Go Home - 1

22.3K 745 30
                                    

Ini adalah fict pertama aku dengan Rate-M.

Ada beberapa part akhir yang aku private mengingat kemungkinan akan ada adegan lime untuk kedepannya.

Happy reading,

oOo


Buugghhh.

"Apa yang kau lakukan padanya, brengsek?"

"Gaara-kun?"

"Jangan berani mendekatinya lagi!"

Bugh.

"Jangan pernah kau mencoba menyentuhnya lagi!"

"Apakah kau masih mau berhubungan dengan pria sekasar ini, Hinata?"

"Diamlah, brengsek!"

Bugh. Bugh. Bugh.

Hinata menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dia lihat. Gaara tampak tak menghentikan aksi tonjoknya.

"Gaara-kun, hentikan!" Teriakan Hinata akhrinya mampu membuat Gaara menghentikan aksinya.

"Kau membelanya?"

"Aku tidak membela siapa-siapa, Gaara-kun. Tapi akuu.."

"Cih." Gaara sudah pergi meninggalkan Hinata sebelum dia berhasil menyelesaikan ucapannya.

"Gaara-kun?" Ucap Hinata lirih sambil menatap ke arah punggung Gaara yang perlahan mulai hilang dari pandangannya.

"Hinata?"

Ah, Hinata telah melupakan sosok yang terkapar di dekatnya. Sosok itu terlihat kepayahan ketika ingin berdiri. Sangat jelas kalau Hinata sama sekali tak berminat untuk membantunya.

"Terimakasih telah membantu menolongku dari aksi brutal monster itu, Hinata."

Hinata menatap rendah ke arah pria di sampingnya. Dia sempat mendecih saat mendengar kata 'monster' yang diucapkan oleh cowok berambut perak tersebut. "Jangan terlalu percaya diri, Toneri!" Tanpa mau mempedulikannya lagi, Hinata berniat bergegas pergi menyusul Gaara.

"Biarkan saja dia, Hinata!"

Hinata menepis kasar tangan yang berusaha menyentuhnya. "Jangan berani kau menyentuhku lagi! Kau sudah keterlaluan, Toneri."

"Aku? Keterlaluan?" Toneri menaikkan satu oktaf suaranya. "Dia yang telah memukulku terlebih dahulu, Hinata."

Hinata memicingkan lavendernya ke arah Toneri. "Jangan kau pikir aku tak tahu kalau kau telah memancing amarahnya, Toneri. Gaara bukanlah orang yang akan memukul orang lain tanpa alasan yang jelas."

Toneri mendecih mendengar perkataan Hinata. "Dia adalah orang yang kasar Hinata. Dia selalu bertindak seenaknya. Kau hanya belum mengenalnya."

"Gaara memang bersikap dingin kepada orang lain tapi dia bukanlah orang yang suka bertindak seenaknya. Kau yang tak mengenalnya." Toneri tertegun saat Hinata berteriak kepadanya. Nafas Hinata memburu dengan wajah yang memerah karena menahan emosi.

"Lihatlah!" Toneri menampilkan wajah shock yang berlebihan. "Bahkan Sabaku itu telah merubah sifatmu yang pendiam menjadi seperti ini." Toneri mencibir kembali.

"Benar. Sabaku itulah yang merubahku. Sabaku itulah yang selalu ada di sampingku. Dan Sabaku itu jugalah yang aku inginkan. Jadi berhentilah mendekatiku!" Hinata melemparkan pandangan sengit ke arah Toneri kemudian meninggalkannya begitu saja. Dia tidak mempedulikan teriakan Toneri yang berusaha memanggil namanya. Masa bodoh dengan Toneri, saat ini bagi Hinata yang terpenting adalah mengetahui kondisi Gaara.

Go Home (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang