MY HERO

28 5 1
                                    

Namaku Muhammad Holmson Waker biasa di panggil Holmson adalah anak tunggal di
keluargaku.Aku hidup bersama ayahku.Karena ibuku telah meninggal dunia ketika aku
berumur 5 tahun.Aku bersekolah di salah satu SMA terfavorit di kota besar
Megapolitan.Ayahku bernama Muhammad Thomas Walker bisa di panggil dengan Walker.Ia
berkerja sebagai Manager yang bergerak di bidang sosial dan merupakan salah satu
perusahaan besar terkenal di kota ku bahkan di Indonesia.Untuk mengurusi keseharian ku
di urus oleh seorang pembantu d rumahku.
Aku selalu di manjakan dengan fasilitas yang di berikan oeh ayah.Apapun yang kumau
bakalan di turuti oleh ayah berapa pun harganya.Walaupun begitu aku masih belum
mendapatkan waktu untuk bersama ayah.Cuman pagi harilah aku bisa berinteraksi dengan
ayahku dalam sekedar membangunkan ku untuk pergi sekolah.Dunia malam dan hiruk pikuk
dunia adalah dunia ku.Vodka,Rum,Whiskey dan semua macam Cocktail(Merk minuman
beralkohol) selalu ku teguk setiap malam.Di saat itulah aku merasakan kasih sayang dan
kebahagian yang tak pernah kurasakan pada ayahku.Karena hal itulah tentu nilai ku anjlok
dan ujian pun ku membeli kunci jawaban.Jangan tanya lagi masuk SMA ini pun ku dapatkan
dengan hasil menyogok salah satu staff sekolah.
Mentari pun menampakan wajahnya di sertai dengan indahnya kicauan burung yang
bersahutan.Tentu saja seperti biasa aku dibangunkan oleh ayahku setiap pagi.
Ayah membelai lembut rambut ku dan berkata”Holm,bangun!Sudah pagi lo,kamu gak pergi
sekolah?”kata ayahku lembut.Seperti biasa aku memandang lekat wajah ayahku.”Iya,ayah
jangan ganggu! Aku masih ingin pergi tidur.”jawabku kesal kepada ayahku.”Kan sekolah
untuk masa depan mu.Kalau kamu ingin sukses maka kamu harus giat belajar.Ayah cuman
mengingatkan kamu betapa pentingnya itu belajar.”kata ayahku lembut.Dengan kesalpun
aku berkata”Ceramah ceramah ceramah,kagak bosan apa?aku tau itu masa depanku
yah,jadi jangan ceramah lagi!”jwabku gusar.Seperti biasa dengan kemarahan ku pun ayah
tetaplah menjawabnya dengan lemah lembut kepadaku.”Iya tapi kamu harus segera bangun
dan berangkat kesekolah.Ayah mau pergi kerja dulu”Ketika ayahku menuju pintu kamar aku
pun berkata kepada ayahku”Yah,tambahin uang saku ku.Karna aku mau membeli
perlengkapan sekolah.Kalau perlu aku pinjam kartu kredit ayah sekalian.”bohong ku.”Oke
nih kartunya”Ayah menyodorkan karu kreditnya ke tanganku.
Beberapa jam kemudian aku sampai di sekolah.Aku melihat temanku lagi asik berkumpul di
salah satu lorong sekolah ku.Dengan tangan mengenggam kartu kredit ayahku,ku berkata
kepada mereka.”Nih liat apa yang ada di tangan ku”sambil ku memperlihatkan katu kredit
ayah.”Wah bakalan pesta semalaman kita nih”kata salah satu temanku.
Malam pun datang,lampu lampu para pedagang ataupun toko toko pun menerangi jalan
kota ini.Mobil aku pun menuju ke cafe tempat langganan aku bersama teman teman
ku.Tidak seperti biasanya cafe ini seramai ini.Aku dan teman teman ku duduk di tempat
yang biasa kami duduki.Pelayan pun datang dan memberi kami cocktail yang biasa kami
minum bersama sama.Uang uang dan uang ku tak peduli berapa banyak uang yang
kuhabiskan di kartu kredit ayahku uataan sampai ratusan jutaan pun aku tak peduli.Saat ini
lah aku hanya ingin merasakan indahnya dunia dan kenyamanan yang aku belum pernah ku
rasakan.

Tengah malam pun tiba,aku pun pulang dalam kondisi mabuk.Seperti biasa,kamar
ayahku masih kelihatan gelap.Tentu saja menandakan kalau belum pulang dari kesibukan
nya sehari hari.Aku pun melihat foto kami bertiga yang tampak bahagia dan aku pun
bergumam sambil berkata”Pernahkah kalian tau anak klian ini sangat membutuhkan kalian
berdua”.Aku pun pergi ke kamarku dan menghempaskan badanku yang kotor ini di
kasurku.Aku memejamkan mataku dan berharap waktu yang sial ini semoga cepat berlalu
Hari berganti hari,angin tetap berhembus,cuaca berubah dan daun daun pun
tumbuh.Burung pun bernyanyi dengan riangnya di tengah bisingnya ibukota.Seperti biasa
aku dibangunkan oleh ayahku.Tapi entah kenapa aku melihat badan ayah lebih kurus dan
lebih letih dari pada biasanya.Semrawut dan kerutan makin jelas terukir di wajahnya.Tapi
senyum manisnya dan kelembutanya masih terpancar jelas di wajahnya.”Holm,ayo bangun
sudah pagi.”kata ayahku lembut.”Ayah! Aku bisa bangun sendiri*ketusku kesal.”Oke ayah
yakin kamu bakalan sekolah.Ayah mau pergi kerja dulu.”kata ayahku berlalu.Saat itulah aku
memperhatikan langkah ayah ku yang agak berat dan seakan akan mau terjatuh dari
keperkasaan kuatnya kakinya.
Berulang-ulang setiap hari aku melakukan hal yang cuman untuk kesenanganku.Masa
bodoh dengan ayahku sendiri.Pagi ini pun aku di ajak teman temanku untuk pergi ke cafe
bareng tetapi tetap saja aku menolak.Ketika sedang mengikuti PBM(Proses Belajar
Mengajar) aku di panggil guru BK( Bimbingan konseling)” Sial’ umpatku.kuyakin aku bakalan
di sidang lagi.Tapi aku di sodorkan telepon oleh guruku.
Cat putih menghiasi bangsal rumah sakit.Aku terpana melihat ayahku yang tertidur lemas
dengan banyak alat yang melekat pada tubuhnya.Tiba tiba”Holm,kamu udah pulang dari
sekolah ya?”kata ayahku lemah.”Iya,ayah jangan bicara dulu”aku berusaha menahan air
mataku.Pembantu ku bilang kalau ayahku jatuh pingsan ketika menatap foto kami bertiga di
ruang keluarga.”Holm,maafkan ayah ya tidak pernah memberikan kasih sayang kepadamu
sedikit pun”kata ayahku pelan.Aku terdiam dan tak bisa bicara apapun.Semua perasaan ku
berkecamuk di dalam hatiku.”Holm,ayah bangga kamu jadi anak ayah.Ayah bersyukur
kepada Tuhan kamu terlahir sebagai malaikat kecil dalam keluarga ini.Semua kesibukan
ayah membuat waktu ayah bersamamu berkurang.Ayah tau ayah bukanlah ayah yang baik
bagimu.Ayah sekali lagi minta maaf kepadamu Holm”kata ayahku lirih.
Air mataku tak bisa lagi ku bendung.Air mataku seakan akan berkejar kejaran menuruni
kedua kelopak mataku.”Yah,aku sudah banyak melakukan kebohongan kepada ayah.Aku
selalu menghambur hamburkan kekayaan ayah.Aku selalu bolos sekolah,minum inuman
keras dan hidup dalam dunia malam.Yah maafkan aku tak bisa jadi malaikat kecil ayah yang
baik.Yah selama ini aku cuman butuh perhatian dari ayah walau itu cuman beberapa jam
saja.Tapi,aku sekarang tau bahwa ayah sibuk karna diriku ini.”kataku lirih sambil
terisak.Ayah tersenyum seraya berkata”Terimakasih Tuhan,aku mendapatkan anak seperti
Holm.Holm ayah sudah tau semua kebohongan yang kamu lakukan.Ayah sudah tau
semuanya.Apakah ayah masih bisa disebut sebagai ayah oleh dirimu?kata ayah lemah.
Aku menatap ayah lekat lekat.Mengingat setiap pagi dimana aku bisa berinteraksi dengan
ayah.Semua memori,kenangan,canda dan tawa melintas begitu saja di benakku.”Yah,Saat
ini aku tau artinya kasih sayang dari seorang ayah.Yah,aku sangat
mencintaimu.Yah,terimakasih telah menjadi ayah sekaligus menjadi ibuku.Yah kamu lah
pahlawan bagiku.Thanks to be my hero(Terimakasih menjadi pahlawan ku) Dan yah,izinkan

aku untuk mengucapkan nama mu dalam setiap doaku.Dan yah,terimakasih telah
membangunkan ku setiap pagi”Ayah tersenyum penuh arti kepadaku.Dan kulihat disertai
airmata di sela sela kelopaknya.
Gerimis hujan menerpa pakaian hitam yang ku kenakan.Tangisan dan ketidak berdayaan
terus menghampiriku.Tanah merah kutatap nanar.Nisan yang tertulis gagah seorang nama
pahlawan hidupku yang selalu ku siasiakan selama ini.Aku merasa bodoh kepada
ayahku.Aku benci kenapa aku di lahirkan.Pagi dimana ayah selalu membangunkan ku
dengan lembut dan senyuman selalu menghampiri ku.Secarik kertas yang tulis ayah masih
ada di genggaman ku.
“Dari ayah untuk malaikat kecilku Muhammad Holmson Walker.Ayah tau ayah bakalan tidak
hidup lebih lama lagi.Ayah cuman bisa sekedar membangunkan kamu di pagi hari.Melihat
wajah polosmu ayah merasa senang.Ayah selalu berharap setiap hari membangunkan
mu.Melihatmu dan membelaimu ayah merasa kan kalau kamu adalah ibu mu.Holm,maaf
ayah selalu tidak bisa menjadi ayah yang baik bagimu.Ayah tak bisa menjadi ayah sekaligus
menjadi ibu bagimu.Apakah kamu ingat ketika kamu bisa berjalan?membaca?dan
menyebutkan nama ayah pertama kali?Ayah selalu senang mengingat itu.
“Di situ lah ayah merasa kalau ayah bakal menjadi ayah yang sempurna.Holm,apapun yang
kamu lakukan.ayah tetap bangga menjadi ayahmu.Holm,jadilah anak yang bisa menjaga
dirinya sendiri.Holm, maaf ayah tidak bisa menjadi pahlawan bagimu.Ayah tidak bisa
menjadi ayah yang sempurna bagi mu.Terimakasih istriku telah melahirkan anak seperti
dia.Dia yang telah menjadi buah hati ku.Terimakasih Holm telah menjadi anak ayah dan
menjadi malaikat kecil ayah.Dan ayah berharap dapat membangunkan mu lagi setiap
pagi(TAMAT)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang