya, bibirnya bergetar, seperti mengucapkan sesuatu.. Dadaku hangat, apa ini karena aku dapat melihatmu? Ataukan karena darah yang merembes dari lukaku? Kurasa keduanya, Sasuke-kun... Akan lebih hangat kalau kau juga memelukku...
“Aku mencintaimu... Sasuke-kun” kuucapkan lirih kalimat itu, dan kulihat Sasuke-kun jatuh terduduk, menutupi paras tampannya dengan tangan besar, yang sudah pasti sangat hangat untuk digenggam. Aku menyunggingkan senyumku yang paling manis, sebelum semua cahaya dan kehangatan itu, berubah menjadi hitam dan dingin .....

----FIN----

Makasih dah mau luangin waktu baca ff abal gua :v Krisar sangat dibutuhkan~~~

Aku InginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang