Satu

583 26 0
                                    

Hari ini aku akan menikah dengan seseorang yang telah lama aku di tunangkan oleh keempat orang tua kami.
Awalnya aku benar benar tidak pernah setuju dengan keputusan orang tuaku untuk menikahkan aku dengan Chef itu.
Aku tidak suka dengan orang yang berfropesi sebagai Chef, menurutku laki laki itu tidak pantas untuk memasak di dapur. Karna yang pantas berkutat di dapur tuh yah cewe. Itu kelihatan seperti dia tuh banci. Aku benci banget sama yang namanya banci aku trauma kalo liat dia di pinggir jalan lagi pada ngga jelas lagi ngapain. Pernah aku di buru sampe aku kesasar ga tau cara pulang untung aja ada tetangga gue yang liat terus aku di bawa pulang deh padahal yah aku udah kira kalo aku ga bakalan bisa pulang lagi. itu adalah salah satu alasan  aku kenapa aku benci sama chef. Dan ketahuilah  sungguh aku sendiripun tidak pernah ke dapur untuk memegang alat alat dapur apa lagi menggunakannya untuk memasak.

aku terpaksa menerimanya saat itu ayah tengah sakit dan di ruangan ayah juga ada orang tuanya chef itu dan saat itulah ayah meminta aku dengan chef itu bertangan. Itu benar benar mendadak. Aku tidak pernah menyimpan perasaan padanya. Membuka hatiku untuk lelaki lain saja tidak bisa apa lagi dia chef yang tidak pernah ada dalam pikiranku.
Dan akhirnya hari ini chef itu akan mempersuntingku,menghalalkanku untuk menjadi kekasihnya.

•••••
Suara ijab kabul terdengar dengan lantang aku hanya mendengar dari bilik kamarku. Aku sekarang hanya terdiam sendiri di dalam kamar. Saat tiba dimana aku dipanggil sungguh aku tidak pernah ingin keluar untuk melihat wajah lelaki yang kini telah sah menjadi suamiku.
Terpaksa aku harus keluar dengan wajah yang tak enak untuk di pandang semua orang.

Akupun duduk di samping chef itu tanpa melihatnya akupun mencium punggung tangan kanannya.
Dan dia menyusul dengan mengecup puncak kepalaku dan membaca sesuatu entah apa yang dia baca.

•••••
Setelah malam tiba akupun masuk kamar tanpa makan malam. Saat ini aku benar benar tidak dengan mood yang baik. Aku menolak untuk makan malam bersama keluarga ku dan kekuarga chef itu hoiyah nama chef itu Fibran dan perkenalkan namaku Andini.
Aku menolaknya dengan alasan aku pusing dan meminta untuk beristirahat di kamar.

Akupun tertidur pulas. Tiba tiba saja suara pintu terbuka menyambar telingaku.

Klekk

Fibran mengahampiriku yang tengah tidur namun aku masih bisa tau bahwa dia semakin mendekat.
"Aku menikahimu karna allah" bisiknya namun masih bisa terdengar olehku.
Setelah itu diapun ke kamar mandi entah untuk apa tapi setelah itu aku melihatnya tengah mendirikan sholat.
Aku mendengar sebagian doanya dia atas sajadahnya dan di dalam dempetan kedua tangannya.

Ya allah jika memang dia jodoh yang kau kirimkan untuk hamba maka,Izinkanlah aku membimbingnya untuk menjadi istri yang soleha di mataku dan di hadapanmu ya allah. Izinkanlah dia menjadi ibu yang Selalu Sayang kepada keluarganya termasuk anak anak kami kelak.
Aminnn

Setelah itu akupun sengaja untuk memejamkan mataku dengan sempurna agar tidak dia tau kalo aku tengah nguping.

Bersambung.....

Vote dan komentar jangan di lupa yakss!!
Sampai nanti di Chapter selanjutnya.🙌
Terimakasih

Chef vs polwanWhere stories live. Discover now