Ik Hou van Je, Indonesia!

867 59 31
                                    

Disclaimer : Hetalia Axis Power belongs to Hidekazu Himaruya

Pairing : Netherlands x Indonesia

Warning : yaoi, slash, boys love, boy x boy, smut, lemon, countries personification, canon x OC.

.
.
.

Hari itu masih sore menjelang malam, tapi suasananya sudah benar-benar gelap. Hujan deras yang turun mengguyur bumi ditambah petir yang saling bersahutan menambah dingin dan kelam suasana.

Di dapur, nampak seorang pemuda berambut hitam berwajah ganteng khas Asia Tenggara sedang sibuk dengan panci, pisau, kompor dan rekan-rekan sejawatnya. Oh, rupanya Indonesia, nama pemuda itu, sedang sibuk memasak makan malam untuk beberapa adiknya yang sedang main di rumahnya lalu terjebak hujan sehingga tidak bisa pulang.

"Laooos, kamu jangan ganggu terus! Aku lagi konsen nih!" jerit Cambodia, bocah berambut hitam megar, adik sewilayah geografis Indonesia yang hobi main poker online.

"Laos, daripada kamu gangguin Cambodia melulu, mendingan kita kasih makan ikan koki peliharaannya Kak Indo yuk!" ajak Myanmar, bocah berambut hitam ngacir yang juga adik sewilayah geografis Indonesia.

Indonesia yang dari tadi asyik berkutat dengan peralatan dapur, mengecek kondisi adik-adiknya yang sedang bermain di ruang keluarga.

"Laos, Myanmar, Cambodia, kalian jangan main yang aneh-aneh ya, nanti - AAAAAARRRRGGGHHHH! WHATDEPAK!"

Indonesia langsung histeris demi melihat aquarium bulat miliknya yang dihuni seekor ikan mas koki gendut pemberian dari Japan itu butek karena dipenuhi pelet alias makanan ikan.

"SIAPA YANG NUANGIN MAKANAN IKAN SEBANYAK INI!!!??" jerit si pemuda ganteng.

Indonesia meratapi nasib malang si ikan mas koki yang gelagapan di dalam aquarium. Ia langsung memindahkan ikan malang itu, membuang air yang butek nan kotor, menggantinya dengan air bersih dan mengembalikan si ikan ke habitatnya semula.

"SUDAH KUBILANG JANGAN MAIN YANG AN - AAAAARRRRRGGGGHHHHH! SIAPA YANG MEMBERI MAKAN TIKUS-TIKUS INI DENGAN DUIT!!??"

Kembali pemuda itu harus stress demi melihat ada serpihan duit recehan kertas di kandang tikus putih peliharaannya.

Ia berbalik menghadap ke adik-adiknya dengan tatapan deathglare nya.

"LAOS, MYANMAR, CAMBODIA, CEPAT KATAKAN SIAPA YANG MELAKUKAN INI!!??"

Dan bisa ditebak ketiga adiknya itu cuma bisa saling tunjuk-tujukan ngga jelas.

Ah, Indonesia pun cuma bisa menghela napas panjang sambil memunguti sisa-sisa robekan duit recehan itu. Lumayan lah masih bisa disolatip, masih bisa buat beli cabe di pasar, batinnya nyesek.

"Kalian ini bagaimana sih, masa tikus diberi makan uang? Tikus normal itu makannya keju, kalau yang makannya duit itu mah tikus berdasi!" ujar Indonesia memberi penjelasan pada adik-adiknya.

TING TONG. Tiba-tiba bel berbunyi.

"Eh ada tamu?" Indonesia bergegas membukakan pintu

CEKLEK.

"INDOOOOOOO~..."

Oh my god, suara bariton yang khas itu, siapa lagi kalau bukan...

"Netherlands! Heh, ngapain kamu datang malam-malam begini!? Dan lihat, kamu basah kuyup!" Indonesia menatap kesal pada sang tamu seraya berkacak pinggang.

Ik Hou van Je, Indonesia!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang