Because of You

1.2K 96 48
                                    

Ndei muncul dibalik asap'-')

Haluu minna, gomen Ndei belum sempet nerusin series yang udah pada bulukan itu:'v #slap Ndei datang membawa sebuah one-shot untuk merayakan event Summer for Winter HCI yeayy~ Untuk kesayangan ndei Hinata-hime. Dan Ndei seperti biasa bawa pairing ItaHina *-*)~

Mohon dimaklumi alur ini ngebut dan ceritanya sangat sangat sangat sangaaatt gaje karena besok udah mulai kuliah dan persiapan UAS :"D

Ok deh langsung aja ya~

Happy Reading!

.

.

Siang itu ditaman rumah sakit, nampak seorang gadis berperawakan mungil tengah duduk di atas sebuah bangku dibawah pohon yang rindang. Hari ini mentari bersinar terang, pertengahan bulan juni dimana musim panas sedang berlangsung. 

Musim yang ditunggu mayoritas masyarakat Eropa ini tak membuat gadis berambut indigo itu bahagia. Menurutnya semua musim sama saja, gelap dan dingin. Ia tahu, bahwa panas yang menerpa kulit pucatnya itu adalah sinar matahari, namun pada musim panas pun, Jerman tak begitu hangat, bahkan suhu rata-rata petengahan musim panas disini hanya sekitar 20 derajat saja.

Menghela napas sejenak sebelum gadis itu menyandarkan punggungnya disandaran bangku. Ia mendengar riang suara anak-anak yang bermain tak jauh dengan tempatnya berada. Pasien yang tinggal dalam satu bangunan yang sama dengannya.

"Nona Hinata, saatnya masuk, hari semakin terik." Suara lembut seorang suster menyapa telinganya tak beberapa lama kemudian. Hinata menoleh dan mengangguk kecil.

Terik? Seperti apa terik mentari?

Suster itu membawa Hinata berjalan masuk kedalam kamarnya. Sejak kecil Ia tinggal di yayasan ini. Kabarnya sang ayah adalah seorang perdana menteri yang menghamili seorang wanita diluar nikah. Ya, disinilah dia sekarang. Dirawat oleh yayasan ini sejak lahir karna sang ibu meninggal saat melahirkannya, dan sang ayah tak mungkin mengakuinya.

Hinata lahir prematur dengan kondisi buta dan leukimia  sehingga sering kali Hinata harus menderita ketika penyakit tersebut kambuh.

"Suster Naomi," panggil Hinata.

Wanita beriris tosca itu menoleh sejenak sebelum akhirnya membukakan pintu untuk Hinata.

"Ada apa Nona Hinata?" tanyanya.

"Suster apa aku akan bisa— Ah, tidak jadi." Hinata menundukkan kepalanya. Ia duduk di atas tempat tidur, meraba-raba meja dan meraih sebuah foto yang katanya adalah foto dirinya dengan seorang dokter yang merawatnya dulu. 

Seorang pria yang sempat Hinata percaya akan menjadi cahaya dalam kegelapan hidupnya yang tak kunjung berakhir. Namun semua itu hanya tinggal asa. Dokter muda berkebangsaan Jepang-Spanyol itu melabuhkan hatinya untuk suster yang merawatnya sekarang. 

Mau benci pun tak bisa, Suster Naomi begitu baik merawatnya, Ia tak mau jadi egois dengan membenci Suster Naomi atas cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

"Suster Naomi, kenapa kau tidak ambil cuti? kau kan sedang mengandung," tanya Hinata sambil mengusap figura itu.

Suster Naomi hanya menatap miris apa yang Hinata lakukan, bagaimanapun yang tengah  Hinata usapi adalah foto yang mana suaminya ada disana. Namun Ia pun tak ingin menyakiti Hinata hanya karna hal seperti ini.

"Ah, aku baik-baik saja..., lagi pula usia kandunganku masih sangat muda," jawab Naomi sembari membuatkan Hinata segelas susu hangat.

"Oh ya, Nona Hinata. Karna Dokter Arata sudah tidak bekerja disini, sekarang kau akan dirawat oleh dokter Tsunade sebelum dokter pribadimu sampai," ujar Naomi.

Because of You || Special for #SummerForWinterHCIWhere stories live. Discover now