PART 6 ~ MENYAMBUT KEBAHAGIAAN YANG TERTUNDA

4.5K 52 14
                                    

Seperti biasa langsung cap cusss cekidot yaaa, guysss

Maaf kalau kali ini telat ngepost karena lagi masa2 deadline kerjaan ~ Mianheee

Keesokan paginya, pasangan suami istri ini masih terlelap dalam dunia mimpinya dengan posisi Khanning memeluk Inn

“Pangeran … Putri … bangun … waktunya untuk sarapan” terdengar suara panggilan Khun Ratree dari luar kamar mereka

“Hmmm … Hmmm … Hmmm … Iyaaa” jawab Inn dengan nada malas

Sehabis menjawab, Khun Ratree pun beranjak pergi dari kamar mereka

Inn yang terbangun memandang ke samping cukup lama sambil membelai lembut wajah istri tercintanya

“Kenapa aku baru menyadarinya sekarang setelah melukaimu cukup banyak selama ini? Bahwa kamu adalah belahan jiwaku yang tidak bisa kutinggal walau sedtikpun … sekarang dan seterusnya aku hanya mau memandangmu seorang, Khanning” kata Inn sambil perlahan-lahan turun menciumi kening istrinya

Sedangkan sebenarnya Khanning sudah bangun daritadi dan mendengarkan dengan jelas perkataan suaminya

“Inn … aku tahu kamu mencintaiku tapi jangan memandangku terlalu lama dan mencuri-curi cium dong” kata Khanning sambil mengedipkan mata sebelahnya dengan jahil

“Wahhh kamu sekarang nakal yaaa, Khanning” kata Inn sambil menggelitik perut istrinya

Begitulah riuh tawa canda yang terdengar pagi-pagi dari kamar mereka ~ Sebuah tawa kebahagiaan yang juga telah kita idamkan selama ini buat mereka berdua

Sehabis sarapan, inn mengajak istrinya berkeliling di taman istana

Saat hendak berkeliling, terdengar suara seorang perempuan memanggil Inn dengan cukup keras

“Inn … Inn … Inn …” jerit Minnie sambil lari terengah-engah (lah rupanya datang lagi pengacau nenek lampir satu ini)

“Kenapa … Minnie?” tanya Inn sambil merapatkan tangannya ke pinggang Khanning (lah Minnie yang lihatnya pasti bakalan nangis Bombay ini)

“Aku hanya ingin kamu menemaniku pergi membeli perlengkapan memanahku” jawab Minnie sambil menunjukkan ekspresi kurang senang karena melihat Inn begitu dekat sama Khanning (lah suka mereka dong kan mereka sudah suami istri)

Inn yang menyadari kebisuan Khanning daritadi mulai mengambil bicara

“Kamu bisa pergi dengan temanmu yang lain, aku sudah janji kepada Khanning untuk jalan-jalan disini” kata Inn sambil tertawa ke arah Khanning

“Gak apa-apa kok, Inn” kata Khanning sambil tertawa dipaksakan (jadi cewek jangan baik banget Neng)

“Apa kamu tahu, Khanning? Sekarang hati dan pikiranmu cuma ada kamu seorang, jadi bagaimana bisa kamu menyuruhku pergi dengan pergi yang lain sedangkan kakiku aja tidak mau bergerak pergi” kata Inn serius (lah kami yang dengarnya aja sudah caplok tisu mimisan)

Khanning hanya bisa tersenyum tersipu seperti biasanya (mudah banged yaaa ngambeknya reda karena Inn)

Minnie hanya melengos pergi tanpa menghiraukan mereka yang lagi chi chat bahagia seperti itu

Pergi saja Nenek Lampir jauh-jauh ke laut dehhh, plisss ~ Na ~ Na ~ Na ~ Na ~ Na

To be Continued ~~~

PRINCESS HOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang