Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bersabarlah untuk ku karena aku selalu menggenggam erat tangan mu dan takkan melepaskan mu. - Roland
《♡》
"Meri!!"
Seorang wanita yang usianya kira-kira 45 tahun itu berteriak memanggil-manggil putrinya yang berada di dalam kamarnya. Merasa terpanggil seorang gadis yang kerap disapa Meri itu berlari dengan cepat menuju ke arah datangnya suara.
"Ada ma?"
Wanita itu kemudian menarik anak gadisnya untuk duduk di sofa bersampingan dengannya. Ia menggenggam erat kedua tangan gadis itu dan dengan wajah bimbangnya ia menarik nafas yang dalam untuk mencoba mengatakan sesuatu pada putrinya.
"Mama punya pekerjaan untuk kamu. Kamu akan menjadi salah satu staf di sebuah apartemen mewah. Kamu mau kan?"
Meri mulai berpikir tentang banyak hal. Dari mana ibunya bisa mendapatkan lowongan pekerjaan untuknya sedangkan dia hanya tamatan SMA saja. Apa lagi dia tidak punya pengalaman sekali dalam banyak bidang pekerjaan.
"Kok bisa? Mama gak ngawur kan?"
Gadis itu seakan mulai curiga pada ibunya karena gerak-geriknya saat mengatakan hal itu kurang meyakinkan.
"Mama gak akan buat aku jadi seperti mama kan? Aku gak mau kalau pekerjaan itu haram." ujar Meri.
Ibunya semakin meremas kuat kedua tangannya. Kondisi ekonomi mereka semakin menurun saat ini. Setelah perceraian antara ibu dan ayahnya mereka menjadi terpisah. Dua tahun lalu meri mendapat kabar dari Kiara bahwa ayahnya sudah mencari pendamping baru dan menikahi seorang janda anak satu sedangkan Reno, ia memisahkan diri dari keluarganya dengan alasan mendapat tawaran kerja sebagai koki di restoran besar yang agak jauh dari lokasi tempat tinggalnya.
"Mama gak tahu tindakan mama ini benar atau tidak tapi mama mohon Meri, ini satu-satunya jalan agar kita bisa membiayai sekolah Rayan sampai ia tamat. Mama gak mau buat dia harus tinggal seperti Raka di rumah paman dan bibi kalian hanya karena tidak mampu membiayai kebutuhannya. Mama mohon Meri, cuma kamu satu-satunya harapan mama." mohon ibunya.
Dan benar ibunya tega melakukan hal itu padanya. Gadis itu mulai terisak. Ia tak ingin menjadi seperti ibunya yang rela mendagangkan diri demi uang.
"Kamu cukup melayani bos kamu. Kamu hanya perlu memberikan apa yang ia butuhkan dan ia mau. Hanya itu caranya agar supaya kita bisa hidup nyaman seperti dulu." tukas ibunya.
"Dulu? Nyaman? Apa mama nyaman sama pertengkaran antara mama dan papa? Apa mama nyaman sama perceraian ini? Apa mama gak sakit hati papa udah mencari perempuan lain? Aku gak mau ma."