Menari-2

2 0 0
                                    

"E eh, iya yah. Heheh Cheeva lupa. Abis Cheeva takut telat nih."

"Ini nak, bekal kamu. Jangan lupa di makan ya kalo masih ada waktu. Tampilin yang terbaik, Bunda bantu doa in dari rumah."

"Sip deh Bun, makasih ya Bunnn. Iva sayang Bundaaa..." Cheeva cengengesan sambil melirik ke Ayahnya

"Emm sama Ayah juga kokk! Daa papa Kejuuu Cheeva pergi duluuuuu" suara melengking itu semakin lama semakin menghilang. Hilang bersama bayangan pemilik suaranya.

-
"Aduh ini kang Ujang mana sih kok jam segini tumben belum keliatan! Apa aku jalan aja ya sampe lampu merah di depan. Siapa tau kang Ujang pindah tempat ngetem."

*Bimmm Bimmmm Bimmmmmmm*

Suara klakson mobil warna merah ini hampir merusak pendengaran Cheeva.

Pendengaran yang sangat dibutuhkan Cheeva saat menari.

Pendengaran yang menentukan langkahnya senada dengan irama musik pengiring.

"HAY VA!!" Teriak Alin saat kaca mobil terbuka
"Eh hai"
"Lo pasti nungguin angkutan umum kan? Tapi kayanya tadi gue liat angkutan nya udah jalan deh. Barusan aja gue liat. Mau bareng kita aja ngga?" Tanya Sella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

M E N A R ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang