Ketika melihat mereka, aku mengajukan pertanyaan pada diriku sendiri.
‘Apa yang akan kulakukan?’
Lalu aku tersadar dan meralatnya.
‘Apa yang bisa kulakukan?’
Ketika melihat mereka, sesuatu yang bernama perasaan dalam diriku terasa terbakar. Namun tidak bisa hangus dalam kobaran api. Dia terus tersiksa.
Ketika melihat mereka aku tersiksa.
Perasaan yang kumiliki bukanlah perasaan yang bisa terbalaskan. Tidak di dunia ini, tidak pula di akhirat sana. Tak ada dan tak akan pernah ada yang akan membalas perasaanku.
Ketika melihat mereka, aku berpikir begitu.
#....#
#....#
Sacrifice of Love
By
Furiguriru14
Dont like dont read
Please enjoy it
#....#
#....#
“Haruka.”
Aku tersentak ketika suara itu memasuki pendengaranku. Tapi aku terus menunduk. Tak ingin melihatnya. Tak ingin menatapnya. Dia yang kini berstatus sebagai papa baruku.
“Haruka!!!” aku berjengit ketika mendengar suara mamaku yang benada tinggi. Kututup mata erat-erat. Menunduk dalam-dalam. “Papamu sedang bicara! Kenapa kau tidak mengangkat kepalamu dan melihatnya baik-baik! Hormati orang tuamu, dasar anak sialan!”
Ketika tangan mama melayang kekepalaku, dia menghentikannya. “Sudahlah Ma. Haruka dan papa butuh pendekatan sedikit demi sedikit, tidak bisa dipaksakan.”
Urat mama yang tadi tegang, kini mulai mengendor. Sepertinya niatnya untuk memukulku padam secara perlahan. “Tapi ini sudah lebih dari seminggu...”
“Tidak apa-apa. Kalau begitu, bagaimana kalau Mama memberikan waktu bagi kami untuk bicara? Mungkin Haruka malu kalau ada orang yang dia kenal melihatnya berbicara bersama papa barunya.”
“Lalu, bagaimana dengan makan malam kita, Sayang? Aku sudah lapar.”
“Mama makan duluan saja ya? Sayangnya tadi papa sudah makan. Nanti, kalau kami sudah selesai, papa akan menemani Mama makan malam, bagaimana?”
“Hah... baiklah. Cepat ya.” lalu mama mendelik kearahku, “Jaga sikapmu!”
Kulirik pintu yang sudah tertutup itu dengan pandangan gelisah.
Kenapa mama meninggalkanku?
Jangan tinggalkan aku, Ma. Jangan dengan orang ini. Mama tidak mengerti. Aku tidak ingin bersamanya. Aku tidak ingin didekatnya. Mama boleh memukuliku kapan pun. Tapi, tolong aku. Bawa dia menjauh agar aku tidak melihatnya lagi. Bawa dia menjauh agar aku bisa membakar hangus perasaanku. Bawa dia menjauh dari hidupku. Karena kalau tidak, perasaanku...
“Haru...”
Jangan, jangan panggil aku. Jangan memanggilku dengan panggilan itu.
“Haru, aku tidak bermaksud membohongimu.”
Aku menutup telinga. Tak ingin mendengarkan sepatah katapun darinya. Benar-benar tak ingin mendengarkannya.
“Kumohon jangan katakan apapun. Kumohon...”
“Haru...”
Ketika aku merasakan tangan itu menangkup wajahku, aku membuka mata cepat. Mendapati wajahnya yang penuh dengan kehangatan, yang seperti biasa kudapati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice Of Love
RomanceKetika melihat mereka, aku mengajukan pertanyaan pada diriku sendiri. 'Apa yang akan kulakukan?' Lalu aku tersadar dan meralatnya. 'Apa yang bisa kulakukan?' Ketika melihat mereka, sesuatu yang bernama perasaan dalam diriku terasa terbakar. Namun ti...