Chapter 2

18 0 0
                                    

Setelah tiga hari proses penyembuhan pada kakiku, aku dan taehyung berencana untuk berolahraga di hari minggu ini.

Meskipun sudah merasa lebih baik, aku tetap harus berolahraga agar kakiku bisa bergerak lebih normal seperti biasanya.

Aku baru saja keluar dari rumah dan sudah bersiap untuk berolahraga, tapi aku masih harus menunggu kedatangan taehyung yang belum menampilkan wajah aliennya.

Sudah sekitar tiga puluh menit aku menunggu, bahkan kakiku terasa kesemutan karena kelamaan berdiri.

Karena yang ditunggu tak kunjung datang, aku berniat untuk menghubunginya.

Aku mengambil ponselku dari saku celana, menggeser lockscreen lalu mencari nomor taehyung. Kemudian aku menekan tombol dial lalu mengarahkan ponselku ke telinga.

Tut ~ Tut ~ Tut

Telfonnya sudah tersambung, tapi taehyung belum juga mengangkat.

Apa dia belum bangun atau jangan-jangan dia lupa kalau hari ini dia akan jogging bersamaku?

Aku menghentakkan kakiku ke tanah, pertanda rasa kesal yang sedari tadi membuatku menahan emosi.

Karena tak menjawab panggilan dariku, aku mencoba untuk mengirimkan sebuah pesan pada taehyung.

Bisa-bisa aku tidak jadi berolahraga jika ia masih belum datang juga.

Aku pun tidak cukup berani untuk pergi sendirian, walaupun banyak orang yang berolahraga atau sekedar jalan-jalan di sungai Han, aku tetap saja merasa takut.

Lagipula, selama ini taehyung lah yang selalu menemaniku saat berolahraga. Bukan hanya hari ini, tapi setiap aku memaksanya untuk ikut bahkan ia sendiri tidak ingin berolahraga. Dia tetap bersedia mendampingiku, layaknya seorang sahabat.

Aku mencari aplikasi pengirim pesan. Saat sudah menemukannya, jari jemariku menari-menari di papan keyboard. Mengetik beberapa kalimat pendek lalu mengirimkannya pada nomor taehyung.

Belum lama aku mengirimkan pesan pada Taehyung, aku merasakan ponselku bergetar. Saat kembali melihat layar ponselku, tertera nama taehyung disana dan dengan cepat aku mengangkat telfon darinya.

Taehyung's Calling

"Yak! Kau ini bagai-- "

"Mianhe hyunji-ah! Aku terlambat lagi hari ini, tapi jangan khawatir. Tunggu aku, aku akan segera kesana."

Belum sempat aku memarahinya, ia langsung menutup sambungan telefon kami secara sepihak. Membuatku berdecak kesal dan berpikir kenapa bisa aku bersahabat dengan alien seperti dia.

♡♡♡


"Hei, Nam Hyunji! Ini... sudah putaran yang kelima, apa kau tidak lelah?"

Teriakan taehyung sangat terdengar nyaring di telingaku, bahkan saat aku sedang memakai earphone dengan volume tinggi pun aku masih bisa mendengar teriakannya.

Aku menghentikan aktivitas berlariku, lalu menoleh ke belakang untuk melihat keadaan taehyung.

Kasian!

Satu kata yang ada di otakku ketika aku sudah membalikkan badanku ke arah taehyung.

Ia terlihat sangat lelah, nafasnya terengah-engah dengan keringat disana sini. Ia membungkuk sembari kedua tangannya ia letakkan di masing-masing lututnya, dan mencoba mengatur nafasnya yang tidak stabil.

"Apa kau ingin istrahat dulu?" tanyaku sambil menunjuk ke arah bangku yang tak jauh dariku dan taehyung.

Aku menghampiri bangku itu dan langsung menempatkan bokongku di atasnya. Kalau boleh jujur, kondisiku juga sama seperti taehyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Same LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang