Part 2

500 59 1
                                    

Sebenarnya alasanku ke kamar kakakku bukan untuk melihat keponakanku tapi untuk menghindar. Awalnya aku berpikir bagaimana caranya pergi dan beruntung keponakanku itu menangis jadi tanpa pikir panjang langsung saja aku berjalan dengan sedikit berlari menuju kamar kakakku.

10 menit.

Ya, sudah 10 menit aku berada di kamar kakakku tanpa ada niatan untuk keluar menemui mereka. Dan keponakanku sudah tidur kembali sejak tadi. Jujur, aku ingin sekali menemui mereka yang berada di ruang tamu.

Tapi,

Aku masih belum sanggup.

Mengingat aku yang dulu pergi begitu saja tanpa kabar setelah mengetahui semuanya dan mengatakan semua kekecewaanku yang hanya aku yang tau bagaimana rasanya.

Tapi, setelah semua ini, kenapa dia kembali. Atau semua ini salahku karena kembali kesini ? Padahal hidupku sudah lebih baik setahun terakhir ini setelah aku berhasil melewati neraka selama bertahun-tahun.

"-jung, Sojung ! YAK KIM SOJUNG !" Aku menatap kakakku malas saat dia  berteriak memanggilku ketika dia memasuki kamarnya dan untung anaknya tidak bangun.

'syukurlah.....' kataku dalam hati tentunya

"apa kau mendengarku ? Dari tadi aku memanggilmu tapi kau malah... sudahlah lebih baik kau keluar dan temui mereka" aku mulai memelas kepada kakakku agar aku tidak perlu menemui mereka biar kakakku saja.

"Tapi unnie, aku tidak mau menemui mereka. Unnie saja. Ok ? " kataku yang hendak berjalan ke arah kamar mandi

"Tidak ! Cepat keluar dan temui mereka. Selesaikan masalahmu! "

"Bukankah unnie tau apa alasanku tidak mau bertemu dengan mereka ? Apa unnie lupa bagaimana......" dadaku terasa sesak jika harus mengingat semua itu.

"Unnie inget semuanya. Tapi sampai kapan kamu harus hidup dengan bayang-bayang neraka itu ?"

"Unnie benar, tapi aku belum sanggup"

"Kalau kamu tidak mau keluar, unnie akan menyuruh dia kesini. Bagaimana ?"

Ini yang paling aku tidak suka dari sikap kakakku, pemaksa.

"Terserah"

Setelah mengatakan itu aku langsung masuk ke kamar mandi karena sebelumnya tertunda gara-gara kakakku.

Setelah menutup pintu, aku masih berdiri dibalik pintu berusaha bernafas setelah sebelumnya hampir kesulitan untuk mengambil nafas.

'Min Yoongi, kenapa kau kembali ? Apa mau mu sekarang?'

                         ***

Yoongi Pov

Ya, disinilah aku berada di apartemen kakaknya Sojung. Setelah bertahun-tahun aku mencarinya yang membuatku hampir gila. Akhirnya aku berhasil menemukannya.

Tadi,

Ya, tadi beberapa menit yang lalu saat tadi bertemu dengannya, aku begitu bahagia, sangat-sangat bahagia. Tapi sepertinya hanya aku yang merasa bahagia karena saat mata kami bertemu dia hanya diam dan langsung pergi begitu saja.

Sekarang aku sedang duduk di salah satu sofa di kamar kakaknya menunggu Sojung keluar dari kamar mandi setelah tadi kakaknya menyuruhku untuk masuk ke kamarnya.

Mungkin.

Ya, mungkin secara tidak langsung dia ingin membantuku menyelesaikan masalah yang terjadi beberapa tahun yang lalu yang menyebabkan Sojung pergi begitu saja.

Cklek.

Pintu terbuka. Tidak lama setelah itu Sojung keluar darisana.

Dia berjalan dengan sangat pelan, seperti sebuah adegan yang di beri effect slow-motion.

Aku begitu merindukannya. Semua tentang dirinya, aku sangat merindukannya.

Saat dia berdiri tak jauh dari ku. Tanpa pikir panjang aku langsung mendekat ke arahnya dan memeluknya.

Sontak dia langsung berontak dengan mencoba mendorongku berkali-kali tapi aku justru semakin mempererat pelukan sepihak ini dan membenamkan kepalaku di lehernya untuk menghirup aroma lavender yang menguar dari tubuhnya. Aku benar-benar menyukainya, rasanya seperti candu bagiku. Hingga sebuah suara menginterupsiku

"Kumohon, lepaskan. Aku tidak bisa bernafas." Ternyata itu suara Sojung

Dengan berat hati aku melepaskan pelukan sepihak ini. Kulihat wajahnya dan benar saja dia terlihat sedang mengambil nafas seperti orang yang habis melakukan lari marathon atau jangan-jangan dia.... selama aku memeluknya dia menahan nafasnya.

"Apa yang kamu lakukan disini ?" Dia sepertinya marah

"Aku ? Berdiri di depanmu dan tadi aku memelukmu. Jika itu maksud dari pertanyaanmu barusan." Aku hanya mencoba mencairkan suasana.

Aku hanya tersenyum. Dia yang awalnya memalingkan wajahnya, langsung mendelik seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja aku katakan. Detik berikutnya wajahnya sudah merah padam karena menahan amarahnya. Tapi, kenapa dia marah ?

"Pergi sekarang juga ! Aku tidak mau melihatmu." Aku bingung dengan apa yang dia katakan. Mungkin dia marah karena aku bercanda barusan.

"Oke, aku minta maaf. Aku akan serius sekarang"

"Tidak! Aku mohon pergilah" dengan menangkupkan kedua tangannya, dia memohon kepadaku. Detik berikutnya dia sudah berlutut di hadapanku.

Sakit.

Ya, hatiku benar-benar sakit melihatnya harus memohon hingga berlutut di hadapanku.

'Sojung-ah, apa sebegitu jahatnyakah aku hingga kamu takut padaku ?. Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau mendengarkan penjelasanku dan memaafkanku?'

                        #####

Jangan lupa vote and commentnya ditunggu 😊😊😊

Enjoy reading.

Bonne soirée 😊😊

Only You (Sowon X Suga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang