prolog

571 19 0
                                    

-aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu, hingga aku sadar, betapa bodoh'nya aku karna mencintaimu, yang tidak mencintai diriku, tetapi mencintai sahabatku-

•••

Bel istirahat telah berbunyi.

Seorang laki-laki berlari kecil di koridor, menuju kelas 10 IPA 4, kelas pacarnya.

Hampir semua tatapan kaum hawa tertuju padanya. Karena ketampananya, seorang most wanted SMA GARUDA.

Laki-laki itu tidak mempedulikan tatapan memuja dari siswi yang ada disekitarnya. Dia hanya ingin segera sampai dikelas pacarnya, dia ingin menyampaikan sesuatu.

Sesampainya dikelas 10 IPA 4, ia memasuki kelas itu tanpa permisi, matanya mencari cari orang yang ingin ditemuinya, tetapi tidak ada.

"Agatha dimana?" tanyanya pada seluruh isi kelas.

Seorang siswi gendut menoleh. "Di kantin, sama Lila"

Laki laki itu hanya manggut-manggut mengerti, dan segera berlari menuju kantin.

Suasana kantin sangat ramai, dipenuhi siswa siswi yang mengantri untuk membeli makanan. Mata laki-laki itu tertuju pada seorang siswi yang berada di pojokan sambil tertawa bersama sahabatnya.

Dia berhenti sejenak, berfikir semoga keputusanya ini tidak salah. Laki laki itu memejamkan matanya, mencoba meyakinkan dirinya.

"AGATHA!"

Yang merasa namanya dipanggil'pun menoleh kepada sang pemilik suara, Agatha tersenyum, memamerkan wajah manisnya.

Perempuan itu berjalan menuju laki- laki yang memanggilnya.

Setelah sampai di depan laki laki itu, Agatha sedikit mendongak, karna tingginya dan tinggi laki laki itu berbeda.

"Ada apa?" Tanyanya, bibirnya masih senantiasa tersenyum. Membuat laki laki dihadapanya tidak tega untuk mengatakan hal 'itu' padanya.

"Aku mau bicara sama kamu tha"

"Boleh, bicara aja kali"

"Tapi nggak disini"

"Dimana?"

"Di taman aja ya"

Agatha masih tersenyum, lagi.
Dia menarik pergelangan tangan milik laki laki itu, pacarnya.

Membuat pasang mata iri terhadap sepasang kekasih dihadapanya.

Aldo, seorang most wanted disekolahnya, sekaligus ketua osis, yang berarti semua isi sekolah mengenalnya.

Agatha, gadis lugu dan polos, dan populer karna wajahnya yang cantik tetaoi sangat rendah hati yang beruntung bisa mendapatkan Aldo.

•••

Mereka berdua duduk di salah satu bangku taman yang berada dihalaman belakang sekolah.

Agatha melepas cekalanya, dia menatap Aldo. "Mau bicara apa?"

Aldo menjadi tidak tega, dia menyelipkan anak rambut Agatha di telinga, ia menghela nafas sejenak.

AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang