Payung

16 5 3
                                    

Akhir akhir ini aku selalu membawa payung saat berpergian dikarena kan musim yang telah mendekati musim hujan.

Aku mempunyai satu teman laki. Kau tau? Aku menyayangi nya. Ya aku menyayangi nya sebagai seorang laki laki.

Di suatu malam, Aku melihat nya yang basah kuyup karena ulah si 'hujan'. Dan karna si 'hujan' aku tak sengaja berpapasan di halte bus dengan nya.

"Aku sudah bilang,Beli lah sebuah payung. Tidak lama lagi akan memasukin musim hujan. Lihatlah kau basah kuyup" ucap ku sambil melihatnya dari penghujung rambut nya sampai mata kaki nya.

"Belikan aku sebuah payung jika begitu. Uang ku yang aku belikan payung bisa ku untuk makan selama 2 hari " ucapnya sambil mengusap lengan nya yang basah agar air yg teresap berkurang.

" Aku tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli sebuah payung mahal. Tidak apa jika aku membelikan payung yang harga nya sedikit terjangkau dengan payungku?" ucapku terus menatap nya

" tak apa " balasnya "aku pun beruntung jika kau membelikan ku sebuah payung, tidak peduli mahal atau murahnya payung itu" lanjutnya

Setelah mendengarkan jawaban nya, akupun tersenyum.

setelah malam itu berlalu, ke esokan hari nya aku memberi kan sebuah payung. Senang? Tentu.. Tentu aku seneng.

Aku berharap payung itu dapat menghindari nya dari terpa an hujan

Seminggu pun telah berlalu

Hari ke 7 sudah si 'hujan' setia membasahi kami, si mahluk bumi

Hari ini aku pulang cukup telat, dan langit telah berubah menjadi gelap. Di tambah dengan derasnya hujan yang jatuh menerpa bangunan di sekitar kota.

Aku setia dengan payung ku, ku eratkan jaketku dengan tangan kiriku, untuk mengurangi rasa dingin yang menusuk di kulitku dan kugunakan tangan kanan ku untuk menggenggam gagang payung agar tidak lepas ter ikut derasnya hujan.

Tanpa sengaja, aku berpapasan dengan dia. Ya dia, laki laki yang aku suka.

Dan pemandangan di depan itu benar benar menyakitkan. Dan Memaksa buliran  liquid bening untuk terjun bebas di pipi ku.

Aku tak dapat menahan nya

Tidak bisa

Ku urungkan niat ku untuk berjalan kedepan dan kubalik kan badanku berjalan menjauhi mereka

Kau tahu apa yang aku lihat?

Dia, laki laki yang aku kagumin, memberikan sebuah bingkisan yang di dalam nya terdapat jas hujan yang cukup mahal jika di pasang kan dengan anak seumuran kami.

Ya, dia memberikan jas hujan itu kepada kekasih nya

Aku salah, aku tahu aku salah
Telah menyukai laki laki yang notabenenya 'milik orang lain'

Ya, aku akui aku memang salah

Ku renggangkan genggamanku dengan gagang payung, dan mempersilahkan si 'payung' ikut terbawa deras nya hujan. Terombang ambing tak tahu arah.

Di sini aku, di tengah jalan yang gelap. Di temanin derasnya hujan dan liquid bening yang setia membanjiri pipi ku

Ini tidak nampak, karna situasi derasnya hujan mendukung sekali untuk aku menumpahkan semua tangis yang aku pendam.

Tanpa permisi, ucapan laki laki itu beberapa hari yang lalu terlintas di otak ku

"Belikan aku sebuah payung jika begitu. Uang ku yang aku belikan payung bisa ku untuk makan selama 2 hari "

Hey! Aku seperti orang bodoh kau tahu? Aku menyarankan nya untuk  membeli perak, tapi dia malah memintaku karna dia tidak cukup uang untuk membeli perak. Tapi aku pun juga sama dengan dia. Karna aku menyukai nya, jadilah aku rela membelikan nya perak dengan sisa uang ku yang tak banyak. Tapi beberapa hari kemudian aku malah melihatnya memberikan emas untuk kekasih nya kkk~ sungguh bodoh bukan aku?

Ya aku si bodoh

Perempuan bodoh ck.

End


Jum'at 22 september 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dumber StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang