Pengemis ganteng

7.4K 1K 613
                                    


Awalnya ia pikir itu adalah mayat. Tergeletak di atas bangku taman panjang, berselimut kain berwarna cokelat.

Sangat mencurigakan.

Naruto mendekat penasaran. Mengendap-endap dengan sepatu sebelah kiri terangkat untuk perlindungan diri. Lampu taman menyoroti gumpalan bertutup selimut cokelat.

Jantung Naruto berpacu. Ini sudah malam hari. Tak ada siapapun di taman dan Naruto hanya kebetulan melintasi tempat ini.

Langkahnya terhenti ketika si mayat justru bergerak merenggangkan tubuh. Bagai kucing yang baru bangun tidur.

Naruto menepuk sepatu miliknya ke dada. Napas yang selama ini ditahan akhirnya keluar. Merasa lega karena bukan mayat. Jika itu adalah mayat maka ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya pada polisi.

Naruto duduk jongkok. Kepala meneleng menatap wajah yang sedikit terlihat dari kain cokelat yang menutupi. Kaki tanpa alas saling bergesekan mencari kehangatan. Selimut di tubuhnya hanya mampu menutupi hingga mata kaki.

Aroma memabukkan ditangkap indra Naruto.

Tiba-tiba sosok itu langsung terbangun. Mengangetkan Naruto hingga nyaris terjengking.

Selimut cokelat itu kini menutupi hanya sebatas pundak.

Naruto yakin itu pria karena bentuk rahangnya dari samping begitu kokoh. Dari samping mulai terlihat jelas wajahnya.

Wajah penuh goresan hitam. Kotor. Rambutnya mesum menutupi mata kiri. Bibir tipis menukik ke bawah tak senang. Seolah jatah tidurnya terganggu.

'Pengemis,' pikir Naruto. Prihatin menatap pria itu harus tidur malam hari di taman hanya dengan selimut sebagai perisai.

Sang pengemis mendongak ke arah Naruto, sang blonde seperti tercekik seketika. Pandangannya tajam bagai pemangsa.

Bukan itu yang membuat Naruto terhenyak, tapi wajah tampan bak model yang kini terlihat jelas terkena sinar lampu.

Aroma harum itu semakin kuat tercium. Aroma harum yang baru Naruto sadari adalah feromon Omega dari tubuhnya sendiri.

Jantung Naruto makin berpacu. Tak mengerti apa yang terjadi. Kenapa tubuhnya bereaksi seperti ini?

Warna merah terang terlihat dari mata kanan sang pengemis.

Alpha.

Pengemis itu adalah Alpha. Pantas saja tubuh Naruto bereaksi, tapi selama ini pun banyak Alpha di sekitar Naruto sayangnya tak ada yang bisa menimbulkan efek seperti ini.

Mata merah Alpha mulai tenang dan berubah menjadi hitam.

Naruto panik ketika manik hitam menilik intens padanya.

Dengan hanya menggunakan satu sepatu, Naruto lari menjauh. Takut karena libidonya meningkat begitu pandangan sang Alpha jatuh padanya.

.

Sasuke terbangun ketika indranya menangkap bau harum Omega. Niatnya kabur dari pesta kejutan ulang tahun yang disiapkan Itachi membuat ia mengungsi ke taman. Satu-satunya tempat yang tidak akan disambangi Itachi.

Sasuke menilik jam rolex mahalnya. Pukul sepuluh malam. Matanya kembali menyusuri jejak Omega yang lari. Aroma harum yang tiba-tiba meningkatkan libido adalah alasan ia bangun. Satu senyum ketertarikan muncul. Ia tidak pernah mencium feromon semanis ini.

Sayang sekali ia tidak melihat wajah Omega itu, karena posisinya yang membelakangi cahaya lampu.

Sasuke bangkit sembari mengusap wajah kotor akibat ulah kakaknya. Lebih baik ia menginap di hotel. Ia harus mencari hotel yang jauh dari sini, tak ingin kakaknya menemukan dirinya.

Pengemis ganteng!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang