q

781 90 24
                                    


Gadis itu berlari menuju ke kampusnya dengan tergesa-gesa, sesekali mengumpat dan menyalahkan drama Korea yang berdurasi lama dan membuat penasaran. Yang menjadi alasannya bangun kesiangan pagi ini.

Tadi malam dia maraton menonton drama korea, tetapi mengapa dramanya yang ia salahkan? Yah, dia memang begitu

"Sial. Aku terlambat lagi"

Dengan langkah ragu ia mengetuk pintu kelasnya dan membukanya. Dia sudah tau bahwa kelasnya sudah dimulai.

Dan sialnya ia baru mengingat bahwa ini adalah pelajaran dosen Yoo yang terkenal menyebalkan.

"Permisi pak"

"Kau terlambat 'lagi', Im yoona"
Lelaki paruh baya bermarga Yoo itu berujar sambil menekankan kata 'lagi' pada kalimatnya.

"Maafkan aku dosen Yoo".

"Apalagi alasanmu kali ini nona Im? "

Mati kau Yoona

"Emm,, ngg,,,aa"

Demi apapun Yoona tidak tau harus menjawab apa.

Tidak mungkin ia mempermalukan dirinya dengan mengatakan bahwa ia bangun kesiangan karena maraton drama Korea.

"Apa kau mau menggunakan alasan minggu kemarin bahwa jam di kamarmu mati? " --sebenarnya alasan ini benar adanya, hanya saja ia tidak mempercayainya karena menurutnya Yoona sudah sering membuat alasan yang terlalu klise untuk digunakan.

Ya Tuhan.

Ingin rasanya Yoona mencabik muka menyebalkan dosennya yang telah mempermalukannya di depan teman temannya.

Lihatlah sekarang, hampir seluruh teman sekelas nya berbisik mengenai keburukannya yang sering terlambat.

"Ani.... Pak .... Aku lupa memasang alarm tadi malam"
Berdoalah semoga kebohongan klise mu bisa diterima

"Arraseo.... Karena aku sedang malas berdebat denganmu kau bisa segera duduk di bangku mu"
Bersyukur lah dosen itu menyebalkan seperti biasanya

"Gomawo.... pak"

Begitulah pelajaran berlalu dengan sangat membosankan.
Dan tidak terasa semua pelajaran sudah selesai dan ia bisa pulang sekarang.

———————————————————

Dengan langkah malas Yoona melangkahkan kakinya menuju halte bis. Untunglah hujan telah selesai dan hanya menyisakan beberapa genangan air yang besar maupun kecil.

"Yah, penuh"
Ujarnya lesu melihat kursi halte yang padat

Sudah capek, badmood, tidak dapat tempat duduk pula.

Kalau lihat di jadwal, bis nya datang 20-30 menit lagi. Lama.

Sebenarnya jika ia mau, dia tidak perlu menggunakan bis. Dia bisa memakai supir pribadi yang di pekerjakan ayahnya untuk dirinya.

Namun dia menolaknya dengan alasan 'kesederhanaan'.

'Kesederhanaan' bapakmu

Sambil bersandar pada tiang lampu Yoona memikirkan salah satu penyemangatnya setiap hari

Tiba-tiba

"Byurrrr"

Wajah dan baju Yoona basah. Ternyata ada mobil sialan yang menyemburkan air genangan bekas hujan yang cukup besar, yang bisa membuatnya basah kuyup di dekat halte tersebut.

Hmm...

Ingin sekali rasanya mengecup manis pipi pengemudi mobil tersebut dengan tangannya.

Dilihatnya mobil tersebut belum jauh ia pun langsung mengejarnya sambil berteriak

Sweet EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang