Saat gue jauh dari lo, gue tau apa arti kerinduan.
-Valio Ozra M.
Saat gue deket sama lo, gue tau apa itu kenyamanan.
-S. R. Caroline
❤️❤️❤️***
Seperti pagi-pagi biasanya, Reno dan Naya berjalan berdua melewati koridor sekolah dan berjalan menuju kelas mereka.
Kali ini, Reno tidak akan meninggalkan Naya dan selalu menemani Naya kemanapun dia minta. Karena Reno tidak mau kejadian kemarin terulang lagi.
Tetapi, saat sudah berada didepan kelas Naya, Naya tidak langsung masuk kekelasnya. Reno menyerit bingung melihat Naya malah berdiri didepan kelasnya dan memandang kotak makan yang sedari tadi dipegangnya.
"Kenapa gak masuk?"
Naya mengalihkan pandangannya dari kotak makan itu lalu memandang Reno.
"Temenin ke kelas Aldi" Ucap Naya seraya menyengir.
Reno memutar bola matanya "Yaudah ayok."
Lalu, mereka berdua berjalan menuju ke kelas Aldi, 11 Ips 3.
Saat hampir sampai dikelas Aldi, tiba-tiba ada seorang siswi menabrak Naya dengan cukup keras.
'Bruuk.'
"Aw-" Naya tersungkur jatuh dan kotak makan yang dipegangnya terlempar dan tutupnya terbuka karena tutup kotak makan Naya tidak terlalu rapat menutup. Dua potong roti bakar itu tercecer dilantai.
Dengan posisi terduduk dilantai, Naya membulatkan matanya ketika melihat roti bakar jatuh sia-sia.
"Ups! I'm so sorry!" Ucap siswi itu. "Eh, hai ka Renozi! Good morning my handsome!" Lanjutnya yang kini menatap Reno dan berdiri disebelah Reno dan langsung memeluk Reno dari samping tanpa ada malu sedikitpun.
Naya berdiri dan membersihkan roknya. Naya menatap siswi dengan penampilan layaknya artis sekolah. Rambut terurai dan bergelombang, penampilan yang terlalu feminim dan bergaya dengan centilnya. Naya menatap siswi itu dengan tajam. Apalagi dia seenaknya memeluk Reno!
Reno bergidik ngeri dan mencoba melepaskan pelukan siswi itu. "Apa apaan sih lo! Lepas!"
Akhrinya siswi itu melepaskan pelukan Reno dan mengerucutkan bibirnya.
Naya memutar bola matanya malas dan dia berjongkok untun mengambil roti bakarnya yang tergeletak mengenaskan dilantai. Dia memasukkan lagi kedalam kotak makan.
Melihat roti bakar yang sudah kotor, Naya tentu saja tidak akan bisa memberikan roti bakar itu kepada Aldi. Bahkan untuk dimakan sendiri oleh Naya saja, Naya tidak akan mau, apalagi Aldi?.
Naya berdiri lagi dan menatap kotak makan yang berisi roti bakar yang sudah kotor dengan tatapan nanarnya. Kali ini gagal sudah rencananya. Bahkan bukan Aldi sendiri yang menggagalkannya, tetapi malah orang lain.
"Ka Reno! Anterin gue ke perpus yuuk.. Plis ka anterin!" Ucap siswi itu merengek seperti anak kecil.
"Lo apaan sih! Ih ogah!" Reno menepis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDINAYA [Sudah Terbit]
Teen Fiction[TELAH TERBIT] #3 in teen fiction (27-12-17) [SEBAGIAN CERITA TELAH DIHAPUS] [27 Juni 2017] Renaya Adinda Cantik, manis, dengan sifatnya yang selalu ramah kepada siapapun, mudah bergaul, pintar, percaya diri, dan pantang menyerah. Aldito Refand Ana...