Nonsense

5 3 1
                                    

***

Malam keadaan dimana hari berubah menjadi gelap. Mentari menyembunyikan wajahnya. Kemudian Bulan muncul untuk menggantikannya posisinya.
Bintang-Bintang benderang menghiasi malam untuk menemani sang Bulan.
Meski bersama dengan Bintang, Bulan selalu merasakan kesepian. Kesepian mengalir diseluruh tubuhnya. Membuat perih hatinya. Hingga cahayanya berubah-ubah seiring waktu berputar. Bulan, jujur dalam mengungkapkan isi hatinya. Namun, sakit hati  bercampur kerinduan itu terus terjadi secara berulang-ulang. Yang diinginkan Bulan tidak banyak. Hanya pertemuan sekali dalam berpuluh tahun itu. Pertemuan bersama Mentari.

Mereka terikat. Namun tak bisa saling menggapai. Mereka terhubung. Namun hanya mampu untuk merasakan. Bagaimana Bulan tak jatuh hati terhadap Mentari?. Mentari selalu bersinar memancarkan bahagianya. Bahkan senyumannya saja sudah mengguncangkan dunia. Ia tak pernah bosan dalam pekerjaannya. Ia menerangi seisi bumi dengan hangatnya. Kehangatan itu, kehangatan yang telah menembus hingga kedalam jiwa Bulan. Membuat luluh setiap hati bahkan juga Bulan. Setiap waktu Mentari pergi, Bulan selalu mengikutinya. Bulan dengan polosnya mengikuti panasnya hati Mentari. Namun, dipikiran Mentari hanyalah dirinya sendiri. Baginya, orang lain diciptakan untuk memuaskan keinginan hatinya. Tetapi tak ada satupun yang pantas memilikinya. Ia hanya perlu dirinya bukan yang lain. Yang berada disekitarnya haruslah mengikuti keinginan hatinya.

Meski Mentari tampak begitu egois, dia adalah seorang yang paling gampang untuk dicintai tapi bukan untuk dimiliki. Hal ini bukan lah sesuatu yang baru bagi Bulan. Ia tahu betul bahwa Mentari tak pernah dan tak akan mungkin menjadi miliknya. Meski cahaya Mentari selalu menjaga Bulan dari kedinginan malam. Jauh dilubuk hati Bulan menginginkan Mentari selalu bersamanya. Meski itu hanya terjadi berpuluh tahun dalam hidupnya.

Bulan yang malang. Cinta miliknya hanyalah angin lalu. Bahkan takkan pernah menggapai Mentari. Karena ketidakberdayaan Bulan menyembunyikan cahayanya. Kemudian muncul kembali untuk mengobati rindu akan cahaya Mentari. Begitu seterusnya.Takdir kadang memang tak pernah adil. Orang berkata cinta datang hanya sekali. Namun cinta yang didapat Bulan hanyalah penderitaan. Langit dan Bumi yang menyaksikannya hanya diam membisu. Cinta milik Bulan adalah kesalahan terbesar yang pernah terjadi dalam hidupnya. Dan hal itu bahkan seperti dosa yang menghantui hatinya. Bulan tak kuasa menjauh atau meninggalkan Mentari. Baginya senyum bahagia Mentari itu adalah Nafas hidupnya.

Hanya waktu yang akan menunjukan takdir baru apa yang akan terjadi bagi Bulan.

MDT'z

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NonsenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang