Incoming Call : "Prioritas terakhir"
"Fera?"
"Kenapa, Nad?"
"Fer, lo gak bakal percaya! Ini hari gue sial banget. Gue memalukan banget."
"Hah? Lo kenapa, sih?"
"Gue tadi nelepon lo, tapi malah salah sambung ke nomornya Farrel."
"Bicara telepon sama Kak Farrel lo kata 'sial'? Wah, gila lo, ya? Itu mah beruntung, Setan!"
"Gue kira yang gue telepon itu lo, Fer. Waktu teleponnya diangkat gue langsung cerita tentang pertemuan gue sama Kak Kevin tadi pagi, terus tentang kegantengannya Kak Kev, dan semua tentang doi, Fer! Beruntung darimananya coba? Beruntung nenek lo salto!"
"..."
"Fer?"
"..."
"Gue udah bilang kalau lo itu nyeremin kalo diem, gak, sih?"
"Lo memalukan banget, sih, sumpah."
"Iya, itu juga gue tau."
"Gue mau kerjain tugas fisika."
"Mendingan lo bantu gue mikir ini gue harus ngapain daripada ngerjain hal yang lo gak ngerti."
"Gue lebih ngerti fisika dibandingin sama masalah memalukan lo."
"Ya, terus gue harus ngapain?"
"Kak Farrel itu sahabatnya Kak Kevin, jadi bisa aja Kak Farrel cerita ke Kak Kevin tentang lo yang suka sama dia atau apalah gitu."
"Terus? Gue harus ngapain? Lo gak nyambung, deh."
"Ini, nih, susahnya punya temen otak lambat. Udah, ah, gue mau kerja tugas."
"Hah? Ap-"
Bip.
Call Ended."Kenapa semua orang suka banget mutusin telepon tanpa nunggu gue ngomong, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Called The Wrong Number
Short Story"In which, a girl is supposed to call her best friend but call her crush's best friend instead."