Bab 1 - Vampire's Castle

20.1K 1.4K 79
                                    

Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala bentuk pelanggaran akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia.


IG @Benitobonita


Inggris, tahun 1200

Rintih kesakitan terdengar dari bibir gadis yang sekarat. Tubuhnya yang telanjang tertusuk oleh duri-duri sangkar manusia yang tergantung pada langit-langit ruangan kastel. Tiap tetesan darah merah yang mengalir tertampung pada baskom di bawahnya.

Seorang pria bekulit pucat yang memiliki rambut panjang berwarna kuning, tersenyum lembut, menatap ke arah perempuan itu dengan mata semerah darah. "Rosaline, apa kau tahu, darahmu sangat penting bagiku."

Earl Ralph Madison mencelupkan dan mengisi cangkir emas ke dalam ember, mencicipi isinya dan berdecak puas. "Darah gadis belia, tidak pernah mengecewakan."

Tiba-tiba terdengar suara pintu ruangan terbuka keras. Seorang pria berambut hitam pendek, memiliki warna kulit yang sama pucatnya, menatap Ralph dengan mata merahnya.

"Giles, suatu kejutan yang menyenangkan," sapa vampir berdarah murni itu, tersenyum, memamerkan taring kecil miliknya ke arah saudaranya.

Pria itu tidak menjawab dan mengamati sekeliling ruang makan yang berada di dalam kastel milik Ralph. Terlihat mayat seorang gadis tergeletak di atas meja makan kayu yang memiliki sepuluh kursi. Bercak darah menodai dinding batu yang membatasi kamar itu dengan tempat lain. Beberapa obor terpasang pada tiap sudut, bukan untuk membantu pemilik tempat itu melihat di dalam kegelapan. Namun, untuk menunjukkan teror terhadap para korbannya.

Giles melangkah masuk dan menutup pintu. Penciuman pria itu menghirup wangi darah yang menggoda selera. "Ralph, apakah kau tidak tahu pepatah untuk tidak bermain-main dengan makananmu?"

Ralph tertawa kecil. Pria itu meraih cawan lain dari atas meja lalu mengisinya dengan darah segar yang masih menetes turun dari sangkar duri kemudian menyorongkan benda itu ke arah Giles. "Minumlah, kau pasti haus setelah berkuda dari Bristol ke Wichester.

"Kau tahu bahwa aku tidak memerlukannya," balas Giles berjalan mendekati pria itu. "Kau pun tidak membutuhkannya."

"Apa maksudmu?" tanya Ralph menyeringai lebar. "Kita adalah vampir dan hanya darah manusia yang dapat mengenyangkan kita."

Giles mendongak, menatap mata kosong gadis yang telah kehilangan hidupnya di dalam kerangkeng duri.  Secara naluriah dia menghirup dalam-dalam aroma nikmat yang memabukkan sebelum menjawab, "Satu pria dewasa dapat mencukupi rasa lapar hingga dua puluh hari lamanya. Apa yang kau lakukan saat ini bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan. Namun, untuk bersenang-senang."

Ralph menoleh ke arah mayat perempuan yang belum dia singkirkan dari atas meja lalu meneguk kedua gelas yang berada dalam genggamannya secara bergantian. "Darah mereka jauh lebih lezat saat mati dalam keadaan ketakutan. Jeritan dan ratapan mereka...."

Ralph menutup kedua mata dan gemetar antusias mengingat kengerian yang dia berikan kepada korbannya. "Nikmat dan memuaskan."

Tubuh Ralph tiba-tiba terdorong menabrak dinding dan leher pria itu tercekik hingga matanya terbeliak. Wajah mereka sangat dekat ketika Giles berbisik. "Mungkin kau lupa, tetapi kita bukanlah binatang."

Emosi vampir itu seketika tersulut. Lagi-lagi Giles menganggap dirinya tidak memiliki otak! Cangkir yang dipegang oleh Ralph seketika jatuh menghantam lantai batu. Dengan perasaan marah, dia menggunakan kedua tangan untuk menangkap kepala saudaranya. Namun, usahanya gagal. Giles secepat kilat melepaskan cengkeraman dan melompat mundur.

Giles' Lover [ [ Buku 3 Everlasting Series ] Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang